Ahok.Org – Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati mengimbau agar semua warga Jakarta segera membuat kartu jaminan kesehatan seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang ada dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Sebaiknya, bagi masyarakat DKI yang rentan (sakit) segera urus (kartu) BPJS ke puskesmas terdekat sehingga, saat sakit, kartu sudah jadi dan dapat digunakan apabila dirawat di rumah sakit,” kata Dien, Sabtu (17/5/2014).
Menurut Dien, warga Jakarta harus becermin dari kejadian pasien bersalin di Rumah Sakit Budi Asih beberapa hari lalu, yakni Siska Kurniawati (16). Menurut Dien, Siska baru mengurus JKN saat proses persalinannya. Akibatnya, dia harus membayar normal untuk biaya persalinan sebelum dia memiliki JKN.
“Dari kejadian Siska, awalnya ngaku sebagai pasien umum dan udah tanda tangan inform consent mau bayar. Nah, masalahnya di tengah jalan, pasien urus BPJS. Jadi dari awal sampai BPJS terbit kan, kewajibannya, pasien harus bayar,” ungkap Dien.
Selain itu, kata Dien, keluarga pasien mengurus BPJS menggunakan jasa calo. “Keluarga pasien tersebut mengurus BPJS memakai calo dan bayar sebesar Rp 250.000,” ucapnya. [Kompas.com]
Knp pasien berfikir u/menggunakan jasa calo?
Ngurus BPJS kan gampang…
Bila masyarakat tdk malas mengurus hal2 spt ini calo jg ga akan laku dan ga akan lg ada praktik percaloan.
Memang harus disosialisasikan cara2 pengurusan hal2 spt ini secara jelas teknisnya bagaimana dan masyarakat diyakinkan jg bhw mengurus hal2 spt ini tdk sulit sehingga tdk ada lagi yg pakai2 calo.
mslh nya mengurus hal tersebut harus minta surat keterangan mulai dari RT,RW ampe lurah. na ini yg mungkin makan waktu lama. sdgkan si pasien kan lagi hamil. mknya mungkin pake jasa org lain. dan sistem yg baru ini juga membuat rakyat agak kebingungan, tdk seperti dulu. dimana warga jakarta cukup bawa ktp jakarta sudah bs di rawat di puskesmas. blm lagi kl JKN/BPJS kan ada biaya bulanannya . kl gak salah mulai dari 23rb. la sekarang kita kl ke puskesmas bawa ktp saja ada biaya nya. sakit biasa 2rb, periksa gigi mulai dari 10rb. kl dulu (KJP) cumabayar 2rb itu utk PMI (ada bukti PMI nya). kl sekarang 2rb itu utk administrasi (gak ada bukti slip nya).
Maaf bung Edy, rupanya sekarang KJS sudah tidak berlaku lagi dan sudah diganti dengan JKN ya ? Jadi JKN/BPJS ini seperti asuransi kesehatan dimana kita harus bayar iuran bulanan Rp. 23 ribu toh ? trus, tiap ke puskesmas ada biaya yang harus dibayar juga gitu ? wow… saya nga ngeh ada perubahan tsb 🙁
Halo pak Ahok
Kalo bisa pak Ahok mewajibkan semua perusahaan asuransi di DKI baik asuransi lokal maupun asuransi asing untuk ambil bagian dalam program JKN.
Misal ada 3 kelas
kelas 1 warga wajib bayar rp100.000/bl
kelas 2 warga wajib bayar rp75.000/bl
kelas 3 warfa wajib bayar rp50.000/bl
50% premi asuransi buat pemprov DKI, 50% buat perusahaan asuransi.
Saya rasa dg harga premi rp50.000/bl, rp75.000/bl dan rp100.000/bl masih terjangkau untuk masyarakat Indonesia.
Kenapa harus ada kerjasama dg perusahaan asuransi? Tujuannya agar pelayanan ke masyarakat akan jauh lebih baik.