“Sebenarnya Saya Enggak Marahin Kadis Kebersihan” (Video)

14
427

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama kembali marah-marah dan beraksi gebrak meja ketika rapat dengan DInas Kebersihan. Selama hampir dua setengah jam suaranya terus meninggi dan menyemprot Kepala Dinas Kebersihan, Saptastri Ediningtyas.

“Sebenarnya sih saya gak marahin dia (Saptastri Ediningtyas), saya marahin si Made (Kepala Bidang Pengendalian Kebersihan, Made Indrayasa),” kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/5).

Selain murka soal jumlah Pegawai Harian Lepas (PHL) di bawah Dinas Kesehatan, Ahok juga menyinggung soal ritase atau jadwal pengangkutan truk sampah. Kontrak pengangkutan sampah sejak April lalu dihitung per rit (perjalanan truk bolak balik).

Salah satu pihak swasta yang hadir dalam rapat, Jack Monang Napitupulu (Direktur PT Samhana Indah), mengungkapkan selama ini pihaknya hanya dibolehkan mengangkut satu rit tiap hari. Akibatnya banyak ditemukan sampah yang menumpuk dan tidak terangkut.

Ahok pun menduga ada oknum di Dinas yang mengeluarkan kebijakan pengurangan jatah pengangkutan sampah agar bisa “nembak” sewa truk dari luar DKI.“Saya marahin si Made yang nyewa-nyewain (truk sampah) itu, yang melarang orang swasta enggak boleh lebih 1 rit. Kita kekurangan truk, sampah numpuk. Kan konyol tuh,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Rapat bertajuk evaluasi kontrak Dinas Kebersihan dan usulan kontrak berbasis kinerja yang digelar di ruang rapat Wagub kemarin, selain diikuti Tyas (panggilan Saptastri), juga ada Kepala Bidang Teknik Pengelolaan Kebersihan Engkos Kosasih dan beberapa orang pejabat lainnya. Selama Ahok meledak-ledak, mereka hanya terlihat diam dan mengangguk-angguk.

“Yang bikin saya kaget hari ini, rit yang dipakai masih dibatasi. Pengusaha masih teriak-teriak , pegawainya sudah kita ambil, tapi tiba-tiba dibatasi (ritasenya). Itu belum dijawab, itu dosa satu Dinas Kebersihan. Kenapa batasi rit truk mereka (swasta) tetapi ambil truk dari luar? Saya boleh suudzon ada sesuatu di sini,” kata Ahok dalam rapat.

Ahok pun meminta pejabat dinas membereskan laporan, termasuk jumlah pegawai harian lepas sebelum pemprov mengesahkan kontrak kerja yang baru. Sementara sistem pengangkutan akan dikembalikan dari sistem ritase ke sistem semula, yakni penghitungan berdasarkan tonase.

“Saya enggak mau lagi pake sistem hitungan absen, saya maunya per wilayah. Saya tanya berapa lama (perbaikan laporan), tiga hari bisa pak (kata Tyas), dia (Made) bilang dua minggu. Kita tungguin dua minggu. Disini itu mesti sabar banget tau gak?,” kata Ahok dengan nada kesal. [Detikcom]

Video Terkait Evaluasi Kontrak Dinas Kebersihan


14 COMMENTS

  1. Halo pak Ahok

    Tolong orang2 yang sudah ga sejalan dg pak Ahok diberhentikan saja sekarang daripada terlambat dan bapak menyesal di kemudian hari.
    -> Plt Sekda di DKI
    -> Semua kepala dinas di DKI
    -> Semua kepala bidang di DKI

    5 Walikota DKI aja ga ada kabarnya, kerjanya ngapain aja tuh tiap harinya.

    Seharusnya semua jabatan seperti dihapus saja pak.

    Audit juga ke KPK jumlah PNS siluman yang ada di DKI

    Kata bapak di dinas kebersihan aja ada +/- 8.000 PNS siluman.

