DKI Terus Benahi Sistem Aliran Sungai

1
128

Ahok.Org – Pada Minggu (1/2) Ibu Kota diguyur hujan selama satu hari penuh. Setelah diguyur hujan seharian, Jakarta biasanya langsung dikepung banjir. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku pihaknya sudah melakukan berbagai antisipasi, termasuk pengerjaan sistem aliran sungai di daerah tengah yang sudah rampung dikerjakan, meski belum sempurna.

“Banjir, kalau sistem tengah kita sudah selesai (kerjakan), walaupun belum sempurna. Makanya kita keringnya lebih cepat,” ujar Basuki di Balai Kota, Senin (2/2).

Namun untuk kawasan selatan, dikatakannya volume sungainya tidak cukup dan menyempit sehingga masih banyak yang tergenang akibat luapan sungai itu. Apalagi di selatan rata-rata daerah pinggir sungai diduduki penduduk dari mulai pemukiman mewah hingga kumuh sehingga kawasan selatan menjadi kawasan yang cukup merepotkan.

Lebar sungai di kawasan selatan yang seharusnya 20-30 meter hanya memiliki lebar 2-3 meter saja. Hal tersebut lah yang membuat kawasan selatan tak luput dari banjir. Pihaknya pun berupaya akan terus membongkar pemukiman-pemukiman ilegal tersebut.

“Hanya kita bilang, begitu berhenti hujan tidak akan lebih dari sehari pasti (air) turun. Tapi yang barat, Grogol segala macam itu belum. Karena pompanya ada yang belum jadi,” kata Basuki.

Basuki menargetkan, tahun 2015 ini minimal pihaknya ingin melihat kawasan Grogol dan Slipi bebas dari banjir, termasuk kawasan Green Garden.

Apalagi pembangunan sembilan waduk yang dimulai pada tahun 2014 itu juga belum berfungsi karena masih tahap penggalian dan pembebasan lahannya yang belum rampung.

“Makanya saya bilang sama mereka kerjakan saja (pembangunan waduk), yang kita mau kejar tahun ini pemasangan tanggul, kita tidak ingin rob masuk. Mesti ditanggul dulu,” katanya. [Beritasatu.com]

DKI Terus Benahi Sistem Aliran Sungai

Berbagai upaya terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipai puncak banjir di ibu kota yang diprediksi akan berlangsung antara bulan Januari – Ferbruari 2015 sebagaimana prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Salah satunya, dengan terus membenahi sistem aliran sungai di ibu kota.

“Kita sudah jaga. Besok kan puncaknya. Saya pikir puncak bisa sampai mendekati Imlek. Kita udah siap kok. Banjir juga nggak akan lama. Kecuali sabotase ya,” ujar Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, Senin (2/2).

Dikatakan Basuki, berbagai antisipasi telah dilakukan, termasuk pengerjaan sistem aliran sungai di jalur tengah.

“Kalau sistem tengah, kita sudah selesai (kerjakan), walaupun belum sempurna. Makanya kita keringnya lebih cepat,” katanya.

Namun, lanjut Basuki, pembenahan di jalur selatan hingga saat ini masih terkendala maraknya pemukiman kumuh di bantaran sungai yang belum dtertibkan.

ā€¯Volume sungai di jalur selatan tidak cukup sehingga pasti meluap. Yang repot sebetulnya, karena di jalur selatan sungainya rata-rata ditutupi rumah mewah sampai kumuh. Seharusnya lebar sungai 20 meter, 12 meter, tapi kondisi riil saat ini tinggal 3-4 meter. Ya masalah. Nah, itu kita akan terus usahakan bongkar. Tidak ada pilihan,” tegas Ahok, sapaan akrabnya.

Basuki mengaku pihaknya juga masih terkendala pembebasan lahan untuk pembangunan sembilan waduk baru di ibu kota.

“Belum berfungsi, baru gali. Pembebasan lahan juga masalah. Makanya saya bilang sama mereka, kerjakan saja yang udah ada. Yang kita mau kerjakan tahun ini pemasangan tanggul. Kita tidak ingin rob masuk,” ungkapnya.

Sekadar diketahui, sebanyak sembilan waduk baru yang akan dibangun oleh Pemprov DKI tersebar di sembilan lokasi yakni Cakung, Cilincing, Cengkareng, Rorotan, Marunda, Brigif (Jagakarsa), Pondok Ranggon dan Pantai Indah Kapuk. [Beritajakarta.com]

1 COMMENT

  1. Dengan upaya yang tulus, Pak Ahok akan selalu didukung tak hanya warga Jakarta.

    Tentang banjir Green Garden, semkga pemprov dapat juga mulai melakukan relokasi warga perumahan di bantaran kali belakang perumahan yang menjadi salah satu sebab banjir.

    God bless.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here