Ahok.Org – Pemerintah Provinsi DKI akan membuka kunci e-budgeting pada pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015 bersama DPRD DKI, Kamis (19/3/2015) ini. Basuki mengungkapkan bahwa dia sengaja mengundang DPRD DKI agar tidak lagi menimbulkan prasangka satu sama lain. Karena itu, dia akan memberikan password serta mengajarkan e-budgeting kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.
“Kita mulai era baru e-budgeting di Indonesia. Nanti waktu kami ngisi ini (e-budgeting) semua media boleh lihat, kenapa seperti ini dan SKPD enggak bisa lagi ‘main’ nih,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis.
Dengan langkah ini, Basuki meyakini warga dapat mengetahui pihak-pihak mana saja yang kongkalikong dan “bermain” dengan anggaran. Warga maupun DPRD kini bisa ikut menilai anggaran mana saja yang dirasa tidak sesuai atau tidak masuk akal. Akan ada proyektor yang memperlihatkan sistem e-budgeting dalam pembahasan RAPBD 2015. Pihak mana yang memasukkan serta mencoret anggaran dapat terlihat jelas dengan e-budgeting itu.
“Jadi, misalnya Pak Pras, saya sudah minta untuk hadir dan lihat nanti, kami kasih dia password e-budgeting. Jadi, Ketua DPRD punya password dan bisa lihat staf-stafnya untuk kunci anggaran. Kalau stafnya sembarang kunci dan kurang-kurangin gimana? Kan kebaca ada password-nya, berarti Ketua DPRD yang mengunci dan pasang sembarangan,” kata Basuki.
Rencananya, pembahasan RAPBD DKI 2015 akan berlangsung pada pukul 10.00 di Ruang Pola Bappeda Blok G lantai 2. Sebelumnya, beberapa pihak yang memiliki password e-budgeting adalah Gubernur, Sekda, Kepala BPKAD, Kepala Bappeda, serta penanggung jawab di masing-masing SKPD. [Kompas.com]
–
Ahok Janji Berikan “Password E-budgeting” kepada Ketua DPRD
Pemerintah Provinsi DKI akan menjadi tuan rumah pada rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2015, Kamis (19/3/2015) ini. Pemprov DKI akan kembali memasukkan (input) program ke dalam e-budgeting bersama DPRD DKI.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bahkan bakal memberikan password e-budgeting kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.
“Nanti kami mau isi (RAPBD) bareng-bareng. Kami minta orang DPRD datang dan saya juga akan kasih password (e-budgeting) ke Ketua DPRD. Biar dia bisa melihat dan kami akan ajarkan Ketua DPRD juga,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta.
Ketua DPRD dapat mengunci program ataupun anggaran yang tidak sesuai. Basuki menjanjikan bakal membuka anggaran melalui sistem e-budgeting hingga satuan ketiga.
Dia mencontohkan beberapa anggaran yang menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat, seperti pelatihan guru-guru ke luar negeri senilai Rp 5 miliar, pembangunan UPT Komando untuk analisis Jakarta Smart City senilai Rp 11 miliar, pengadaan kursi meja senilai Rp 7 miliar, pengadaan pohon palem senilai Rp 5 juta, dan lainnya.
“Orang mulai mikir, memang Jakarta butuh pohon begitu mahal, mending beli pohon yang enggak gampang mati di musim kemarau. Ini pasti akan banyak terjadi perdebatan panjang, tetapi enggak apa-apa,” kata Basuki.
Rencananya, pembahasan RAPBD DKI 2015 akan berlangsung pada pukul 10.00 di Ruang Pola Bappeda Blok G lantai 2. Sebelumnya, beberapa pihak yang memiliki password e-budgeting adalah Gubernur, Sekda, Kepala BPKAD, Kepala Bappeda, serta penanggung jawab di masing-masing SKPD. [Kompas.com]
Pak Ahok,
Memiliki password e-Budgetting bukan berarti sipemegang password tsb tidak meninggalkan jejak setelah update atau revisi yg dilakukannya.Kalau bisa computer systemnya langsung melaporkan di monitor index siapa2 yg log-in sebelumnya, waktunya dan data2 apa yg dirubah/ dimasukin oleh orang2 tsb.Hal ini perlu untuk mengirit waktu bila harus mencari kejanggalan yg baru ditemukan.
