Ahok.Org – Jakarta sedang menghadapi masalah perumahan yang kronis, sederet program hunian belum mampu menutup kebutuhan warga. Sementara penataan permukiman kumuh dan hunian liar di area resapan air tidak banyak mengubah keadaan. Butuh terobosan tepat untuk mengatasi ketimpangan tersebut.
Rumah susun sederhana milik (Rusunami) dan Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) menjadi solusi untuk masalah ini. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama, Selasa sore (29/4) tidak setuju dengan konsep rusunami.”Ketika jadi hak milik dan kita tidak mempunyai mekanisme yang pas untuk mengawasi penggunaannya, banyak penyimpangan terjadi. Rusun di jual lagi ke orang lain. Penghuni lama kembali ke pinggir sungai dan rusun dihuni oleh orang uang tak berhak di sana,” katanya.
Bagi Basuki, akan lebih baik jika disedikan sebanyak-banyaknya rusunawa disertai sederet aturan tegas dan pengawasan sehingga tidak terjadi penyimpangan.”Kalau sewa, pemerintah masih bisa turun tangan kalau ada apa-apa namun kalau hak milik, begitu lunas di bayar. itu sudah sepenuhnya hak penghuni,” katanya.
DKI akan mengarahkan masyarakat golongan menengah tinggal di luar kota sejalan dengan pengembangan jaringan transportasi memadai.”Kami berencana beli lahan di luar kota untuk hunian pekerja Jakarta,” katanya.
Senada dengan Basuki, kepada Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Yonathan Pasodung mengatakan, rusunami untuk masyarakat menengah sulit diterapkan. Sebab, perlu sistem seleksi yang rumit bagi penghuni. [Kompas cetak]
Bos, rusunami tuh akhirnya emang yang tinggalin semua yang punya mobil. Terkadang jadi tempat para istri2 muda ;). Coba liat kasus 1000 tower saat JK masih jadi wapres. Skrg apa hasilnya? Rusunawa lebih cocok tetapi tolong diatur segi hukum nya. Oknum aparat yang brengsek harus diberi hukuman berat jika mempersulit rakyat.
sebagian kecil dari lantai dasar dari rusunawa akan menarik jika disewakan untuk pengusaha kuliner, penghuni bisa sarapan dengan cepat, jika sedang tergesa-gesa, atau makan siang jika tidak sempat masak dan belanja ke luar.
Dear pak Ahok
Menurut kami baik rusunawa dan rusunami tidak layak ada di Jakarta sebab terkesan kumuh, bau dan jorok
Jakarta hanya cocok dg apartemen.
Solusinya :
buat aja apartemen dg model kamar kos ukuran 3×4.
Pemilik apartemen adalah pemprov DKI dibawah Gubernur DKI
Penghuni tidak boleh menyewakan kamar kos ke orang lain.
Simpel kan pak.
karena sistemnya sewa, bisa dibuat satu syarat untuk yang berminat sewa ruang untuk kuliner: jaga kebersihan, kalau terus-menerus melanggar, ijinnya bisa dicabut. salah satu cara mendisiplin masyarakat untuk mau jaga kebersihan.
coba renungkan, seandainya anda tinggal di rusunawa tsb. fasilitas apa lagi yang anda mau? bagaimana kalau lantai bawah ada mini market kecil? dan apotik kecil? lumayan bukan?
untuk menjaga kebersihan bisa juga dengan “reward” instead of “punishment”, bagi penghuni teladan, bisa mendapatkan diskon untuk sewa, gratis 1 atau 2 bulan dari periode setahun. menyenangkan bukan?
Rakyat Indonesia lebih pilih PSK daripada PKS
saya lihat foto ilustrasi dari admin, lahannya cukup luas. Jika lahan memungkinkan, bisa juga dicoba konsep “urban farming” untuk rusunawa. Hidroponik. Selain membantu program pangan nasional, Pemprov DKI dapat membuat sistem bagi hasil dengan penyewa rusunawa. Efeknya, menambah penghasilan masyarakat, konversi pekerjaan (misal dari pengamen jadi pengusaha pangan). Biaya sewa hunian dapat ditekan dari penghasilan tambahan ini, bagi yang berminat tentunya.