Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak seperti yang dipikirkan orang selama ini. Hal itu berdasarkan penilaian sang istri, Veronika Tan, terhadap figur Prabowo.
Pria yang karib disapa Ahok itu pun bercerita beberapa waktu lalu ia dan keluarga sempat bertandang ke kediaman Prabowo di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Setelah bersilaturahmi, istrinya memberi pujian kepada figur mantan Komandan Jenderal Kopassus itu yang dinilainya merupakan pribadi yang bersahaja.
“Kata istri saya, beliau kayak orang kebanyakan, tidak kayak pejabat. Tidak galak kok, biasa saja. Pokoknya tidak seperti yang dikatakan banyak orang. Itu penilaian istri saya,” ungkapnya di Balaikota Jakarta, Jumat (21/3/2014)
Prabowo saat ini merupakan calon presiden dari partai berlambang kepala Garuda yang juga menaunginya. Ahok menambahkan, usai menghadiri sebuah acara di salah satu hotel di Jakarta, ada seorang wanita paruh baya tiba-tiba menghampirinya. Ternyata wanita tersebut hanya ingin memberi tahu Ahok bahwa dia mendukung Prabowo untuk menjadi Presiden Indonesia.
“Dia ngejar saya, terus bilang ‘Pokoknya Prabowo ya, Pak. Jangan Jokowi’. Mungkin karena dia tahu saya dari Gerindra. Tapi ya setiap orang punya pilihannya masing-masing,” tutur mantan Bupati Belitung Timur itu. [Liputan6.com]
Apakah memungkinkan? Jika Gerindra juga meminang pak Jokowi sebagai CAWAPRES?? Ini masalah strategi politik ya, saya pribadi suka pak Jokowi, menghargai beliau jg yg bersedia menjd CAPRES, saya yakin beliau tulus ingin membenahi Indonesia tercinta, tetapi…..saya tdk sreg dengan PDIP, dan bu Mega. Karena apa? Saat bu Mega memimpin, BUMN banyak dijual ke asing, kapal tanker raksasa kita yg sdh hampir jadi dari Korea, malah dijual…..ini tdk mencerminkan ketegasan hati ingin menjdkan bangsa ini berdikari.
Jadi, saya bingung dgn pilihan caleg nanti, andai strategi Gerindra ini dijalankan, saya tdk akan ragu2 memilih caleg Gerindra seluruhnya.
Jaman Ibu Mega, BUMN dijual itu menjalankan keputusan MPR tentang privatisasi yg waktu itu dipimpin Amien Rais, kedua Kas Negara kagak punya duit tuk bayar gaji PNS bung! Kalau memang salah sudah pasti DPR ngamuk gede-gedean kaya Century deh!
Jadi aset BUMN yg laku cepat cuma BUMN yang bagus-bagus, coba kalau yg dijual BUMN Merpati misalnya, ya..kagak laku.
Nah mengenai capres/cawapres, prediksi saya R1-R2 Jokowi-Prabowo, sebab gerinda susah memperoleh 20% Kursi DPR, kalau PDIP pasti dapat 20%. Ada prediksi lain para komentator disini???
Keputusan yg jangka panjangnya sangat buruk….
Harusnya sita harta koruptor secptnya, jual asset2 nya…hutang negara minta di cut, memang sih ngomong itu mudah, melaksanakannya tdk. Apalg kalo memang itu arahan si Amien…..Tp setelah krisis berlalu, harusnya di benahi lg, BUMN2 tsb.
Kalo tanker raksasa dijual, alasannya apa bung?
Mengenai tanker dijual, sy tidak tahu mas alasannya apa, yang jelas bagian dari privatisasi, pastilah banyak malingnya juga sama seperti skarang di DKI pikirannya proyek melulu ( jual juga proyek lho mas!)
