Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau warga Jakarta untuk menggunakan hak pilih pada pemilihan umum legislatif, Rabu (9/4/2014) besok. Dia mengimbau warga untuk tidak menjadi “golongan putih” (golput).
“Jangan golput. Kalau kamu golput, sama saja dengan menolong orang yang kurang baik untuk berkuasa. Kalaupun jelek semua, minimal pilih yang jelek dari yang paling jelek,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Menurut Basuki, ia memahami prinsip orang-orang yang memilih untuk golput. Menurut dia, orang golput selalu menganggap semua politisi adalah orang yang tidak baik. Namun, kata dia, ada banyak caleg-caleg baik, terutama yang berusia muda yang saat ini sedang berjuang untuk membawa kebaikan bagi masyarakat.
“Kalau buat yang golput yang apatis selama ini kan merasa tidak ada yang baik, tapi bagi saya Anda jangan sampai golput, minimal pilih yang muda dan yang baru. Kasih mereka kesempatan, masih ada harapan,” ujarnya.
Basuki direncanakan akan memberikan hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) 67 di Muara Karang, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara sekitar pukul 10.00 WIB. Ia direncanakan akan pergi ke tempat pemungutan suara bersama dengan istrinya, Veronica Tan. [Kompas.com]
Mantap om Ahok….
Om Jokowi presidenku, Om Ahok gubernurku 🙂
Contoh caleg yang baik itu siapa? anggota Dewan yang baik ‘kan tidak korupsi… jadi uangnya terbatas… sulit mempromosikan diri di TV, Flyer, Billbord… yang baik, tapi tidak kenal… jadi kalau pak Ahok pilih caleg yang mana?
Sebenarnya semua partai bagus, tapi banyak orang2 di dalam-nya yang kurang ajar, sehingga memperburuk citra partai.. Dan semua partai sudah mengalami hal-hal buruk. Ini yang membuat ada warga yang memilih untuk GOLPUT…
ada keterikatan-keterikatan tertentu dalam suatu jabatan dan status, maka ada kalanya seseorang dalam posisi tertentu tidak bebas berbicara, misalnya menunjuk sesiapa orang yang patut or tidak patut dipilih; masalah ini juga hendaknya patut dipahami.
.
tetapi sesuai “keluhan” bro edwin yen, tentang uang terbatas n sulit promosi, ini bisa jadi salah satu kriteria utk memilih or tidak; yg punya n pakai “duit” banyak utk “jual muka”, ya jangan dipilih.
.
dan masih ada logika cerdas lainnya utk dipakai “menyaring” mereka. termasuk meng”okupasi” sebanyak mungkin “kursi”, sehingga yg jelek tidak kebagian, disitulah imbauan utk tdk golput bermuara. karena yg jeleknya kurang, akan mudah utk berubah menjadi lebih baik, ketimbang yg jelek banget, termasuk yg sudah terbukti jelek selama sekian tahun.
.
mari kita bersama menyongsong indonesia baru.
.
salam,
indonesia konyol…. yg tidak golput dipaksa untuk golput. org papua kerja di jakarta, apakah demi untuk nyoblos trs org papua harus kembali kepapua untuk nyoblos?
org indo yg tinggal di malaysia aja bisa nyoblos, tp knp org indo yg tinggal diindo diharuskan balik ke drh masing2(sesuai ktp) untuk nyoblos? kan konyol…
kalau yg punya uang msh bisa plg untuk nyoblos, kl mrk yg hidup pas2an kan berarti dipaksa untuk golput.
Betul itu bro, seharusnya 5 tahun kedepan harus ditinjau ulang, pemilihan yg efektif, tepat sasaran. semua rakyat benar2 bisa ikut pemilu. setiap warga negara punya hak utk memilih. Sistem yang harus diubah, sistem jelek kok terus dipertahankan???
Pilih Caleg baik? Ya..pilih yang nomor sepatu saja, berarti minimal pilih yg jelek dari yang paling jelek, iya toh!
sampai dimana kasus mobil berkarat dan bagai mana kepemimpin UP. Transjakarta sekarang..kelihatan nya semakin semerawaut saja pelayanan TJ. siapa yang salah ya?
apa yg salah orang yang ditempatkan apakah salah orang yang menempatkan.?
coba bapak tinjau langsung ke UPTJ. banyak sekali kesewenangan jabatan..bagai mana pemimpin yang menjabat sekarang mau memperbaiki pelayanan wong mereka memikirkan perut nya saja. UPTJ korup dan banyak sekali calon pegawai yang tidak jelas asal usul.
masalah golput saya setuju sama pa ahok sebagai warga negara yang baik kita harus menentukan pilihan…
pa ahok kebijakan pemerintah DKI untuk upah buru berapa ya sebenar nya 2.4 jt. atau 2.2 yah. ko banyak sekali karyawan di UPTJ klo ditanya gaji pokok nya cuma 2.2 jt. ada apa ya..?
utk UMP itu itungan gaji tetap, bukan gaji pokok. bisa saja gaji pokok sebesar UMP tp juga bisa 75% dari UMP yg adalah gaji tetap. trims
pak ahok pernah bilang gaji supir trans jakarta 3,5 x ump, kalau ump 2.400.000 berarti 3,5 X 2.400.000 = 8.400.000.
coba di cek lg ke pengemudi trans J, menurut pengakuan penghasilan rata2 mereka dibawah 3juta.
Prakiraan Ramalan hasil pileg 9 april 2014 (Bukan Jayabaya)
PDIP 35 %
Golkar 13 %
PD 11 %
Gerindra 9 %
Nasdem 6 %
PKB 6 %
Hanura 5,5 %
Pan 5 %
PKS 4 %
PPP 4 %
Others 1,5 %
dukun ya?
Mantap Pak Ahok,, saya juga sudah tidak golput lagi kok. 🙂
menurut saya sih golput ga 100% berarti membuat orang yang tidak mempunyai kemampuan berkuasa
karena menurutku bisa saja karena memang tidak ada yang memilii kemampuan dan seharusnya jika golput lebih dari 50% maka harus diadakan seleksi ulang terhadap calon – calon presiden dan wakil presiden yang akan maju