Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menekankan, penambahan bus di DKI sangat diperlukan supaya masyarakat memiliki alternatif mendampingi kebijakan yang ada. Sebab di negara-negara lain, warga sudah beralih ke angkutan umum sehingga kemacetan pun bisa terurai.
Ia menyebutkan, di Hong Kong saja pergerakan manusia 90 persen di antaranya dilakukan dengan menggunakan angkutan umum. Begitupun dengan di Singapura dan India, sebanyak 50 persen di antaranya sudah menggunakan angkutan umum dalam melakukan aktivitasnya.
“Kita saja yang paling kacau. Baru 20 persen lebih. Sekarang kami mau beli banyak (bus), jadi tinggal pabriknya, bisa produksi cepat atau tidak? Kami lagi dorong cepat. Mudah-mudahan tahun 2016 bisa selesai semua, karena rata-rata baru mulai produksi tahun ini,” kata Basuki di Balai Kota, Jumat (8/1).
Setelah bus-bus tersebut datang, maka pihaknya pun akan segera menerapkan sistem pergerakan transportasi dengan dibayar rupiah per kilometer. Dengan diterapkannya sistem tersebut, maka sistem setoran tunai yang ada saat ini secara otomatis akan dihapuskan.
Rencananya, tahun ini DKI akan membeli 300 bus gandeng yang dibeli PT Transjakarta dan 300 bus gandeng lainnya dibeli oleh operator. Namun, pada semester pertama, DKI akan membeli bus gandeng merek Scania yang baru bisa dipenuhi sebanyak 20 unit saja. [Beritasatu.com]
Dear Pak Ahok,
Pak, knp hny transjakarta saja ya yg diganti baru ? Bagaimana dgn Metromini & Kopaja yg jelas2 paling bobrok, karatan & sopir kernetnya kasar ? Seburuk2nya Transjak paling ga msh ber-AC.
Maaf kalau kami lebih suka bawa kendaraan pribadi, terutama wanita, karena lebih aman & sehat (tidak ada “tangan nakal” & bebas rokok).
Mohon lebih diperhatikan bus kecil dulu. Terima kasih
Betul Pak Ahok,
Metromini dan Kopaja semuanya bobrok udah kyk zombie2 seperti yang Pak Ahok bilang sendiri. Kerjaan mereka cuman bikin macet, langganan copet2an, ‘tangan usil’, polusi udara dan nyerempet mobil lain sana sini. Mohon segera ditindaklanjuti… Terimakasih 🙂
@ mbak yece ya iyalah transjakarta yang diatur kalo metromini n kopaja itu milik swasta jadi kalo transjakarta uda bagus ya penumpang akan pindah ke trasjakarta, yang lain kalo gak mau berubah pasti ditinggal penumpang, gitu aja kok repot. Bravo Jakarta Baru