Pantau Parkir Meter, Basuki Kirim Mata-Mata

5
266

Ahok.Org – Parkir meter atau terminal parkir elektronik (TPE) di Jalan Agus Salim atau Jalan Sabang, Jakarta Pusat, sudah berjalan selama beberapa hari. Untuk memantau apakah berjalan dengan baik dan tidak ada kebocoran retribusi, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ternyata mengirimkan mata-mata.

“Kamu nggak tahu kan, saya kirim orang pura-pura atau gimana untuk parkir di sana. Coba kamu tes di Jalan Sabang, dikasih mau terima nggak? Begitu dia terima tip, saya pecat,” kata Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (5/2).

Ditegaskannya, Pemprov DKI tidak mau main-main lagi terhadap tindakan memberi tip kepada juru parkir agar tidak menggunakan parkir meter. Tindakan tersebut, selain akan membuat penerapan parkir meter menjadi sia-sia, juga tujuan penertiban parkir on street tidak akan tercapai.

Apalagi, juru parkir di Jalan Sabang telah diberikan gaji dua kali lipat dari Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2015 yang sekarang telah ditetapkan sebesar Rp 2,4 juta. Gaji dua kali lipat, dinilainya sudah cukup besar bagi seorang juru parkir.

“Saya nggak main-main. Begitu dia terima tip, pecat. Kamu mau jadi preman, saya preman resmi. Saya kan sudah bilang berkali-kali, saya sudah ngancam berkali-kali, kalau anda mau dua kali UMP saya kasih, tapi jangan jadi preman,” ujarnya.

Langkah menurunkan “mata-mata” ke Jalan Sabang tersebut, menurut mantan Bupati Belitung Timur ini cukup efektif untuk mencegah juru parkir nakal. Mata-mata itu akan mempunyai bukti untuk bisa memecat mereka.

“Efektif lah, kan takut dipecat. Apalagi gaji mereka dua kali UMP. Kalau mau gaya preman, kita ini preman resmi berseragam. Bersenjata dengan izin resmi, kami pegang pistol preman bisa kita tangkap. Tapi kami pegang pistol resmi. Jadi jangan ribu sama yang resmi,” ujarnya. [Beritasatu.com]

5 COMMENTS

  1. Kalau cara kerjanya seperti Pak Ahok, Indonesia akan jaya, Indonesia akan ditakuti negara lain. Uang negara bisa digunakan untuk rakyat dan membeli senjata untuk menjaga kedaulatan negara. Coba kalau Pejabat pemerintah, kepolisian, kejaksaan, hakim, Kepalanya terus memata matai bawahannya pasti bawahannya akan bekerja dengan jujur dan yang tidak jujur dipecat. Tidak seperti sekarang, masih banyak yang kepalanya membiarkan bawahannya tidak betul, karena memang atasannya juga tidak jujur

  2. apalagi kalau pimpinannya justru garong senior,
    wah . . . . .
    .
    tapi kalau memang ada yg seperti itu, . . . kok bisa ya, yg begituan sampe diusulkan, dan lolos saringan, berlapis lagi, bagaimana cara kerjanya ?!?!
    .
    mau apa kagak ya diajak buka-buka-an(di-debug processnya), kalau kagak mau, paksa saja. kan katanya, rakyat tu juragan besar, atau bukan !?!?!?!?
    .
    salam,

  3. Pak AHOK sy mau melaporkan parkir liar di kolong fly over roksi terutama sore hari sdh sangat keterlaluan jalan menjadi menyempit,akibatnya lalu lintas menjadi macet total tak bergerak, kalo pagi sih alhamdulillah ada petugas yg jaga begitu siang sampe sore tdk ada petugas yg menertibkan PARKIR LIAR MOTOR kolong fly over ROKSI, mohon di tindak TEGAS biar kapok baik utk PREMAN parkir nya maupun sepeda motor nya

Leave a Reply to yahoo Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here