    Kalo DKI punya 10 dinas aja udah ketahuan ada 80.000 PNS siluman dikali aja rp2.400.000/bl = rp 192.000.000.000/bulan

    Kalo ditotal dalam setahun aja udah menghabiskan kurang lebih rp 2 trilyun untuk menggaji PNS siluman di DKI

  2. Dear Pak Ahok dan tim,
    Daripada bapak pusing karena data PLH tenaga kebersian nggak akan pernah valid dengan cara seperti sekarang, saya saran bapak sampaikan ke Kadis Kebersihan, agar meminta kontak seluruh lurah agar dapat mengumpulkan seluruh data ketua rt atau ketua rw se jakarta. Kan ketua rt dan rw sekarang sudah dapat insentif kerja, jadi pasti ada datanya di kelurahan.
    Dari merekalah, bapak akan dapat memperoleh data tenaga PLH kebersian di setiap tempat. Kalau ada yang tidak masuk, maka bapak dan kolega bapak tidak akan dipersalahkan… Warga jakarta yang akan marah ke masing masing ketua RT/RW di wilayahnya, kalau sampah nya nggak terangkat, akibat tenaga PLH yang “otentik” tidak dimasukkan dalam daftar yang mereka kirimkan…. bapak tinggal umumkan di setiap wilayah, via bapak lurah, daftar PLH per wilayah RT/RW sebelum program pemberian insentif dilaksanakan.Bapak akan dapat feedback langsung dari warga jakarta yang pastinya kenal dengan pengangkut sampahnya. “betapa indahnya sebuah civil society jika dilakukan dengan cara seperti itu”
    Salam

  3. Pak Ahok… kenapa tidak bapak sendiri yang mengalokasikan waktu bapak untuk turun langsung pimpin pengecekan tenaga2 kebersihan itu dan pilih random mereka2 untuk bapak interogasi langsung ???? gengsi kah pak ?

    Dengan bapak turun langsung ke lumpur, tidak saja shock terapi buat para bawahan bapak sampai yang paling bawah sekalipun, tapi juga bapak mengetahui akar permasalahan dan langsung memimpin pembenahan di jajaran dinas kebersihan DKI. dan berlaku juga di suku dinas lainnya.

    Kalau pak Ahok tidak gengsi untuk mau turun berkubang lumpur supaya beres langsung ke akarnya, pasti akan terjadi perubahan drastis di tubuh pemprov DKI.

    nga guna pak pimpin rapat2 atau blusukan ala jokowi lengkap dengan segala crew media massa untuk pencitraan diri gitu. Pak Jokowi kan Gubernur, jadi dia untuk dipajang dan difoto2 saja. Yang kerja kan memang Wagub 🙂 Sebagai pimpinan, bapak harus mampu mengecek hasil kerja bawahan bapak sampai yang terbawah sekalipun dengan diam2. kalau program sudah berjalan sukses. terjadi perubahan yang membanggakan, barulah bapak cuap2 ke media massa untuk promosi. pemprov DKI tetap butuh promosi kok supaya program2nya dikenal dan diminati warga dan warga ikut aktif berpartisipasi / kontribusi kerja. salam.

    • eh grace elu emang orang bego trus gunanya apa itu kepala bidang masing masing kalo mesti kita turun lagsung, kalo emang kaga ada gunannya pecat aja semua, namannya sistem itu pake aturan, pemimpin paling sesekali aja kontrolnya , elu belajar menejemen yg bagus dulu, kalo pemimpin trus menerus di luar mana bisa, itu kan ada sistem, itu PNS nya aja yg kaga bisa di atur mau makan uang haram terus itu PNS nya

      • Budi, sering anak buah ” ngetest ” atasan barunya apakah mampu tidak – becus kerja nga – untuk atur urusan di lapis bawah itu. Kan PNS tidak bisa sembarang dipecat. apalagi kepala2 bidangnya.

        Bisa2 saja si pak Ahok dan pak Jokowi sampe muntah darah perintah2 anak buahnya dan marah2in tapi tetap saja nga pernah beres2 urusannya padahal hal sepele saja. gimana lagi diharapkan klo ada hal2 yang serius dan butuh penanganan yang terpadu antar kepala bidang ???? pasti macet.

        Saya orang yang slalu bekerja di perusahaan asing dan luar dengan banyak expatriates. walau sebagai boss executive di perusahaan, tapi saya sama sekali tidak gengsi dan tidak segan untuk berkotor ria turun menuntaskan masalah dan memberi teladan kepada anak2 buah saya di lapangan.

