Ahok.Org – Usai mendeklarasikan dirinya menjadi calon presiden (capres), Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo tetap melanjutkan kegiatan blusukannya. Lokasi yang didatanginya yakni rumah susun sewa sederhana (rusunawa) dan Waduk Marunda, Jakarta Utara, yang lokasinya berdekatan.
Jokowi memastikan meski dirinya akan maju dalam pencapresan, pembangunan Waduk Marunda yang dimulai sejak Februari lalu, tidak akan mangkrak. Bahkan, pembangunannya akan rampung dalam waktu enam bulan ke depan. Terlebih, alat-alat berat yang digunakan milik Dinas Pekerjaan Umum (PU), sehingga tidak memerlukan proses lelang untuk pengerjaannya.
“Hitungan saya enam bulan rampung. Sekarang memang baru 15 persen. Setiap minggu kita kesini terus. Progresnya kelihatan,” kata Jokowi, di sela-sela blusukan di Waduk Marunda, Jakarta Utara, Jumat (14/3).
Dikatakan Jokowi, saat ini semua berjalan sesuai dengan sistem sehingga dirinya yakin semuanya rampung sesuai dengan jadwal. “Ini yang bekerja sistem, karena sistem yang kita perbaiki, seperti manajemen, monitoring kegiatan. Kemarin Senin ke sini dan Jumat ke sini sudah kelihatan perkembangannya,” ujarnya.
Sedikitnya, 14 alat berat digunakan untuk melakukan pengerukan di Waduk Marunda. Semua alat berat tersebut milik Dinas PU DKI Jakarta yang telah dipasang GPS untuk memantau apakah alat bekerja atau tidak. Selain waduk, di lokasi tersebut juga akan dibangun taman. “Waduk dulu. Nanti setelah jadi pertamanannya juga, sehingga terintegrasi antara waduk dengan hijauan. Kira-kira tiga bulan penghijauannya,” tuturnya.
Ditambahkan Jokowi, sebagian lahan juga masih ada yang belum dibebaskan. Warga terus mendesak agar Pemprov DKI Jakarta segera membebaskan lahannya. Terlebih, dengan adanya pembangunan waduk, nilai jual objek pajak (NJOP) naik. “Warga juga mengejar-ngejar untuk dibayar karena NJOP tinggi. Masih ada pembebasan dan warga sudah mau,” tandasnya. [Beritajakarta]
Belum tentu juga. Anda nggak punya kontrol bila terpilih sebagai presiden. Apalagi, mbokdhe Mega sebagai king maker akan berperan banyak. Di saat memimpin kabinet, anda disuruh menghadap mbokdhe dan tentunya sesuai dengan karakteristik anda selama ini, pasti akan mendahulukan kepentingan partai dan mbokdhe ketimbang kepentingan publik. Siap menunggu Indonesia Baru menyusul kesuksesan Jakarta Baru yang sudah terwujud; bebas banjir, bebas banjir, bus transjakarta per 10 menit datang, normalisasi waduk dan sungai-sungai yang sudah kelar, dan pembangunan kampung deret serta birokrasi yang tidak korupsi.
RI-1 bisa lebih grengg dalam menyuruh menteri-menteri basis koalisi partai, yg kerja berdasar aturan lama yg malah menghambat semua lini proyek pemprov DKI Jakarta,…semoga cepat terwujud…