Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) gencar memberantas pedagang kaki lima (PKL) di Jakarta, salah satunya di Monumen Nasional. Ia bercerita mengenai mafia-mafia di kawasan wisata itu.
Ahok merasa bingung dengan banyaknya PKL yang berjualan di dalam Monas. Padahal tempat itu seluruhnya dilindungi pagar kokoh dan tinggi.
Seperti kucing-kucingan, tiap kali para PKL tersebut ditertibkan oleh Satpol PP, mereka kembali lagi. Kata Ahok, anak buahnya bahkan sering mendapatkan intimidasi di lapangan dari PKL dan preman, serta oknum aparat yang membekingi.
“Kita kan bingung, masa ada pagar di Monas, ada komedi putar, motor-motoran anak kecil ngebut. Kamu setuju nggak anak kecil ngebut-ngebutan dengan motor CC kecil? Itu orang pada ketakutan ditabrak. Ini melanggar aturan nggak sih? Udah nyewain, pakai listrik kita, ngecharge,” kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Rabu (6/7/2014).
“Nah ini kalau tidak ada yang bekingan (PKL) orang dalam, siapa? Nah saya mensinyalir mungkin ada oknum yang main. Saya nggak mau nuduh lah. Tapi kan terjadi toh tukang parkir dibakar hidup hidup. Pasti kan ada sesuatu terjadi di Monas,” sambung Ahok dengan mimik wajah serius.
Tukang parkir yang dimaksudkan Ahok adalah Yusri (47) juru parkir liar di Monas. Yusri tewas Selasa (24/6) lalu di rumah sakit setelah dibakar oknum TNI Pratu Heri karena kurang memberikan uang jatah preman. Pratu Heri sudah dipecat secara tidak hormat dari TNI dan terjerat Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat.
Meski banyak mafia di Monas yang membekingi PKL, Ahok mengaku tak gentar. Dirinya akan terus gencar memberantas PKL, preman, oknum aparat, serta orang dalam dari Monas demi menegakkan aturan.
“Kita keluarin (oknum pejabat dan petugas di Monas). Pasti main. Makanya saya bilang satpam semua suruh pecat aja. Kita lagi mau bikin satu UPT, lagi tunggu tandatangan Pak Gubernur,” imbuh Ahok.
Keberanian Ahok melawan mafia-mafia dan menertibkan di PKL di Monas bukan tanpa alasan. Ia mengaku mendapat dukungan dari Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Mulyono serta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Prayitno.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana mempersenjatai Satpol PP dengan pistol peluru tajam. Menurutnya, itu adalah cara untuk menunjukkan wibawa demi menegakkan peraturan.
Ditambahkan Ahok, para anggota Satpol PP akan dipersenjatai dengan pistol berpeluru tajam saat menertibkan pedagang kaki lima (PKL). Hal itu juga untuk mengantisipasi jika ada oknum yang mengancam.
“Kita harap, kalau semua TNI, Polda udah mendukung kita, kita yakin Monas pasti beres,” pungkas politisi Partai Gerindra itu. [Detikcom]
Pak Jokowi Basuki
Baca di kompas kadisik mau mundur
1.
Sebaiknya Disdik 3 tahun ke belakang di audit
Bila ada temuan proses hukum
kl tdk maka resistensi akan selalu kuat
2.
Hire Kadisik baru dengan UU ANS
1 paket semua sampai bawah orang baru
usahakan kl perlu purn TNI atau Polri atau orang KPK
3.
Orang2 lama dikumpulkan di 1 divisi
jadi tidak mengganggu reformasi
mohon Pratu Heri yg dipecat, dipantau kegiatan nya, kalo sampe tertangkap lg di dunia kriminal, langsung hukuman seumur hidup/hukum mati. Harus dipantau, orang2 yg dipecat atau dimutasi!
Titip pesan buat Bp. Larso Marbun.
Pak Larso andakan orang batak, jangan pantang menyerah menghadapi kebandelan anakbuahmu, anggap saja anda seperti lawyer2 batak yg pantang menyerah di pengadilan yg selalu berusaha, lagipula nanti setelah Jokowi jadi Presiden (yg tinggal beerapa bulan lg)Pak Ahok sudah bisa memecat pns bandel setelah PP mengenai UU ASN ( kalau nggak salah?)diteken sama pak Jokowi Presiden NKRI. Sabar aja pak.
Yang penting Cerdiklah seperti Ular Tuluslah seperti Merpati.
Jangan-jangan yang ikut membekingi PKL adalah gerombolan si Berat alias Genderuwo bersaudara dan komplotannya
semngat pak ahok saya selalu dukung
Saran buat pak Ahok, perbanyak pasang CCTV disetiap tempat strategis, jadi bisa realtime pengawasan terpadu…
Pagar yg kestasiun banyak yg sudah digergaji jadi PKL bisa menyelinap lari dari razia…
Sebaiknya dimutasi semua sekuriti di Monas dan diganti satu kelompok sekuriti yg fresh dan harus bikin pernyataan siap dipecat tanpa hak pesangon…
Logistik PKL di Monas berasal dari lokasi di stasiun Gambit dan lokasi parkir IRTI…
Sebaiknya pagar diganti tembok, jadi diputus dulu mata rantai logistik mereka, pasang CCTV sepanjang pagar tersebut…jadi visa dilacak sapa saja yg bandel atau ada oknum yg main patgulipat!
Intelijen beroperasi dong, nyamar jadi PKL, ketahui cara kerja nya, bisa dari BIN, atau TNI, bongkar tuntas!