Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menginginkan adanya sekolah umum namun anak-anak yang belajar di dalamnya dilatih seperti pendidikan asrama yang ada di pesantren. Menurutnya, anak-anak yang tinggal di asrama bisa memiliki ruang belajar yang lebih baik.
“Ini cocok dengan program Jakarta untuk mengatasi kemiskinan. Bisa bayangin kalau tinggal di rumah sempit bagaimana punya waktu belajar yang baik? Kita enggak mungkin memperbaiki rumah begitu banyak, belum lagi transport-nya,” ujar Basuki dalam peletakan batu pertama pembangunan asrama siswa di Jalan Raya PKP Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (8/4).
Ia menambahkan, saat ini ada 40 persen anak usia 16-18 tahun tidak sekolah karena malas. Sebabnya, kendala tranportasi dan lingkungan rumah yang tidak mendukung.
Dengan adanya pembangunan asrama siswa ini, lanjutnya, anak-anak bisa tinggal dengan sistem pendidikan yang jelas dan teratur. Bahkan, kata Ahok, melalui asrama ini bisa mengubah perilaku mereka menjadi lebih baik.
“Kalau dia tinggal di lingkungan yang kumuh, lingkungan yang biasa buang sampah, biasa lihat orang ngerokok, ini jadi kebiasaan. Anak terbentuk dari lingkungan. Kalau kamu biasa lihat orang judi semua, kamu judi sudah biasa,” ujarnya.
Pembangunan asrama siswa ini rencananya mampu menampung hingga 2000 siswa dengan luas sekitar 18 hektare. Ia berharap dengan adanya pembangunan asrama siswa ini bisa mencetak anak-anak yang pintar dan memiliki ilmu yang benar sesuai konsep Islam.
“Kita memang ingin menyiapkan anak-anak di Jakarta sekolah seperti ini,” ujar Basuki.
AM Fatwa yang juga hadir dalam acara ini menambahkan pemilihan lokasi itu karena permintaan mantan gubernur Ali Sadikin yang menunjuk tanah seluas 18 hektar ini sebagai monumen peninggalan perayaan MTQ Nasional pada tahun 1972. “Dulu Jakarta jadi tuan rumah MTQ Nasional kelima. Pak Ali Sadikin kemudian meminta tanah ini menjadi monumen peninggalan MTQ yang sekarang akan dibangun untuk asrama siswa,” jelasnya. [Beritasatu.com]