Kini DKI Punya Pusat Informasi Pangan Jakarta

2
305

Ahok.Org – Untuk menciptakan kestabilan harga pangan di Jakarta dan pengendalian inflasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI membentuk Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Jakarta.

PIHPS Jakarta resmi diluncurkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI, Kamis (26/6). Peresmian ini disaksikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Hendar dan Direktur Utama PD Pasar Djaya Djangga Lubis.

Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia (BI) yang telah memberikan dukungan terhadap pembentukan PIHPS Jakarta yang menjadi pusat informasi harga pangan bagi warga Jakarta.

“Ini betul-betul sebuah kajian. Kalau orang tahu harga pasar dengan baik, akan mempengaruhi ekspektasi pasar. Ini penting,” kata Ahok dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dan BAST Penyerahan Perangkat Pendukung Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Jakarta bekerja sama dengan Deputi Gubernur BI di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (26/6).

Dengan adanya PIHPS Jakarta ini, diharapkan harga pangan di pasar-pasar tradisional menjadi lebih stabil dan stok pangan dapat dikendalikan. Sehingga tidak ada lagi penimbunan stok pangan oleh pelaku pasar (pedagang maupun konsumen) yang dapat membuat harga pangan menjadi tidak stabil.

“Yang paling kacau, dalam sebuah pasar maupun bank, orang itu sudah nggak percaya, lalu dia lakukan ‘rush’. Dia buru-buru beli semuanya. Itu gawat. Jadi dengan adanya PIHPS ini, orang bisa tahu harga pasar stabil,” ujarnya.

Website PIHPS Jakarta mencakup informasi harga komoditas pangan strategis di 13 pasar di Jakarta. Terdiri dari, 2 pasar induk yaitu Pasar Induk Beras Cipinang dan Pasar Induk Kramat Jati. Serta 11 pasar lainnya yang tersebar di 5 Wilayah DKI Jakarta.

Yaitu, Pasar Senen, Pasar Jembatan Merah, Pasar Minggu, Pasar Glodok, Pasar Grogol, Pasar Pramuka, Pasar Mayestik, Pasar Jatinegara, Pasar Kramat Jati, Pasar Sunter dan Pasar Rawa Badak.

Terdapat 34 komoditas yang memiliki pangsa cukup besar dalam keranjang konsumsi masyarakat Jakarta yang informasi harganya tersedia secara harian di website IPJ dengan alamat http://infopangan.jakarta.go.id. Deputi Gubernur BI, Hendar menerangkan pengembangan PIHPS Jakarta diprakarsai oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jakarta dan dilaksanakan bersama-sama Pemprov DKI Jakarta, Bank Indonesia, dan PD Pasar Jaya.

Pengembangan PIHPS Jakarta ditujukan untuk mengatasi masalah kesenjangan informasi harga pangan di kalangan masyarakat sebagai bagian penting dalam upaya pengendalian inflasi. Perannya menjadi sangat strategis karena Jakarta sebagai kota metropolitan dan barometer perekonomian nasional memiliki kontribusi besar dalam pembentukan angka inflasi nasional.

“Adanya transparansi harga bahan pangan diharapkan dapat menciptakan konvergensi harga yang akan mengurangi potensi gejolak perekonomian di daerah,” kata Hendar.

Saat ini informasi mengenai harga bahan pangan yang terpercaya belum sepenuhnya tersosialisasi dengan baik dan menjadi salah satu kendala dalam menjaga ekspektasi harga di tingkat produsen dan konsumen.

“Untuk itu, PIHPS bukan hanya dibentuk di DKI saja, tetapi nanti wilayah-wilayah lain di Indonesia juga ada PIHPS. Sehingga nanti kita memiliki harga yang selalu update setiap hari. Dan para pelaku pasar akan tahu referensi harganya,” kata Hendar. [Beritasatu.com]

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here