Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) geram dengan macetnya pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tak ayal, Ahok meminta Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP) gaya berpikir.
“Sekarang kita berharap kepada LKPP, harus berpikir secara bisnis, bukan teknis,” ujar Ahok di di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Selama ini LKPP selalu melakukan pengkajian teknis produksi dan harga produksi barang yang akan diadakan. Terang ini akan memakan sumber daya dan sangat tidak efisien. “Dia musti datengin dulu pabriknya cek biaya produksi kamu berapa? Betul enggak harga kamu berapa? Itukan lucu,” ucap dia.
Ahok menyarankan LKPP menggunakan harga pasaran sebagai patokan. Bukan harga produksi. Kalau vendor yang mengikuti pengadaan barang dan jasa bermain harga, barulah ditindak. “Kalau dia nipu lima kali denda,” ucap Ahok.
Dengan cara ini Ahok yakin efesiensi dan proses pengadaan barang dan jasa di e-katalog bisa dilakukan. Itula yang ingin dicapainya tahun depan. “Daftar di LKPP e-catalog bisa jutaan item. Itu yang ingin kita samakan persepsi dengan kasudin-kasudin,” harap mantan Bupati Belitung Timur itu. [Metrotvnews.com]
……ehem…….change management……change the mindset first, by John Seddon
ulun mangkin dandaman
wan pian nang berpengetahuan
moga ketularan
ups sabarataan
Kelihatannya tantangan berat Pak Ahok adalah merubah mindset birokrasi ditataran bawah.Contoh soal Lurah dan Wakil Lurah Kembangan Utara,Kec.Kembangan,Jakarta Barat yang kami anggap tidak memahami Pergub 168 Tahun 2014,sehingga menjadi polemik dan tidak peduli dengan protes tokoh masyarakat.
Mohon teguran dari Birokrasi terkait.