Ahok.Org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum bisa merealisasikan sarana transportasi air, waterway. Hal tersebut dikarenakan kondisi sungai belum memenuhi untuk jalur transportasi itu.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, waterway baru bisa berjalan apabila Sungai Ciliwung sudah dibereskan. Tahun depan rencananya bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI), DKI akan mulai membersihkan Ciliwung dengan mengangkut sampah dan melakukan pengerukan.
“Ciliwung kan belum dikeruk lumpurnya. Makanya tahun depan kami minta TNI turun tangan untuk keruk bersama,” ujar Basuki di Balai Kota, Selasa (23/12) malam.
Selain Ciliwung, kata Basuki, Cakung Drain juga bisa dijadikan jalur untuk waterway. Namun kondisi saat ini belum dinormalisasi karena masih banyak pemukiman kumuh di bantaran sungai tersebut.
“Kalau Cakung Drain sudah dinormalisasi juga bisa. Cuma di sana harus sediakan rusun (rumah susun) dulu banyak karena banyak rumah kumuh (sebelum dinormalisasi),” katanya.
Disamping itu, pihaknya juga sudah meminta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk bantu merawat dan membersihkan sungai-sungai yang ada di DKI dengan cara dikeruk. Dengan demikian, pendangkalan pun tidak akan terjadi apabila pengerukan rutin dilakukan. [Beritasatu.com]
Yth, Bapak Gubernur DKI (Pak Ahok)
Dari Pluit ke Tangerang, kalo kita masuk tol dalam kota maka harus keluar gerbang tol grogol terus sampai tomang depan mal taman anggrek naik jalan layang dan masuk tol ke tangerang. NB : SEPANJANG JALAN GROGOL SAMPAI TOMANG TIAP HARINYA MACET, SARAN DARI SAYA : JALAN TOL DALAM KOTA DIMAKSIMALKAN BISA LANGSUNG MENUJU TANGERANG TIDAK PERLU KELUAR TOL LAGI.
SELAMAT NATAL 2014 DAN TAHUN BARU 2015 KEPADA PAK AHOK & KEL.
Dear mr. ahok,
hooh udah tau itu judulnya belum bisa dipake. Cuman mau nanya aja, perasaan pas dulu katanya uda ada tim dari negeri luar(cina atau apa) yang katanya sudah inspeksi kali jakarta untuk melakukan pemilihan bakteri mana yg cocok untuk kali jakarta sehingga sampah-sampah dan lumpur bisa dimakan sama bakteri itu. Masih wacanakah?