Ahok.Org – Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sepertinya jatuh cinta pada bus gandeng Scania untuk armada bus TransJakarta. Ahok menyebut Scania seperti mobil Land Rover Defender.
“Scania ini ibarat Land Rover Defender. Walaupun sudah tahu tidak karatan karena bahannya aluminium, kami harap pemain bus yang masuk ke DKI standarnya seperti ini,” ujar dalam sambutan pada acara demo 1 bus gandeng Scania di Pintu Tenggara Monas, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2014).
Meski memuji kehebatan Scania, bukan berarti Ahok tak melirik pabrikan lain. Dia juga meminta Marcedes-Benz diuji coba. Menurut Ahok ada 3 atau 4 merek bus yang dipercaya banyak orang.
“Saya mencari di India, Bogota (Kolombia) dan beberapa negara lain bus mana yang terbaik. Ada 3 atau 4 merek yang orang percaya dari segi tabung gas, bodi dan bantingannya,” tuturnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu bahkan sampai meminta tolong pada PT Astra untuk mendatangkan bus kelas dunia. Bus itu diminta dikirim ke Jakarta dan dipamerkan.
“Tabung gasnya teruji kelas dunia, tapi belum tentu dibeli. Karena kita membeli itu ada hitungan nilai, harga, biaya, umur. Jadi kita akan adu dengan Marcedes-Benz atau kendaraan lain. Umur kendaraan seperti ini di Siangapura saya dengar dipakai 30 tahun tapi masih laku dijual di Afrika,” tuturnya. [Detikcom]
Halo pak Ahok.
4 merek bus kelas dunia
– Mercedes (Jerman)
– Man (Jerman)
– Scania (Swedia)
– Volvo (Swedia)
Ada baiknya pak Ahok beli semua merek bus tsb karena semuanya bagus.
Dibeli aja semua, misal masing2 merek 100 – 200 bus gandeng dan tingkat.
Pasti mantap.
dilihat dari sekilas busnya sama aja dgn bus yg dipakai koridor 1. bedanya dipanjang dan tempat duduk yg depan. warna agak kaku, kalo bisa setiap koridor busnya beda warna, jgn hanya merah saja. koridor 1 merah, k2 biru, k3 ungu, dst. agar saat transit bisa tau bus itu koridor brp. atau dikasih gambar icon jakarta ky yg bus tingkat.
Saya rasa warna bus transj baiknya tetap warna yang sama sebagai ciri khasnya. tapi untuk membedakan 1 koridor dengan koridor lainnya, mungkin di layar info berjalannya darimana kemana bisa dibikin warna2 berbeda. jadi walau tidak lihat tulisannya, tapi warga sudah hafal kalau warna biru koridor berapa. warna oranye koridor berapa. dengan begitu, bus2 tsb bisa diswitch antar koridor bila memang diperlukan untuk memaksimalkan servis kepada warga.
Beli aja langsung + jaminan service SPTB 20tahun jadi ga usah diservice sendiri, nanti malah dipreteli dijual kanibalan atau spanyolan…
Jangan lupa pak, alih technology, minta german menerima pemuda2 Indonesia/Jakarta untuk dilatih, baik itu di service/maintenance, perawatan luar body bus, dalam, dan jangka panjangnya ke mesin dan perakitan, juga technology nya pak.
Siapa tau mau dirakit di Indonesia, dgn kontrol yg ketat..
Alumunium, tahan karat, ringan, fuel efficient. OK…
saya buka disini saja, kalau mau GPS monitoring gratisan, bisa. Taruh saja HP Sistem Andorid yg ada GPS di bis. Pakai OpenGeoTracker (opengeotracker.org). Download Appnya di Googleplay Store. Untuk developer app: datanya bisa dilihat di opengeotracker.org ATAU ke server punya sendiri. Dari situ datanya bisa dimanfaatkan DAN dikembangkan untuk aplikasi mobile. Selamat mencoba 🙂
sistem ini bekerja merekam data GPS di HP dan mengirim datanya via internet, jadi perlu sinyal internet. Yang bayar itu internetnya. Kalo TransJakarta bisa gratis: caranya program kerjasama iklan dengan Telkomsel. Sebagian busnya dicat iklan ATAU buat iklan video dengan menyediakan TV LED di bus… 🙂
untuk perusahaan sekelas TransJakarta, App mobile dengan realtime data fleet untuk pengguna sangatlah memungkinkan.
service bus nya sekalian ke agen busnya pak . supaya ada kontrol silang ,kalau supir busnya sembrono ,maka akan ketahuan di laporan servicenya
mantap pak wagub.. saya yakin jakarta akan semakin maju.. jangan lupa pak, yang penting pengawasan akan pembelian, persediaan, dan penyaluran SPAREPRAT-nya juga harus menjadi prioritas.. hati2 tikus2 dinas yang mau memanfaatkan kesempatan ini..
Jangan lupa pak, selain busway, sediakan juga bus yg reguler harus berjalan dijalur lambat dan berhenti hanya dihalte. Standard bis low deck, seperti bus transporter di bandara. Dan juga pengadaan bis tingkat lagi…
saya yakin dibawah bapak, jakarta pelan2 akan berbenah..