Ahok.Org – Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta berencana mengumpulkan data pengelola pengangkutan sampah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, peraturan itu berlaku untuk pengangkut sampah milik DKI ataupun swasta.
Pengelola wajib menyetor data berupa nama perusahaan atau orang yang bertanggung jawab atas sampah, lengkap dengan nomor teleponnya. Dengan begitu, ketika terlihat sampah berserakan di jalan dan belum diangkut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ataupun dirinya bisa langsung menelepon si penanggung jawab untuk segera membersihkan dan mengangkut sampah tersebut.
“Kalau Pak Gubernur lagi blusukan, melihat jalanan kotor, bisa langsung ngecek di komputer siapa nama penanggung jawab. Dia bisa langsung telepon, deh,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (4/2/2014).
Upaya itu sebagai langkah alternatif Pemprov DKI ketika usulan pengadaan 200 truk sampah ditolak DPRD DKI Jakarta. Padahal, keberadaan truk sampah baru dibutuhkan warga Jakarta.
Meski ditolak, Basuki tidak akan menyerahkan pengadaan truk sampah kepada swasta. Selain tidak bisa mengontrol secara langsung, pengelolaan sampah yang dilakukan swasta dinilai kurang bertanggung jawab. Seperti tidak diangkutnya sampah yang menumpuk dengan berbagai alasan.
Tiap hari, lanjut Basuki, DKI Jakarta menghasilkan sampah hingga 6.500 ton. Paling tidak, DKI membutuhkan 700 kendaraan pengangkut sampah. Sementara semua angkutan sampah kepemilikan Dinas Kebersihan DKI Jakarta telah berusia 10 tahun hingga 35 tahun ke atas.
Tahun lalu, DKI membeli truk sampah baru melalui sistem e-purchasing. Untuk membeli 92 truk sampah, DKI mengalokasikan anggaran Rp 46 miliar.
“Coba bayangkan dari 700 unit, kita baru bisa meremajakan 92 unit. Orang Bekasi juga kesal, kamu (warga Jakarta) masuk ke Bantargebang, truk-truk kita menjatuhkan sampah ke sana. Jadi, kita butuh peremajaan,” ujarnya. [Kompas.com]
Usul: selain pasang CCTV di Bsntar Gebang, setiap truk sampah dipasang GPS agar setiap saat bisa dipantau posisinya di Google Maps.
setuju dgn usul ini, juga cctv di ruang kemudi sopir truk, bgs jg, buat ngusir pungli di jalan….
Wow…untuk 92 unit truk sampah, biayanya Rp. 42 miliar ? artinya harganya Rp. 500 juta / unit truk sampah ? Masuk akal DPRD tidak menyetujui pembelian truk sampah tambahan lagi untuk 200 unit berikutnya yang menelan anggaran Rp. 100 miliar tsb. sangat besar kemungkinannya untuk dipinjamkan jadi dana kampanye pemilu pribadi / parpol dalam pemilu 2014 ini. Tidak salah permohonan 200 unit truk sampah tambahan tsb menunggu sampai anggota DPRD yang baru terpilih dan membuat keputusan tsb. Kita lihat saja, apakah setelah pemilu lewat, pemprov DKI masih tetap membutuhkan 200 unit truk sampah baru atau diturunkan drastis jumlahnya setelah pemilu lewat ?.
–
Ide yang sangat baik sekali bila para pengelola pengangkutan sampah itu bisa memberikan nomor telpon yang bapak Gubernur bisa hubungi setiap saat.
Pak Wagub, ini usul pak. bagaimana bila kereta api diberdayakan untuk angkut sampah ? ada gerbong khusus untuk angkut sampah. smua sampah2 itu dimasukkan ke dalam gerbong kereta tsb. lalu tinggal dikaitkan ke kereta api mana yang bisa sekaligus jalan diangkut ke tempat pembuangan sampah terakhir. jadi orang2 bekasi tidak perlu jengkel wilayahnya kotor dan jalan2 kita pun juga tidak kececeran sampah.
–
Bila misal jaktim punya 65 kelurahan, maka bila dibagi 6 hari kerja, harusnya sampah dari 10-11 kelurahan per hari harus diangkut kereta api. apakah dibuat beberapa kali trayek dalam 1 hari untuk hanya 1 gerbong kereta sampah ataukah sekali trayek bisa tarik 2-3 gerbong kereta sampah ? hal ini dapat mengurangi jumlah unit truk sampah yang dibutuhkan karna truk tsb tidak perlu buang jauh2. jadi efisien waktu & tenaga.
