Ahok: Kami Tak Suka Bohong, Apalagi Pencitraan!

5
70

Ahok.Org – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut, Kota Jakarta mendapatkan kado pahit pada hari ulang tahun ke-487 yang jatuh pada hari ini, Minggu (22/6/2014).

Selain gagal mendapatkan Piala Adipura, pengelolaan keuangan DKI Jakarta 2013 hanya mendapatkan opini “Wajar Dengan Pengecualian (WDP), atau menurun satu peringkat dibanding tahun sebelumnya yang mendapatkan opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Penilaian ini disampaikan BPR RI pada pekan ini.

Basuki mengakui segala kekurangan tersebut. Ia menilai, segala kekurangan tersebut merupakan wajah asli Jakarta yang sebelumnya tidak pernah terkuak. “Kalau orang politik pasti bilangnya ini pil pahit. Kami tidak suka makan pil yang bohong-bohongan, apalagi pencitraan,” katanya saat menjadi inspektur upacara dalam upacara peringatan HUT Kota Jakarta yang ke-487, di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (22/6/2014).Pria yang akrab disapa Ahok ini pun menceritakan, beberapa waktu lalu ia telah meminta kepada penanggung jawab kontingen DKI di lomba MTQ Nasional agar tidak lagi mengambil qori/qoriah dari luar daerah. Walaupun ia sadar, hal itu akan berpotensi membuat DKI kehilangan predikat sebagai juara umum.

“Dulu (di MTQ) DKI selalu juara umum. Tapi tahun ini pil pahit karena cuma peringkat 6. Tapi alhamdulillah karena yang ikut benar-benar orang DKI. Kenapa kita mesti malu kalau ini kenyataannya,” jelasnya.

“Saya juga heran kenapa dulu selalu dapat Adipura. Mungkin yang dinilai cuma Sudirman-Thamrin. Padahal sungai-sungai dulu penuh sampah,” tambah mantan Bupati Belitung Timur itu. [Kompas.com]

5 COMMENTS

  1. Pak Basuki Setuju

    Piala bisa dibeli
    Trophy bisa dibeli
    Sertifikat bisa dibeli
    Ijazah bisa dibeli
    Titel bisa dibeli
    Pangkat bisa dibeli
    Hampir semua bisa dibeli

    Yang tidak bisa dibeli adalah KEJUJURAN

    Karena dengan Kejujuran kt bisa buka Kebenaran dan dengan Kebenaran kita bisa cari Keadilan.

    • Benar, Adipura mash bisa dibeli. Sekarang anggarannya kl dipakai utk beli Adipura ketahuan sama Pak Ahok. Mending Jkt nga dapat Adipura, tapi faktanya semakin lama semakin bersih got-got dan kali-kali’nya. Jaman Suharto dan Bowo hanya membuat warganya pakai cara2 praktis, KUHP : Kasi Uang Habis Perkara. Beda dgn Jokowi dan Ahok. Sekarang koruptor2 PNS pada ketakutan kl Jokowi jadi Presiden……tambah susah utk korupsi!!!

  2. Peserta MTQ dari DKI kok cabutan ? emangnya sudah tidak ada anak – anak DKI yg tidak berpotensi menjadi qori / qoriah ? wah ini mah sungguh terlalu. Pak Ahok, tolong dimulai lomba qori / qoriah tingkat kecamatan s.d Walikota. Supaya anak – anak yg berpotensi menjadi qori / qoriah semakin banyak yg muncul. Sehingga ketika diadu di level nasional, pesertanya adalah pemenang lomba di DKI.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here