Kalau saya pribadi menginginkan Presiden Pak Prabowo dan wakil Presiden Pak Basuki ( Ahok )
Saat bu Mega dari PDIP menjadi presiden pun, ia tidak serius sama sekali untuk ungkap ke publik peristiwa penyerbuan massa yang merusak kantor pusat PDIP di Jakarta. Tentunya ia tahu tapi demi keselamatan diri pribadi sendiri dan keturunannya, tidak diungkapkan untuk publik mengetahuinya yang sebenarnya. kalau bocor ke publik, sangat bisa jadi parpol bubar. padahal korban nyawa begitu banyak yang jatuh. itulah politik. jadi, kalau yang krusial itu tidak mampu diselesaikan olehnya atas nama keadilan, apa yang diharapkan parpolnya akan jadi pemenang capres/cawapresnya ?! 🙂
Jujur sbnrnya sy dan keluarga itu mmg lht Jokowinya,bkn partainya.Tentu bingung jg u/milih wkt pileg nti.Kl ttg Pak Prabowo sblm memanasnya suhu politik menjelang pemilu,sy ok2 sj,beliau bgs dg jiwa kenegarawanan yg mantap.Tp stlh Pak Jokowi dicapreskan,ht sy jd kcw dg sikap Pak Prabowo yg krg bgs pd Pak Jokowi.Mestinya sikap’protes’nya lbh tepat dialamatkan ke Bu Mega.Pak Jokowi kan hny menjalankan amanat partainya..? 🙁
Sama. Saya sebenarnya oke-oke aja sama pak Prabowo, tapi reaksinya terhadap pencapresan pak Jokowi mengecewakan. Bagaimanapun seharusnya kehendak sebagian rakyat agar pak Jokowi jd capres dihargai oleh pak Prabowo.
Bu Nana, di Indonesia ini, sistem politik telah dibangun dengan fondasi sangat kuat untuk sangat bergantung pada parpol. Ketua umum parpol adalah Dewanya. Jadi, apabila pak Jokowi yang bukan siapa2 dan tidak pernah terjun sebelumnya ke politik, dijadikan capres oleh PDIP maka saat ia terpilih kelak, ia WAJIB HARUS PATUH pada Ketum Parpol BY ALL MEANS ! karna PDIP yang mengusungnya jadi presiden, maka PDIP pun berhak untuk mengganti dan memberhentikan beliau sebagai presiden. Itu cara pertama yang halus. Cara kedua dengan pemakzulan atau segala kebijakannya ditolak di tingkat DPR RI yang akhirnya jokowi harus patuh pada keputusan ketum parpol. makanya dimana2 capres selalu ketum parpol. anda tidak berpikir bahwa Ketum PDIP akan legowo memberikan jabatannya kepada jokowi bukan kepada anaknya kan ? 🙂 Belum lagi pihak militer. tau apa pak Jokowi soal militer ????? 🙂
–
Mending pilih pak Prabowo dari Gerindra atau pak Wiranto dari Hanura atau pak Sutiyoso. smua ketum parpol. semua eks militer. smua paham politik.
–
menurut saya amat naif, teledor dan bodoh sekali bila memilih capres/cawapres karna orangnya tanpa mau melihat parpolnya. Jokowi tanpa PDIP tidak ada apa2nya seperti pak Ahok tidak ada apa2nya dan tak akan mampu lawan preman tanah abang bila pak Prabowo dari Gerindra tidak lantang menyatakan pasang badan buat pak Ahok 🙂 smua sepenuhnya bergantung pada parpolnya.
–
Menyesal kemudian tidak ada gunanya. Kalau janji2 yang dianggap perkara kecil saja parpol dan capresnya tidak setia, bagaimana bisa diharapkan lagi untuk mengerjakan perkara2 besar lainnya ????
–
Seandainya presiden dan wakil presiden yang terpilih nanti dibikin mati oleh Tuhan MISALKAN…. apakah bu Nana pikir Indonesia akan menyelenggarakan pemilu lagi dan rakyat suruh milih ???? BIG NO !!!.. parpol-lah yang nego untuk menunjuk calon dan memilihnya sendiri diantara mereka. kita rakyat cuman jadi penonton saja. parpol yang memperoleh kursi terbanyak lah yang akan memimpin perolehan suara. dan itu bisa sangat jadi orang yang tidak diinginkan rakyat. Pilihlah parpolnya. bukan cuman sekedar capresnya saja. skedar sharing ya. salam.
