Warga Kali Sentiong `Manut` Jokowi Pindah ke Rusun

7
93

Ahok.Org – Sebanyak 142 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di bantaran Kali Sentiong, kawasan Jalan Danau Sunter, akan direlokasi ke Rumah Susun sewa Komarudin, Jakarta Timur. Warga yang berada di wilayah perbatasan Jakarta Pusat dengan Jakarta Utara ‘manut’ Gubernur Jokowi.

Untuk menempati rusun, warga diharuskan mengambil nomor undian rusun di Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. M Soleh (53), salah seorang warga RT 19 RW 005 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengaku bersedia dipindahkan tempat tinggalnya oleh pemerintah karena dirinya sudah bosan dengan banjir tahunan yang selalu menggenangi rumahnya.

“Kalau dapet di daerah Penggilingan kan masih dekat. Ya saya terima saja daripada harus di balik ke kontrakan saya yang di Depok,” kata Soleh di Kantor Camat Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2014).

Berbeda dengan Soleh, Wahyuti (51), warga Sunter Muara RT 017/005, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengaku sebenarnya menolak bila dirinya dan keluarganya harus direlokasi ke Rusun itu. Karena, ia merasa sudah nyaman tinggal dirumahnya saat ini selama 30 tahun.

“Saya enggak mau sebenarnya, soalnya cucu saya masih sekolah terus bentar lagi ujian, kan berat pelajaran susah banget, apalagi saya jualan warung kopi disini, kalau pindah nanti mulai dari awal lagi,” keluh Wahyuti.

Selain karena sang cucu yang sebentar lagi menghadapi ujian sekolah, Wahyuti juga menginginkan adanya ganti rugi jika rumahnya yang berukuran 4 X 7 meter persegi itu dibongkar. Ia menginginkan Rp 500 ribu tiap meter dan dibayar secara terus menerus selama 6 bulan diluar sewa uang rusun.

“Saya maunya Rp 500 ribu dikali 6 bulan, soalnya kan kalau pindah rusun kan nantinya juga ngontrak, belum bayar listrik dan air,” tutur Wahyuti.

Sementara Camat Kemayoran Saefulah mengatakan, rusun Komarudin ada 6 blok, namun baru ada 4 blok yang siap pakai dengan fasilitas listrik dan airnya. Untuk fasilitas lainnya, rusun tersebut hanya terdapat 2 kamar, dapur dan 1 kamar mandi.

Saefulah juga menuturkan, untuk warga yang khawatir soal sekolah anak, nantinya dinas pendidikan dasar (dikdas) dan dinas pendidikan menengah (dikmen) akan mencatat siapa saja yang akan dipindah ke Rusun tersebut.

“Nantinya, tidak sekolah di tempat yang terlalu jauh dan tetap sekolah di tempat yang dekat. Kemudian untuk yang usia lanjut diprioritaskan untuk tinggal lantai satu dan lantai dua,” terang Saefulah. [Liputan6.com]

7 COMMENTS

  1. Semoga bisa secepatnya direlokasi dan bantaran, jalan inspeksi, peninggian jalan juga berharap dibuatkan khusus jembatan untuk jalan kendaraan yg belok kekiri langsung, tanpa menunggu lampu traffik, jadi mengurangi kemacetan…

  2. Pak Ahok, coba simak apa kata si pak soleh – salah satu warga bantaran kali sentiong :

    Kalau dapet di daerah Penggilingan kan masih dekat. Ya saya terima saja daripada harus di balik ke kontrakan saya yang di Depok,” kata Soleh di Kantor Camat Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2014).

    Lihat kan pak Wagub, si soleh itu mampu kontrak rumah di depok tapi lebih milih melakukan perbuatan ilegal dengan bikin rumah liar / sewa rumah ilegal yang bikin sengsara jutaan warga jakarta lainnya. mosok orang tsb malah dikasih hadiah unit rusunawa atas perbuatan ilegal-nya tsb pak ? usir keluar dari jakarta saja pak warga seperti itu.

    Warga2 seperti itu jauh lebih jahat dari para koruptor pak. tembak mati di tempat saja masih terlalu bagus buat orang2 tsb. enaknya gantung di monas saja pak. selain rampok, mereka bikin warga jakarta penyakitan dan rugi ekonomi habis2an karna ulah mereka ini. belum lagi anak2 terganggu sekolah karna ulah mereka juga. dasar mereka itu teroris sosial pak !.

  3. Untuk warga Jakarta yg merasa dirugikan oleh adanya penghuni liar di bantaran kali dan waduk, sebaiknya melakukan gugatan publik kepada Pemprov DKI Jakarta untuk segera menertibkan dan menggusur mereka secara paksa supaya mereka pindah ke Rusun.

  4. Oh ya, dulu katanya ada Pelatihan tinggal di rumah susun oleh fakultas( apa ya?) dari UI, bagaimana cara hidup di rumah vertikal(susun), apa masih lanjut?. Solanya penting skali supaya jgn ada tawuran antar lantai dasar, lt1, lt2 kan jadi lucu. Admin tolong sampaikan pada pak Ahok ya

    • Lucu tapi gak lucu klo antar lantai berantem.Yang kalah yg lbh diatas krn gak bisa turun he..he..he…gawat juga klo dipikir ya?Ntar gmn klo sampai ada yg turun pake tali…adoh ngawur banget.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here