Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tertawa ketika ditanya soal imbauan penggunaan juru bicara (jubir) untuk dia. Basuki justru balik bertanya, jurnalis lebih memilih mendapat jawaban dari jubir atau langsung dari mulutnya.
“Jubir, juru bibir? Sekarang pertanyaan saya, kalian mau enggak saya pakai jubir? Saya enggak mau ngomong setiap kali keluar? Makanya saya sekarang saya tanya kalian, kalian lebih suka saya ngomong langsung atau pakai jubir,” kata Basuki, di Balai Kota, Senin (23/3/2015).
Wartawan pun kompak menjawab. “Langsung, Pak,”. “Langsung kan! Ya sudah, atas permintaan kalian (tidak pakai jubir),” ucap Basuki.
Kemudian, saat kembali ditanya soal masalah lain, Basuki menjawab singkat. Dia ditanya perihal kekisruhan dengan DPRD. “Mohon maaf, tanya sama jubir saya saja,” kata Basuki.
“Kira-kira gimana nih, kalau jawabannya begini,” kata Basuki bertanya lagi.
Jurnalis langsung tertawa mendengar jawaban Basuki. Sebab, biasanya dia memberi jawaban panjang atas berbagai pertanyaan yang diajukan. Selanjutnya, ada lagi yang bertanya perihal pembayaran honor pekerja harian lepas (PHL).
Lagi-lagi, Basuki menyerahkan pada jubir yang belum ditunjuknya. “Mohon maaf sama jubir saya. Mohon maaf sama jubir saya saja,” kata Basuki.
Hingga ia masuk ke dalam mobil, berbagai pertanyaan yang diarahkan padanya dijawab dengan kalimat yang samaa. “Mohon maaf tanya jubir saya saja. Biar jubir saya yang jelasin,” kata pria yang biasa disapa Ahok itu tertawa. [Kompas.com]
Mau sumbang saran dalam mengatasi sebagian kemacetan yang selalu terjadi di perempatan kuningan – gatsoe dimana sekarang sedang ada pekerjaan pembuatan fly over, mohon kiranya pintu keluar tol tegal parang ditutup saja, karena menambah jumlah kendaraan yang akan melewati perempatan tesebut dan semakin memperparah kemacetan, baik di jalan non tol dan tol. Dan untuk pihak jasa marga selaku pengelolaan jalan tol dalam kota, agar memikirkan solusinya, jangan hanya tinggal duduk terima uang dari pengguna tol.