PAK GUBERNUR YTH:
1.
SEBAIKNYA BAPAK MEMPUNYAI “BIG=BADAN INTELIJEN GUBERNUR”
SCOPENYA SANGAT LUAS
BISA UNTUK SEGALA BIDANG
ANGGOTANYA
TNI,POLRI,KEJAKSAAN DAN,PENGADILAN ,ICW,KPK , PPATK DAN BPKP
LEBIH BAIK DANA DIKUCURKAN KE MEREKA UNTUK MENEGAKKAN HUKUM DAN KESRA MEREKA
NANTI TUGAS BAPAK AKAN RINGAN DAN SEMAKIN KUAT
2.
BAPAK GUNAKAN EXPERTISE DALAM HAL PSIKOLOGY
JADI KALAU MAU LIHAT SIKAP DAN KARAKTER ANAK BUAH MUDAH
A.DARI AIR MUKA SAJA SUDAH BISA KEBACA
B.PENAMPILAN BISA KEBACA
C.CARA BICARA & MEMBERIKAN STATEMENT BISA KEBACA
D.BODY LANGGUAGE BISA KEBACA
C.
DITEST
SURUH BUAT STATEMENT YG MENGECAM DPRD ,SECARA SPONTAN DIDEPAN BAPAK
TESTING THE WATER
KALAU BERANI ARTINYA MEREKA TIDAK 1 GRUP DENGAN ANGGOTA DPRD YG DIMAKSUD
D.
DALAM VIDEO DIRAPATPUN SUDAH BISA TERLIHAT,MANA YG BERANI BERSEBERANGAN DPRD DAN TIDAK
KALAU DIAM SAJA ,KEMUNGKINAN ADA 3:
A.TIDAK PAHAM MATERI RAPAT
B.PENAKUT
C.PUNYA HUBUNGAN HENGKY PENKY DENGAN DPRD?
KARENA MEREKA KEBANYAKAN BAGIAN DARI MASA LALU
APALAGI KALAU APBD DIBUKA SAMPAI TAHUN 2010
JANGAN JANGAN YG SERING IKUT RAPAT DENGAN BAPAKPUN BISA ADA YG TERSANGKUT
Pak Ahok, kenapa ketua DPRD dikasih Password e-Budgeting? Nanti mereka bisa kutak-katik dong, nanti jadi masalah lagi, saling tuding lagi. Walaupun tercatat apa yg mereka lakukan tapi memangnya mau dipantau terus, anggaran begitu banyak? Kalaupun harus diberi password, sebaiknya beri dgn otoritas sebatas viewing saja tidak bisa rubah2 data. Tks.
Betul tidak ada yng percaya kpd dprd apalagi ketuanya, tetapi Pak Gub orang yang optimis dan berjiwa managerial, jadi dilakukan, beri kepercayaan dan orang akan bekerja.Semua bisa diperiksa ulang dengan e-budgeting ini.Rakyat akan mengawalnya dan kebodohan org2 dprd yg tdk mengerti elektronik nantinya juga akan terlihat, apalagi ketuanya yg sibuk dengan etika dan kesopanan.
Kalo saat ini, iya..kebetulan kepala daerah/Gubernur nya bener, kita tau track record nya.
Lain perkara jika Gubernur nya yg gak bener, bagaimana?
Harus ada pengawasan juga, dan selalu direkam, Ketua DPRD atau siapapun yg berhak akses, akan terekam koq. Dan di dunia komputer, mudah menyisir perubahan, walau data nya banyak. Bangun system yg kuat pak Ahok. Mudah di sisir.