–
Tolong agar pemulung diharamkan untuk gentayangan di wilayah publik & perumahan, tapi setiap rumah tangga, gedung2, telah membagi sampahnya langsung, sehingga tidak diperlukan pemulung tapi pemprov DKI langsung jadi pemulung untuk daur ulang sampah tsb dan uangnya kembali untuk rakyat. Jadi, tong2 sampah bersih semua pak karna sudah diplastik2 kan dan tidak diobrak abrik oleh para pemulung jahanam tsb. mengundang hewan2 liar untuk ikut bikin nyampah ke jalan2.
–
Daripada beli truk sampah baru, mending beli gerbong kereta api khusus angkut sampah pak Wagub. mohon dipertimbangkan usul ini. terima kasih.
Kalau bisa pak, tiap kelurahan memiliki daftar nama2 badan usaha yang mau membeli barang2 bekas seperti kasur, sofa tua & robek, stabilizer, dinamo rusak, dll yang biasanya para pemulung beli. dengan begitu, barang2 tsb tidak dibuang ke kali dan tidak perlu jadi beban tukang sampah. kalau potong2 pohon dalam pekarangan rumah harus di bakar saja kah ? atau diangkut juga oleh truk sampah ? begitu juga daun2 kering atau bangkai hewan mati. harus diapakan pak ? warga perlu diberitahu jadi tidak sembarang buang lagi. thanks.
Usul, gerbong khusus KA pun perlu truck sampah yang mengangkut dari warga ke stasiun dan dari stasiun ke tempat pembuangan akhir. Jadi truck sampah tetap dibutuhkan hanya bedanya perjalanannya lebih singkat. Ada baiknya pemda membangun unit pengelolahan sampah per RW/Kelurahan. Untuk itu butuh tempat dan teknologi, otomatis dalam jangka panjang biaya kebutuhan truck sampah, transportasi, administrasi, pembuangan sampah ke sungai dapat dikurangi. Jakarta Baru akan menjadi contoh bagi Nusantara. Ayo kita jadikan Ibukota bersih dan rapi.
ongkos biaya untuk masuk keluark nya sampah melalui kereta sgt lah besar. blm lagi biaya kebersihan kereta nya. mk nya hampir tdk pernah ada negara manapun mau melakukan itu. (KECUALI SAMPAH YG SGT BERNILAI)
Istilah “sampah” berarti sesuatu yang tidak berguna & tidak ada nilainya dalam ukuran uang. Saya ada usul untuk mengurangi sampah dengan menaikkan nilainya. Caranya sbb:
1. Setiap customer yang berbelanja ke toko dan menggunakan tas plastik baru untuk mengangkut belanjaan, ada “fee” yang ditarik untuk tas plastik itu. Nantinya, tas plastik itu bisa dikembalikan ke toko itu, dan “fee” dikembalikan ke orang yang mengembalikan tas plastik itu. O ya.. customer yang mau ngirit bisa menggunakan tas plastik yang dia sudah punya untuk belanja di kemudian hari.
2. Setiap minuman yang menggunakan container (baik yang terbuat dari logam maupun plastik) ada tambahan “fee” yang dibebankan ke customer. Nanti, kalau customer (atau, siapa saja) mengembalikan container itu ke tempat pengembalian, bakal menerima “fee” yang dulunya dibebankan ke customer.
Zaman ruwet, yg begini mlh dibikin ribet, harus seijin wakil partai, Komnas HAM terus lewat apalagi komisi-komisi bentukan pemerintah pusat! Banyak pernak pernik urusan rapat, kerja kagak!!!
Kapan Jakarta bisa kayak Sydney atau Melbourne yang truk sampahnya keren ada mesin kompres dan bisa ngangkut sendiri tong sampah sendiri.
http://www.youtube.com/watch?v=6tKc3mfhOYk
Paaaaaakkk….!!!
Didik warga DKI utk memisahkan sampah… lumayan itu mengurangi volume sampah yg hrs diangkut….
