Ahok.Org – Uji coba sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) akan dimulai pada 15 Juli 2014. Tahapan selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta akan membagikan 50 On Board Unit (OBU) yang akan dipasang di mobil untuk deteksi kendaraan.
OBU gratis ini akan dibagikan secara acak kepada masyarakat yang sering lewat di jalur tersebut. Pembagian OBU ini dilakukan secara terbuka. Plt Gubernur DKI Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama yakin masyarakat akan antusias mendukung program tersebut.
“Nanti kita aturlah yang sering lewat di sana (Bundaran Senayan ke arah Sudirman). Mungkin kalau didaftarin siapa yang mau dapat (OBU) gratis, pasti akan daftar semua. Kalau ditwit, siapa yang mau dapat OBU uji coba? semua juga akan mau,” kata Ahok di Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2014).
Sementara untuk tarif ERP menurut Ahok kajiannya masih berkisar dari Rp 23.000. sistem ini dibuat untuk membatasi kendaraan yang melintas di ruas jalan protokol itu maksimal 1500 kendaraan per ruas per jam.
“Mungkin kalau boleh Rp 25 ribu sajalah. Tapi dengan catatan bus mesti bagus ya, makanya kita siapin bus tingkat gratis. Jadi enggak ada alasan lagi, kalau kamu bokek ya taruh saja mobil kamu, naik bus gratis saja,” katanya.
Gerbang ERP sudah mulai di pasang di jalur lambat Bundaran Senayan, tepatnya di depan Bank Panin, Jakarta Selatan. Gerbang ini akan mendeteksi kendaraan yang melintas di jalur tersebut yang mengarah ke Thamrin. Pemasangan ini dilakukan selama tiga hari mulai 3-6 Juli, pada pukul 00.00 WIB hingga 04.30 WIB.
Ahok optimistis sistem ERP sudah bisa berjalan pada 2016. Perusahaan yang sudah melakukan uji coba untuk ikut tender, belum tentu akan langsung dipilih memasang ERP secara permanen. “Nanti kita tender dong. Tapi semua ini baru normal tahun 2016 lah,” pungkasnya. [Detikcom]
Tender terbuka dong pak Gubernur, jangan sampai jadi kayak tender busway TransJakarta… Sekali dibohongi bawahan sudah lebih dari cukup…sikat bawahan yg masih korupsi..
Kayaknya ngk pakai tender lagi, semua pakai e catalogue.
Mgkn sosialisasi cara masuk ke ekatalog itu penting pak Ahok. Dimana mungkin bisa dibuatkan videonya di youtube. ?
Tolong pak Ahok segera sikat Bu Endang dan Pak Moko karena besar hartanya tak wajar.
Tolong lapor KPK dan PPATK
pak Ahok, usul lama nih : kapan mau dibangun kantong2 parkir di pintu masuk kota jkt? bangun gedung parkir pak, jadi dari pinggiran jkt, mobil bisa bawa dan parkir disana, terintegrasi ke busway dan KA dan lain2.
Saya sependapat dengan usulnya.
Jujur saja, saat ini kita semua tidak ada pilihan utk bertransportasi di Jakarta.
Bawa mobil, dari kantor ke rumah bisa habis 2 jam di jalan, Pulang – Pergi macet total 4 jam.
Bawa motor memang sedikit lebih cepat, tapi polusi yg terpajan ke paru2 juga tdk sedikit. Belum lagi, resiko cedera pada bagian tubuh jauh lebih besar & menambah kesemrawutan Jakarta.
Mau naik Transjakarta, jumlah bus nya masih minimalis sekali. Antrian bisa mengular ratusan meter di shelter Dukuh Atas setiap jam sibuk. Bisa masuk 1 kaki ke dalam bus saja sudah untung.
Kereta Api? jangan ditanya, sudah mirip pepes ikan setiap jam sibuk.
Jadi, kami harus pilih yang mana? Plis, segera di top-up sebanyak mungkin utk bus Transjakarta nya, kami pasti pindah kok asalkan jumlah bus nya memadai.
Jangan lupa, kantong2 parkir karena tdk mungkin kerjasama dengan gedung2 parkir di sekitar rute Transjakarta. Gedung parkir di gedung2 sekarang saja rata2 overload semua.
N. Jl.jend.Sudorman.jl jend. Gatot Subroto adalah through traffic
( Jalan lintas ekonomi) antara timur ke barat. Dan utara ke selatan. .bukan Distination Traffic (Jalan Tujuan belanja) seperti Ochard
Road singapore. Bayangkan Erp diperlakukan. pasti mengundang kekacauan berkendaraan di jakarta. kalau ahok bersih keras mau jalankan Erp. Yah . Saya sarankan Erp mobil. Rp.1 jt. Erp motor
Rp.0,5 jt. Pasti Thamrin bebas macet, hidup jalan Tikus!!!!!!!!! Hidup Ahok.orang pintar di indonesia!!!!!!!!
Yang penting public transportation dibagusin dulu pak dan memadai baru ERP atau ada jalur khusus untuk sepeda
tujuan sih mengurangi pengguna kendaraan dan kemacetan di ruas jalan protokol..
dibalik itu.. menarik dana masukan dari pengguna jalan juga diluar pajak.. melalui ERP system…. mantafffff