Ahok.Org – Gubernur Jakarta Joko Widodo meninjau proyek pembangunan rumah susun sewa sederhana di Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (7/3/2014) siang. Rusun itu hasil dari kewajiban pengembang properti Agung Podomoro membuat fasilitas umum dan khusus.
Di sela blusukan, Jokowi menjelaskan akan ada 16 blok rusun yang bakal dibangun di lahan seluas 18 hektar itu. Sebanyak 8 blok rusun telah dibangun pada pertengahan tahun 2013 lalu. Sementara itu, 8 blok sisanya akan dimulai bulan Maret 2014 ini.
“Yang delapan blok rusun tahun lalu, Juni atau Juli besok rampung. Yang sekarang dibangun, selesai dibangun akhir tahunlah,” ujar Jokowi.
Satu blok mampu menampung 800 kepala keluarga. Total, 16 blok rusunawa dapat menampung sebanyak 12.800 KK. Warga yang menduduki bantaran Kali Mookervart dan Kali Grogol adalah yang diprioritaskan untuk masuk ke rusunawa itu.
“Mudah-mudahan pertengahan tahun sudah bisa pindah ke delapan blok rusunawa yang tahun lalu dibangun,” ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengapresiasi positif pengembang properti yang melaksanakan kewajibannya. Dia mengaku, masih ada pengembang lain yang belum melaksanakan kewajibannya untuk membangun fasilitas khusus dan fasilitas umum. Dia pun bakal terus menagih pengembang untuk melakukan kewajiban itu.
Pantauan Kompas.com, Jokowi datang ke lahan itu sekitar pukul 10.15 WIB. Dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang, Jokowi yang ditemani oleh Yonathan Pasodung meninjau lahan itu.
Jokowi dan Yonathan sempat kesulitan melintasi lahan tersebut. Pasalnya, hujan yang mengguyur Jakarta pada Kamis malam membuat tanah di lahan itu menjadi lunak. Jokowi pun mesti berhati-hati menapak agar tidak terperosok seperti beberapa warga yang mengikuti langkah blusukannya. [Kompas.com]
Pengembang properti terdaftar di Jakarta adalah 106 perusahaan (besar, menengah, maupun perusahaan kecil). Agung Podomoro Group telah melaksanakan kewajiban membangun fasilitas umum dan fasilitas khusus dengan amat baik dan penuh tanggung jawab. Bagaimana dengan perusahaan/group perusahaan yang lain, apakah akan mengikuti jejak Agung Podomoro atau justru akan lari dari kewajibannya karena telah dipungli oleh pejabat terdahulu…? Kalau seluruh pengembang bersedia melaksanakan kewajibannya, betapa ribuan keluarga miskin diseluruh pelosok Jakarta akan dapat dipindahkan ke Rusunawa yang dengan demikian akan sangat2 mengurangi kekumuhan Jakarta. Salam Jakarta Baru.
Sekarang tergantung yg nagih (Dinas Perumahan DKI Jakarta), kalo pengembang mah maunya ngemplang….