Basuki: Harga Saya bukan Rp 100 Miliar…

10
330

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan kepada para pengusaha agar tidak mencoba-coba menyuap dirinya, juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurutnya, harga mereka bukan Rp 100 miliar, melainkan seharga nyawa.

Basuki menjelaskan, ia pernah mendengar cerita dari seorang temannya yang merupakan seorang pengusaha besar. Ia mengaku, temannya itu selalu memegang prinsip “semua orang ada harganya”.

“Semua orang memang ada harganya. Kalau dia tidak mau Rp 1 miliar, mungkin Rp 10 miliar, mungkin Rp 100 miliar. Tetapi, Bapak Ibu juga harus sadar, suatu hari akan ada pejabat yang mengatakan, harganya adalah nyawanya. Apakah Bapak Ibu sanggup untuk menyuapnya?” kata Basuki.

Hal itu dikatakannya saat menyampaikan sambutan dalam acara pengukuhan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta periode 2013- 2018, di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Kamis (6/3/2014).

Di hadapan para anggota Kadin itu, Basuki menyarankan agar prinsip tersebut tidak menjadi pedoman seorang pengusaha, apalagi demi tujuan menyuap birokrat.

“Itu yang saat ini sedang saya lakukan bersama Pak Gubernur. Semua orang ada harganya, harga saya adalah nyawa saya,” katanya lagi.

Basuki menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang berupaya menghilangkan praktik gratifikasi dan penyuapan. Karena itu, ia mengharapkan kepada segenap warga masyarakat untuk bisa melaporkan langsung jika melihat praktik gratifikasi dan penyuapan.

Pemprov DKI juga telah menggandeng KPK untuk mencegah adanya pemberian gratifikasi kepada pegawai di lingkungan Pemprov DKI. Dia juga berharap agar para pengusaha mulai membudayakan untuk tidak menyuap.

“Kami akan berusaha setransparan mungkin. Jika ada oknum-oknum, bisa dilaporkan ke saya langsung atau ke Pak Gubernur (Jokowi),” kata pria yang akrab disapa Ahok itu. [Kompas.com]

10 COMMENTS

  1. Siip mantap deh Pak…Kalau masih ada lelang juga, tolong diingat Pak sebelum menyetujui dana yang dikucurkan. Apakah sistem lelangnya sudah terbuka ? Prosedurnya apakah benar ? Apakah ada praktek “kunci” spech atau tidak ? Team Gubernur untuk percepatan Pembangunan pasti tau praktik2 yang terjadi kalau ada lelang pengadaan barang. Apakah itu untuk kebutuhan rutin atau tidak. tinggal apakah mereka mau buka atau nutup nutupi…Salam…Go..JB

  2. Pak Ahok, memang sdh trlalu lama kita muak melihat pesta pora korupsi….yg kaya semakin kaya, miskin makin miskin, mrk yg pengusaha gelap dgn segala upaya berusaha agar kesejahteraan rakyat jalan di tempat….bisa dirasa koq, gaji pekerja naik, hrg2 kartel kebutuhan sdh naek duluan… Tp saya yakin, doa rakyat segera trjawab, sebab kuasa Tuhan juga tdk terbeli, seharga nyawa pula…semoga Tuhan Allah melawat sanubari kita semua, bahwa masih banyak yg harus dilakukan untuk negara ini, untuk keluarga supaya tdk trjerumus dlm dosa, untuk rakyat Indonesia, semoga Keadilan Sosial, kestabilan keamanan dan negara Indonesia yg bersatu, bisa dimulai dari 1 langkah bersama , dari 2 org yg berjiwa Besar…yaitu anda dan pak Jokowi. Amin!

  3. Sampai ndower ga ada penanganan secara profesional pt.TransJakarta terhadap operator busway koridor 12 Pluit-Tg.Priok, soal masih seringnya konvoi busway, terutama selewat jam 18.00…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here