Trm ksh masukannya Mbak Grace.Sy ini org tua,sy tdk th apa2 ttg politik spt yg org lain tahu.Sy hny berpkr sdrhn tp mnrt sy sgt mendasar,yaitu tlus hati dan bersangka baik. Sy yakin bhw ht yg baik tdk akan membuat org bertutur yg tdk baik-kl ht yg buruk bs sj membuat org bcr baik tp ya artificial tentunya.Ada st lg,sy sag yakin Tuhan itu MAHA KUASA atas sgl sesuatu.Org yg dipilihNYA u/memimpin bangsa ini,pst akan dibantuNYA u/mengatasi kesulitan2nya.Sesederhana itu pkrn sy 🙂
Bu Nana, karna saya berpikir bahwa anda itu seorang yang tua, makanya saya beri komentar/masukan. Penampilan luar seseorang, bisa amat menipu. hati dan pikiran orang siapa yang dapat tahu kecuali Sang Pencipta ?!. Ada begitu banyak orang berperawakan keras, bicara ketus dan tajam seperti silet, tapi hatinya sangat baik dan tulus dalam menolong. sapala kerja, tidak pernah tanggung2. tuntas sampai ke akar ! dan ada begitu banyak juga orang berparas malaikat, tebar senyum dan tawa dengan royal, tapi hatinya dan tindakannya benar2 iblis 🙂 contohnya : salah satu mantan presiden kita yang begitu lama ada di tampuk jabatan. Waktu mbokdhe jadi presiden juga, apa prestasinya ? NOL BESAR. yang ada malah garong dimana2.
–
Jangan melakukan kesalahan yang sama berulang2 dengan alasan berpikir sederhana. Kita harus berpikir bijak dan pakai akal serta hati nurani. Kerjakan saja bagian kita, selebihnya biarkan Tuhan yang kerjakan bagiannya. Jangan cuman lempar tanggung jawab semuanya ke Tuhan tok, tanpa kita mau ikut pikul hal yang jadi tanggung jawab kita.
–
Setidaknya saya sudah ingatkan ibu dan para rekan2 sebangsa disini untuk bertindak SMART. Ini era teknologi. yang alon2 kelakon jalannya, mending coret aja dari opsi pilihan bu. salam.
Matur nuwun Mbak Grace,atas masukannya.Sy diajarkan dan mengajarkan pd keluarga sy dan siapa sj yg mau,u/meninggalkan perdebatan,bertutur kata sopan,serta selalu bersangka baik pd YANG MAHA KUASA.Jgn diambil ht. Smg ALLAH memberkahi anda dg pendapat anda dan jg sy dg ketulusan ht serta kemampuan pkr sy yg sederhana.Sehat selalu 🙂
Sama2 Bu Nana. Senang dapat bertukar kata dengan anda dalam diskusi ini 🙂 Inga… inga.. pilih parpolnya. mengganti presiden, gubernur anggota parpol jauh lebih mudah dibanding mengganti ketua umumnya / ketua pembinanya hehehee…. itulah sistem politik yang berlaku di Indonesia. Jangan tertipu ! 🙂 Tuhan pasti akan memulihkan negara dan bangsa kita ini dengan segera. Slamat siang.
biar bagaimanapun hrs ada dr unsur militernya, klo capres&cawapresny dua2ny sipil, mo dbawa kmn ngara ini.. bisa makin lembek,, udah ada contohny saat Tim-Tim lepas.. smua udah ada contohny.. tinggal qt aja memperbaikinya
Saya kok merasa yakin sekali ya kalau pak Prabowo akan memenangkan pilpres ini ?! 😀 dan bila Gerindra memenangkan suara terbanyak dibanding PDIP, maka PDIP tidak akan mampu menerima kekalahannya untuk ke-3 kalinya berturut2 dalam pemilu lalu hancur bubar dari dalam sendiri 🙂 dan kita akan melihat fenomena dimana Wagub akan lebih berkuasa membuat banyak keputusan2 penting dan Gubernur cuman tinggal tukang cap stempel saja. Begitulah yang saya bisa ” terawang ” ke depan hehehehee….
–
Elektabilitas sangat menipu. PDIP akan berjuang habis2an dengan menghalalkan segala cara untuk memenangkan pemilu karna ini soal mati atau hidupnya parpol. wow.. ini akan jadi permainan rugby yang seru dan sangat keras dalam lapangan permainan politik Indonesia ;)hohohoo…