Ahok.Org – Asosiasi Pengusaha CNG Indonesia (APCNGI) menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap keberlangsungan program penggunaan BBG untuk sektor transportasi, yang didalamnya termasuk penggunaan BBG untuk bus Transjakarta.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua APCNGI Danny Praditya ketika bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama, Kamis (6/2) di Balaikota Jakarta. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Dinas Perhubungan DKI serta dari pihak dari Transjakarta.
Selain itu, APCNGI juga menyampaikan beberapa hal yang sekiranya perlu direvisi. Salah satunya adalah mengenai harga jual BBG yang dinilai terlalu rendah, yakni sebesar Rp 3.100/l. Nilai jual yang ditawarkan oleh APCNGI adalah sebesar Rp. 5000/l. Harga tersebut ditetapkan berdasarkan perhitungan yang dinilai tidak merugikan pihak-pihak terkait.
Alasan yang diungkapkan adalah karena dengan harga yang sekarang ditetapkan, investasi besar yang dilakukan akan sulit untuk ditutup.
Dikesempatan ini Basuki menyampaikan bahwa Pemprov DKI tidak memiliki otoritas untuk menaikkan harga jual BBG yang diajukan. Keputusan tersebut seharusnya ditetapkan oleh pemerintah pusat, yakni Kementrian ESDM. Basuki juga menambahkan bahwa dengan adanya keputusan Pemprov DKI untuk menambah armada bus Transjakarta, ketersediaan supply BBG merupakan hal yang sangat penting demi keberlangsungan operasional transportasi publik transjakarta. [Key]
Kalo mau masyarakat beralih ke gas, bensin jangan disubsidi. Contoh Thailand, karena harga bensin tidak disubsidi, semua taksi pake gas/cng. Bahkan mobil pribadipun pake cng. Pabrikan mobilpun mengeluarkan mobil versi cng, jadi nggak perlu converter kit lagi. Subsidi bbm tidak tepat, banyak diselundupkan dan dijual ke industri. Hapus subsidi bbm, uangnya untuk bangun infrastruktur dan angkutan umum.
Memangnya pompa2 bensin yang tersebar baik swasta maupun pertamina tidak bisa sebagian diubah jadi pompa BBG ya ? jadi di tiap2 pompa2 bensin mereka bisa jual bensin sekaligus BBG. teknologi sekarang kan canggih. itu asosiasi APCNGI harusnya datang menawarkan harga lebih murah dari Rp. 3,100/l, bukannya naikkan jadi Rp. 5,000/l. kan pemerintah bikin pasar baru buat pengusaha BBG ke depannya. terlalu.
Pusing dengernya, lebih baik jokowi-ahok besok2 jadi presiden… biar borok nya gak perlu di buka di publik tp langsung di bereskan