Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) blusukan ke daerah-daerah yang terkena imbas banjir di wilayah Jakarta Selatan. Ahok tiba di kompleks Kemang Jaya, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan sekitar Pukul 15.45 WIB.
Pantauan, Sabtu (21/3), Ahok didampingi oleh Kasudin Tata Air, Jakarta Selatan, Dedi Budi Widodo hanya sebentar meninjau banji di Kemang setinggi satu meter. Sambil memantau, Ahok menyatakan, bakal membebaskan rumah-rumah di pinggir kali agar tak lagi menjadi korban banjir.
“Ini bakalan di bebasin, akan menyiapkan pompa air di titik rawan banjir, jangan sudah banjir bergerak sebelum banjir seharusnya sudah disiapkan,” kata Ahok.
Ahok juga bersama Wali Kota Jakarta Selatan, langsung meluncur ke posko banjir di wilayah Petogogan. Di sana Ahok menyampaikan hal yang sama. Dia ingin agar wilayah-wilayah yang rawan banjir dibebaskan dari perumahan penduduk.
Setelah berbincang sebentar di Posko Banjir, Ahok yang mengenakan kemeja putih bermotif garis tak lama langsung meninggalkan lokasi dengan menaiki mobil Innova. Setelah dari Petogogan, Ahok langsung meluncur ke Pintu Air Karet untuk memantau ketinggian air. [Merdeka.com]
–
Posko Banjir Petogogan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan ke daerah-daerah yang terkena imbas banjir di wilayah Jakarta Selatan. Ahok didampingi oleh Kasudin Tata Air, Jakarta Selatan, Dedi Budi Widodo hanya sebentar meninjau banji di Kemang setinggi satu meter. Sambil memantau, Ahok menyatakan, bakal membebaskan rumah-rumah di pinggir kali agar tak lagi menjadi korban banjir.
“Ini bakalan di bebasin, akan menyiapkan pompa air di titik rawan banjir, jangan sudah banjir bergerak sebelum banjir seharusnya sudah disiapkan,” kata Ahok, Sabtu (21/3).
Ahok juga bersama Wali Kota Jakarta Selatan, langsung meluncur ke posko banjir di wilayah Petogogan. Di sana Ahok membawa sejumlah makanan untuk para pengungsi. “Jangan lupa makanannya dimakan ya,” kata Ahok kepada para pengungsi.
Setelah berbincang sebentar di Posko Banjir, Ahok langsung meninggalkan lokasi untuk kemudian meluncur ke Pintu Air Karet guna memantau ketinggian air. [Merdeka.com]
–
Ahok: Banjir di Petogogan Kayak Kisah Sinetron
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, meninjau pengungsian warga korban banjir di Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Maret 2015.
Gubernur meminta Wali Kota Jakarta Selatan, Lurah Petogogan, dan aparat rukun tetangga serta rukun warga setempat bekerja sama untuk mengatasi banjir itu.
Menurut Ahok, harus ditemukan akar masalah dan dicari solusinya lalu dikerjakan. Sebab, banjir di kawasan itu rutin terjadi dan seolah tidak pernah ada solusinya.
“Saya tidak mau tiap tahun terulang-ulang banjir ini, udah kayak kisah sinetron film berseri. Kalau tidak ada inisiatif mengatasi akar persoalan, sampai kiamat juga bakalan tetap banjir tempat ini,” kata Ahok.
Gubernur mendesak Wali Kota dan Lurah segera menyusun rencana untuk mengatasi banjir itu dan menyampaikan rencana solusi kepadanya. Pemerintah Provinsi akan menyediakan berapapun anggaran yang dibutuhkan sepanjang memang dapat menghentikan banjir.
“DKI kaya, berapa pun biayanya, kerjakan. Jangan bilang nggak ada duit buat memperbaiki persoalan banjir,” kata Ahok.
Warga Kelurahan Petogogan adalah yang paling parah terkena dampak banjir dengan ketinggian air setinggi dada orang dewasa. Mereka mengungsi di bekas rumah makan, di tepi Jalan Wijaya.
Pengungsi hanya sebanyak 45 orang, karena sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing.
Di posko pengungsian sudah tersedia obat-obatan dari yang disediakan petugas kecamatan. Menurut tim kesehatan, sudah 50 warga yang berobat. Mereka adalah warga yang bertahan di rumah. Sedangkan warga yang di posko pengungsian dalam keadaan baik. [Viva.co.id]
Mau sumbang saran dalam mengatasi sebagian kemacetan yang selalu terjadi di perempatan kuningan – gatsoe dimana sekarang sedang ada pekerjaan pembuatan fly over, mohon kiranya pintu keluar tol tegal parang ditutup saja, karena menambah jumlah kendaraan yang akan melewati perempatan tesebut dan semakin memperparah kemacetan, baik di jalan non tol dan tol. Dan untuk pihak jasa marga selaku pengelolaan jalan tol dalam kota, agar memikirkan solusinya, jangan hanya tinggal duduk terima uang dari pengguna tol.