SELAMAT Pak Gub dan juga jajarannya terutama Pak Heru dan Pak Sekda yang telah disebut top dlm wawancara dgn kompas. Ever onward menuju birokrasi IND baru dengan gebrakan e-budgeting. Innovative dan avangard hanya Basuki!! Secepatnya dilakukan di seluruh propinsi, ayuh mendagri lari jangan tidur!
E-budgetting ini muncul sebenarnya akibatnya banyaknya mental perampok di republik ini. harusnya yang menjadi filter itu adalah mental yang benar, bukan password. tetapi memang keadaan sudah berubah seiring dengan kajahatan kerah putih berkembang. Jakarta adalah sebagian kecil tapi diharapkan bisa menduplikasikannya ke semua daerah. seluruh pemangku kepentingan (terutama rakyat yang akan memilih wakilnya itu 🙂 ) harus mengerti juga. permasalahannya kemiskinan dan kebodohan masih berteman akrab. saran saya mengganti perampok anggaran (baik yang dahulu maupun sekarang) harus benar dilakukan dalam arti lapor polisi. lalu diganti dengan generas muda pns yang bersih. hajar terus…karena kalau hanya mengancam ancam saja itu hanya seperti bom waktu. jika kepemimpinannya tidak kuat, meledaklah bom waktu itu…….GANTI pns yang memegang kekuasaan yang tak punya kapasitas dengan pns muda yang bersih, karena kapasitas mereka hanya tinggal ditingkatkan dengan optimum
e-budgeting oke!!!!!!!!
kawal dan sempurnakan terus e-budgeting sampai tikus2 korup tidak bisa memakannya
alhamdulilah akhir mimpi kita datang juga . dari pak ahok dan pak jokowi, kita bayangkan diindonesia semua E bugeting di terapkan kita hemat 20% , negara kita akan ada kelebihan uang 400 triliun pertahun , dengan asumsi APBN 2000 trilium pertahun . utang luar negara kita 3.321 triliun (USD 283,7) cukup waktu 6 th kita bisa melunasi,
alhamdulilah akhir mimpi kita datang juga . dari pak ahok dan pak jokowi, kita bayangkan diindonesia semua E bugeting di terapkan kita hemat 20% , negara kita akan ada kelebihan uang 400 triliun pertahun , dengan asumsi APBN 2000 trilium pertahun . utang luar negara kita 3.321 triliun (USD 283,7) cukup waktu 6 th kita bisa melunasi, horeeeeh uang kita kemungkinan kecil tidak bisa dirampok oleh oknum DPR , DPRD, DAN PEMERINTAH KARNA PAKAI E BUGETING
Salut dengan penerapan E-budgeting dan e-katalog, diharapkan Prov.DKI 2015 ini menjadi contog untuk Provinsi lain di Indonesia. Ini baru pemimpin yang sebenarnya, mampu menegelola anggaran dengan baik dan transparan tanpa ada kendali dan monopoli dari pihak lain, khususnya DPRD DKI yang rata-rata mereka juga ikut jualan prodak dan program abal-abal (perampok berdasi)Insya Allah warga Jakarta memaklumi keterlambatan pembangunan karena sistem baru ini. Sebab selama ini DPRD Dki dan juga SKPD DKI merasa aman dan tenang2 aja dalam merampok anggaran. Warga DKI khususnya selama ini lebih banyak konsen dengan DPR RI dan tak pernah mendengan kiprah DPRD DKI pada warga. Namun produk baru E budgeting yang merupakan produk local yang benihnya asal dari surabaya itu baru pak Ahok yang pantas mengomandoi, dan diharap nanti maju kembali dan terpilih lagi memimpin DKI agar pondasi yang dibangun cukup kuat untuk ke depan. Sukses pak Ahok – maju terus pantang mundur. Salam.
SUDAH…SUDAH…ENGGA USAH RIBUT2 LAGI APBD E-BUDGETING…AYO SAATNYA KERJA NYATA…KERJA…KERJA…ENGGA USAH BANYAK CINCONG LAGI…
E-budgeting 2016 akan semakin transparan.