        Kalo model kepemimpinan pak Jokowi kan, beliau cuman blusukan doang, trus perintah kiri perintah kanan. tapi tidak meneladankan bagaimana solusi yang tepat untuk pecahkan masalah demi masalah. jadi bawahannya trus menduga2 solusi seprti apa yang atasan inginkan yang notabene sulit sekali untuk diterapkan dan dijalankan karna mentok aturan hukum, perda2 yang ada, dsb.

        Memerintah anak buah itu mudah saja. tidak bisa laksanakan pecat / mutasi. tapi sampai kapan ? berapa lama ? emangnya cari anak buah yang kompeten kerja gampang apa ???? Nah, satu2nya cara jitu, cepat dan tokcer adalah turun langsung ke bawah dan BENER KERJA. bukan cuman celingak celinguk biar foto2 ama banyak orang buat pencitraan diri tok. akhirnya, anak buah bilang… oooo… boss cuman cari muka doang biar dipuji2 warga. wkwkwkwk… kena deh dikerjain anak buah / bawahan. 😛

        • Change management will only change when management thinking changes, ngutip dari John Seddon, ah. En, they are prisoners of the current culture. Makanya, perlu revolusi mental.
          Ning, akan tetapi, “mental” klo di-bahasa-in jawa, lha kok bisa menjadi:
          mental
          menthal
          menthul
          menthol
          heemmm….repotnya……padahal ming ngudaswara aja lho….peace…peace….

    • saya tanya pak ahok klau ada pejabat dikantor saya masukan anak nya jadi phl dan langsung jadi tehniksi operasional dan menerima gaji lebih dari pegawai phl lainya yang sudah lama memangya boleh pak ?ini terjadi ditempat saya TPA SPA sunter !

  4. Revolusi dinas kebersihan dki!
    .
    Makin kelihatan aja borok-borok korupnya.
    .
    Sudah terjadi selama bertahun-tahun, masih belum juga tobat-tobat ..
    .
    Keterlaluan ..

  5. salah dimana ini ya.

    1. PNS gak bisa di pecat karena PP blom di sahkan.
    2. sistem dibikin supaya PNS disuruh korupsi.
    3. masalah keuangan terbaru yang sy tau di daerah saya, sulawesi tengah, sepertinya ada yang janggal dengan urusan belanja barang dan pajak.
    contoh kasus begini:
    umar beli ban mobil untuk mobil dinas kantornya senilai Rp 1.000.000
    kemudian dia pasang ban itu dibengkel seharga Rp 20.000.
    Umar ini balik lagi ke toko tempat dia beli ban tadi, minta nota pembeliannya di ubah jadi Rp 1.200.000. katanya bendahara dia suruh dia untuk ubah itu nota supaya ongkos pasang ban tadi bisa terganti uangnya. kemudian, kelebihan itu katanya untuk bayar pajak atas pembelian ban mobil nya itu.

    hal seperti ini sudah 2 kali sy temui. berbeda lokasi tapi masih dalam wilayah sulawesi tengah.

    apa memang aturan daerah seperti itu ya?
    yaitu: pajak yang dibayarkan oleh pemda, uangnya harus di kasi masuk ke harga pembelian barang?

    ======================================

    tentang kejadian itu, sy 2 kali menolak proses seperti itu dan untungnya si pembeli yang berbeda tidak memaksa.
    sy bilang kalo kamu bikin nota seperti ini, ini sama saja sy terima uang kamu sejumlah nilai yang di tambah padahal sebenarnya kan gak segitu kamu bayar ke saya. kalo kamu bilang kantor kamu bayar pajak atas pembelianmu itu, kok nilai pajaknya kayak janggal ya dan kenapa mesti di tambahin di harga belinya?
    harusnya kan kamu punya lembaran sendiri nantinya.

    si pembeli juga gak ngerti atau pura2 tidak ngerti, katanya bendahara nya yang suruh seperti itu.

    jadinya sy yang bingung sampe sekarang.

    kalo di pemda jakarta apa begitu juga aturannya? mohon pak ahok atau om sak bisa kasi penjelasan ke sy tentang sistem tata kelola keuangan daerah. supaya sy lebih tau.

  6. satu lagi. sistem belanja daerah itu, apakah caranya begini:

    kalo mau beli barang, kamu PNS, pake dulu uang kamu pribadi. nanti setelah 3 bulan, baru diganti oleh pemda, dengan syarat, nota kamu waktu belanja lalu itu, sah sesuai aturan. kalo gak sah, uangmu mati disitu.

    apa kah begitu caranya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here