Ahok.Org – Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto, menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pada kesempatan itu dia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua Dewan Pengawas BLUD Taman Margasatwa Ragunan. Hashim juga mengucapkan terimakasih kepada Ahok atas kepercayaan yang diberikan.
“Saya ucapkan terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Disertai harapan semoga Pemda DKI di bawah kepemimpinan Bapak Basuki Tjahaja Purnama tetap konsisten menjaga dan mengawal keberadaan Taman Margasatwa Ragunan dalam fungsi utamanya sebagai lembaga konservasi flora dan fauna Indonesia , fungsi rekreasi serta fungsi penting lainnya,” kata Hashim dalam rilisnya yang diterima detikcom, Rabu (10/12/2014).
Seperti diketahui baru saja sekitar pukul 12.40 WIB Hashim tiba di Balai Kota. Dia langsung disambut Ahok di ruang tamu Gubernur yang ada di lantai dasar. Keduanya sempat makan siang bersama di kerja pribadi Gubernur DKI.
Ternyata belakangan diketahui, Hashim datang untuk mengantarkan surat pengunduran diri secara langsung kepada Ahok. Dia menyatakan jabatannya untuk mengelola Ragunan membutuhkan idealisme kebangsaan yang berorientasi pada kepentingan Publik. Namun Hashim berujar dia tak bisa melanjutkan mengemban jabatan itu karena keadaan yang disebutnya tidak memungkinkan lagi.
“Tetapi melihat perkembangan yang ada, keterbatasan waktu dan alasan professional serta operasional, tidak ada pilihan lain selain mengundurkan diri,” tutur Hashim.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas BLUD Ragunan sejak 7 Mei 2013 sesuai SK yang diteken mantan gubernur Jokowi, yang saat ini jadi Presiden RI. [Detikcom]
Hashim: Ini Bukan gara-gara Ahok
Sambil tertawa, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membantah anggapan pengunduran dirinya sebagai Ketua Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Margasatwa Ragunan karena hubungannya yang tidak baik dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dia juga menepis tudingan bahwa hubungannya dengan Ahok tidak baik. “Hahahaha tidak ada itu. Ini pure urusan binatang. Kami tadi senyum-senyum melempar joke dan bercanda-bercanda di dalam,” kata Hashim, di Balaikota, Rabu (10/12/2014).
Hashim mengaku sama sekali tidak membicarakan permasalahan politik dengan Ahok. Ia mengatakan, pemerintahan ibu kota di bawah kepemimpinan Basuki harus tetap konsisten menjaga Ragunan.
Menurut dia, masih banyak yang harus diperbaiki di sana. Misalnya perluasan lahan parkir, pembangunan sarana monorel wisata di dalam Ragunan, dan lainnya. Selain itu, lanjut dia, Ahok juga harus dapat merealisasikan rencana Night Safari Park seperti di kebun binatang di Singapura.
“Sekarang program itu harus dilanjutkan oleh orang lain. Seharusnya masa jabatan saya selesai 5 tahun, tapi saya senang dalam 1,5 tahun jabatan ini sudah banyak yang saya perbuat untuk Ragunan,” kata adik kandung Prabowo Subianto tersebut.
Pertemuan ini merupakan yang pertama sejak Ahok mengundurkan diri dari Partai Gerindra. Hubungan Ahok dengan Hashim sempat merenggang ketika Ahok hengkang dari partai bentukan Prabowo itu. Ketika itu Hashim menyesalkan keputusan Ahok yang tidak berkonsultasi dulu dengan kader Gerindra lainnya. [Kompas.com]
Dua bulan lalu saya sudah menulis dugaan bahwa Pak Hashim pasti akan mundur, ternyata benar. Seandainya Pak Hashim melanjutkan dan membuktikan merehab Ragunan sampai akhir masa jabatannya, pasti simpati masyarakat DKI akan besar dan suara Gerindra di DKI di Pilkada mendatang tetap atau bahkan bisa naik. Tapi kl sekarang mundur, berarti Pak Hashim membantu dengan pamrih. Tugas dan tanggungjawab merehab Ragunan tidak dituntaskan. Ternyata negarawan Pak Hashim masih dangkal.
ternyata tidak sema dengan ayahnya pak hasim yg negarawan, sudah kelihatan redupnya gerinda didepan mata