Ahok.Org – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan lagi memberikan toleransi terhadap para pedagang kaki lima (PKL) yang melanggar peraturan tempat berjualan saat puasa dan Lebaran. Ia menilai, tindakan tersebut tidak efektif dalam menyadarkan para PKL.
Menurut Basuki, toleransi penertiban seusai puasa dan Lebaran sudah sering dilakukan pada setiap tahun. Namun bukan malah membongkar sendiri lapaknya, para PKL tetap terus berjualan sampai ada tindakan.
“Jadi kita tidak mau lagi ada alasan. Menjelang puasa, Lebaran, dia minta toleransi dikit, tiap tahun ya begitu. Gawatnya, setelah Lebaran, mereka bukannya berhenti, tapi malah lanjut. Tanah Abang aja bisa kacau,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, ketidaktegasan menjadi salah satu penyebab PKL tetap ada di Jakarta. Hal tersebut diperparah dengan keputusan hakim di pengadilan yang jarang memberlakukan denda maksimal.
“Contoh, kita bangunkan toko, PKL kita dorong masuk, kenapa bisa keluar lagi? Ternyata hukumnya ringan kan. Dia bisa jual tuh kios Rp 50 juta-Rp 100 juta. Langsung dapat duit dia. Nah, makanya mesti tegas. Saya bikin peraturan sangat jelas, kita akan pidanakan (PKL yang membandel),” ujar mantan Bupati Belitung Timur itu. [Kompas.com]
Halo pak Ahok
Rakyat ga suka sama pak Ahok bila pak Ahok terus membela om PS sebab rakyat hanya mau pilih pak Jokowi menjadi presiden RI.
Ni orang ngomong apa sih….. Mikir dikit napa kalo mau komentar. Pak ahok kan penasehat di partainya, jadi wajar beliau menasehati kader partainya beserta pengurusnya, trus pak ahok juga rekan kerja baik pak Jokowi ya pasti juga dibela kalo benar.
Sebagai Wagub (PLT) pak ahok taat konstitusi, tapi sebagai kader partai beliau juga taat pada aturan partai (bukan taat konstituent ya maksudnya…)… Kan udah dibilang, Mau pak Jokowi atau PS sama aja bagi PAk AHok, toh itupun pilihan mayoritas dalam pemilu.
Pak ahok sekarang sendirian mau konsen ngurusin jakarta yang udah otaknya preman semua…..
Jadi, jangan lah membangun sutu opini yang aneh aneh…… Rakyat sudah pintar kok dan udah tau siapa bakalan dipilih….
nih org ngemeng terus ga jelas…. om sak, diblock aja… komentar ga jela, berkokok ky ayam tanpa kepala.
He ente ini sudah besar tapi ngomongnya masih belepotan… masak kalah dibandingkan dg anak tk…. ckckckck….
Kata orang Belanda ente ini terlalu…
wew ini pak ahok mo sikat pkl mana membela PS , tuh asosiasi pkl kan dukung PS kata ketua asosiasi nya PKL tidak akan di gusur kalau PS jadi presiden, kok malah bilang ahok bela PS 🙂
Siapapun presidennya instusi Kehakiman yg mesti direformasi dulu…rupanya dari zaman orba sampai sekarang kurang gereget…
Kalo Indonesia mau refomasi hakim….
Seharusnya di Indonesia hanya ada 1 hakim saja seperti pada zaman Nazi Hitler dan semua hukuman yang diberikan adalah hukuman mati di hari itu juga.
Roland Freisler : Reich Ministry of Justice and President of the People’s Court (Volksgerichtshof)
Kenapa banyak pkl di jakarta?
Karena tingkat pengangguran tinggi.
.
Kenapa pengangguran tinggi?
Karena lapangan kerjaan tidak mencukupi utk menyerap angkatan kerja.
di indonesia ini antara yg benar dan yg salah tergantung kepada opini masyarakat, pokoke indonesia banget deh…. akan datang sang pembebas dari timur, semoga pemimpin 2014 berani menegakkan peraturan