Kerja sama sama pemulung, biar mrk yg ambilin sampah2 botol/gelas plastik dan kertas/karton…
Sampah organiknya juga diolah ajaa…
Sampah organik itu kalau nggak diolah, sebenarnya juga bakal hancur sendiri. Kena panas, kena hujan, dan oleh binatang akan terurai sendiri. Sediakan aja tempat utk menampungnya, nggak bau kok.. sy udah praktekkan sendiri bertahun-tahun.. Yang bau itu justru kalau sampah organiknya tercampur baur dengan plastik…
Suruh warga pisah-pisahin, yg nggak dipisah nggak usah diangkut…
Sulit bagi earga untuk diajak memisahkan sampah, budayanya belum sampai dan tidak ada sangsinya.seperti saran saya di atas. Jakarta banyak dana, sekarang mau dibuat banyak waduk untuk itu banyak biaya pembelian tanah dan pembangunan waduk. Biaya juga. Jadi, kalau kita mau membersihkan Ibukota dari sampah, bangun juga tempat pengelolahan sampah per wilayah RW/Kelurahan/Kecamatan, untuk mengurai bahan organik dan non organik, undang pemulung untuk mengurainya dan mereka senang daripada keliling untuk kumpulin sampah, lebih baik diambil di tempat. Apalagi pak Wagub pernah mau memperkayakan pemulung. Di Jakarta masih banyak tempat kumuh yang kalau warganya ditawarkan dengan harga tinggi, pasti banyak yang berminat. Buktinya pengembang banyak dibangun di tempat yang tadinya pemukiman tidak teratur menjadi lebih baik. Kalau pengembang bisa masa Pemda tidak bisa?.
Saran u Bapak JA
1.Pengadaan Barang dan Jasa
Semua dibawah 1 Dinas Tersendiri yang langsung dibawah Pengendalian dan pengawasan Gubernur
sehingga Dinas Dinas atau Walikota /Bupati hanya sebagai end user
2.
Sampah di desentralisasikan ke masing masing Walikota dan Bupati
Sehingga Dinas Kebersihan Pemprov sudag tidak diperlukan lagi
3.
Truk Truk sampah masing masing Daerah walikota dan kabupaten diberikan warna berbeda sesuai urutan warna pelangi misalnya
Merah ,ingga .Hijau /Biru.Nila dan Ungu
4.
Diberi nomor
5.
Pemberian secara leasing berikut maintenance .
Sehingga bisa dibeli sekaligus dalam jumlah banyak
6.
Merk yang sudah ternama ,harga lebih mahal tapi kwalitas lebih terjamin
7.
Semua Pembayaran apapun harus menggunakan transfer ke rekening Bank
Baik untuk membayar gaji bagian kebersihan maupun pengadaannnya
8.
Harus dilakukan audit secara comprehensive
1.Waktu Pengadaannya
2.Legalitas supplier dan bonafiditasnya
3.Operasionil Pengangkutannya
4.Peralatan yang digunakan
dan jumlah yang dioperasikan per harinya dengan dipasang GPS
9.
Ditingkatkan Kesranya dan didik secara professional
10.
Waktu pengangkutannya atau pembersihannya
dilakukan subuh atau malam hari sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan keselamatan para pekerjanya
11.
Hyginitas para pekerja keberishan
Menggunakn sarung Tangan.Masker dll
Good luck
terima kasih anggota dewan yth… truk sampah ditolak.. rakyat makin cerdas ayo pilih wakil yg mau berpihak pd rakyat , dan ayo bang ahok terus kreatip… maju cara dan ide pasti ada bagi mereka yg mau kerja….SELAMAT JALAN PEMALAS
Pak ahok, saya senang kalau jakarta beli truk baru, karena truk selama ini cukup mengganggu warga bekasi. Kalau truknya lewat, baunya sangat menyengat dan airnya bertumpahan di jalan – jalan. Ampun deh. Kalau buka pintu rumah, aroma dollar dari sampah bikin puyeng dan muntah
Pak alo di taiwan itu yah msalah sampah ditangani dgn baik truk2 sampah berkeliling 3x dalam 1 minggu
ini usulan saya yg berada di taiwan
makasih
Pak Jokowi dan Pak Ahok mau usul harusnya setiap kelurahan bertanggung jawab untuk segera mensukseskan program bank sampah dan menyadarkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan sehingga masyarakat jakarta terbebas dari banjir dan bersih, Tolong semua Lurah dan Camat Bantu Pak Jokowi dan Pak Ahok mensukseskan program kebersihan : Jakarta Baru yang bersih dari sampah