Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, idealnya seorang kepala dinas menjabat dua atau tiga tahun agar menguasai persoalan. Namun, jika pejabat itu tidak bekerja dengan baik, maka Jokowi akan mengambil langkah tegas.
“Paling tidak 3-4 tahunlah sehingga penguasaan masalah tahu betul. Tapi masalahnya ada yang sudah saya perintah, tapi tak diikuti, hanya nyenengi atau ABS (asal bapak senang), basa-basi, seremoni, itu saya tidak suka,” kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (12/2/2014).
Jokowi mengatakan, seorang pemimpin harus bekerja secara konkret karena hal tersebut ditunggu rakyat. Apakah beberapa pejabat yang sebelumnya dimutasi bermasalah? “Masa saya jelasin lagi,” jawab Jokowi.
Jokowi mengakui bahwa hingga lebih dari setahun menjabat menjadi gubernur, dia belum menemukan komposisi kepala dinas yang tepat sesuai harapannya. Ada kepala dinas yang sesuai harapannya, ada yang masih jauh dari harapan.
“Pokoknya sampai ketemu personel yang bisa kuasai bidangnya, dan bisa mengimplementasikan apa yang kita mau,” kata Jokowi.
Hari ini, Jokowi melantik 26 pejabat eselon II di Balaikota DKI Jakarta. Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono dimutasi menjadi anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Posisinya digantikan oleh Muhammad Akbar. Kepala Dinas Kebersihan Unu Nurdin juga pindah ke TGUPP, digantikan oleh Saptasari Ediningtyas. [Kompas.com]
Ini Kata Sambutan Jokowi Dalam Pelantikan Pejabat Eselon II
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta maaf kepada pejabat eselon II yang dirotasi pada Rabu (12/2/2014) siang. Jokowi mengatakan, langkah itu dilakukan untuk mempercepat pembangunan di DKI Jakarta.
“Mohon maaf kalau hal-hal seperti ini dilakukan. Saya hanya ingin memberi yang terbaik bagi warga Jakarta,” kata Jokowi dalam sambutan pada acara pelantikan di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Rabu siang.
Jokowi mengakui bahwa perombakan besar-besaran pada jabatan strategis itu dilakukan karena masyarakat menaruh harapan besar kepada Pemprov DKI Jakarta, terutama dalam kepemimpinannya. Mereka yang diganti, menurut Jokowi, tidak sesuai harapannya.
“Saya hanya mengharapkan, jangan menyajikan hal basa-basi, semu, seremonial. Saya ini ngerti semua, mana yang serius, mana yang konkret. Saya kan setiap hari di lapangan,” ujar Jokowi.
Jokowi kerap mendapatkan laporan bahwa sebuah pekerjaan sudah beres, sudah bagus, atau pejabat-pejabat itu memberi sajian seremonial yang sangat apik di hadapan Jokowi. Namun, dia mengakui bahwa tidak semua yang bagus itu benar-benar baik sesuai laporan tersebut.
Ia mengatakan, mutasi besar-besaran yang saat ini dilaksanakannya merupakan konsekuensi komitmen mereka ketika Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Kalau tidak ikuti apa yang diinginkan masyarakat, ya bapak-ibu akan ketinggalan kereta. Seperti yang saya sampaikan satu tahun lalu. Saya harap pelantikan ini membawa kita kepada rel, seperti yang selalu bolak-balik saya sampaikan. Selamat bekerja,” ujar dia.
Hari ini Jokowi secara tiba-tiba melantik 26 orang pejabat eselon II. Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono dirotasi menjadi anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Jabatannya digantikan oleh Muhammad Akbar. Kepala Dinas Kebersihan Unu Nurdin juga pindah ke TGUPP dan digantikan oleh Saptasari Ediningtyas. [Kompas.com]
bagus itu pak… semoga rombakan nya mendapatkan efek positif ke depan nya….
selamat pak, walau begitu jangan pernah ragu untuk sekedar bertanya apa yang mereka bisa bantu buat pengganti jabatan sebelumnya, supaya menciptakan nuansa mutasi yang positif, dan tidak ada akar pahit, demi jakarta baru
emang harus ada perombakan di jajaran DKI kalo jakarta mau maju
ini baru namanya pemimpin yang berani..jgn pikir jokowi itu tidak tegas, demi kemajuan untuk rakyat dia sangat konsen melakukannya..semoga bukan jakarta saja yang maju tapi indonesia juga sangat menunggu dan sangat perlu..
Terlihat lemahnya pengawasan mungkin sudah masuk angin, mesti dirombak juga!!!
bukan main, pidato yg tegas, tanpa basa basi, tanpa kata kata PRIHATIN…… 😀
Selamat Bekerja dgn ide ide yg baru dan implementasi yg lebih baik.
Salut buat ketegasan dan gerak cepat Pak Jokowi. Mungkin ini hanya input saja Pak, sekali sekali tolong diperiksa laci laci di kantor walikota, banyak ‘amplop duit’ di sana,trus jangan percaya foto2 yg dl muat di laporan, kebanyakan palsunya Pak