Kemendagri Salah Tafsir APBD, Ahok Protes

14
556

Ahok.Org – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 pada Senin (13/4) mendatang. Padahal, sedianya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo akan menerbitkan Surat Keputusan (SK) APBD 2015 sebagai penguatan Peraturan Gubernur (Pergub) dengan menggunakan anggaran tahun sebelumnya pada hari ini, Jumat (10/4). 

“Senin mau ditandatangani oleh Mendagri. Senin sudah bisa kami ambil (SK APBD 2015) sudah jadi,” ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Jumat (10/4).

Namun, Basuki mengaku kesal karena Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek (Donny) mempersepsikan nilai APBD 2015 senilai pagu belanja APBD-P 2014 sebesar Rp 63 triliun. Padahal, jika Pemprov DKI menggunakan pagu anggaran APBD-P 2014, maka total APBD 2015 senilai Rp 72,9 triliun, bukan Rp 63 triliun.

“Pak Dirjen menafsirkan pasal dan undang-undang itu pagu anggaran tahun lalu diubah menjadi pagu belanja,” ujarnya.

Protes mantan Bupati Belitung Timur ini cukup beralasan. Pasalnya, di dalam UU nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan dalam pasal 314 ayat (8) bahwa dalam hal pembatalan dilakukan terhadap seluruh isi Peraturan Daerah (Perda) provinsi tentang APBD, diberlakukan pagu APBD tahun sebelumnya.

“Kalau tidak boleh (menggunakan pagu anggaran), berarti Kemendagri mensilpakan DKI. Padahal kita menggunakan APBD pagu anggaran tahun lalu saja, tahun ini ada silpa gak? Jadi tidak usah kerja, langsung ada silpa karena penerimaan pajak yang lebih tinggi,” ungkapnya.

Basuki pun memberikan contoh yang terjadi di Lombok Timur pada 2004 yang juga pernah menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub) untuk penganggaran, namun tetap menggunakan pagu anggaran dan bukan pagu belanja seperti yang ditafsirkan Kemendagri untuk Pemprov DKI.

“Ini kan sudah preseden hukum. Kalau Kemendagri menafsirkan ini, masih tidak mengerti hukum. Pakai preseden hukum contoh. Makanya saya protes,” paparnya

Namun, Basuki mengaku, pihaknya tetap harus mengikuti, jika Kemendagri bersikukuh tetap memutuskan penggunaan pagu belanja senilai Rp 63 triliun untuk APBD 2015

Sekadar diketahui, UU Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 314 tentang Pemda memang mengatur penggunaan pagu anggaran APBD jika pembahasan Peraturan Daerah mengenai APBD di tahun berjalan tidak bisa diselesaikan oleh DPRD dan eksekutif daerah.

Isi dalam ayat (8) Pasal 314 dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemda itu berbunyi, Dalam hal pembatalan dilakukan terhadap seluruh isi Perda Provinsi tentang APBD dan peraturan gubernur tentang penjabaran APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (6), diberlakukan pagu APBD tahun sebelumnya. [Beritajakarta]

14 COMMENTS

  1. Om Sak judul artikel ini harus lebih diperjelas dengan, Interview … atau Wawancara …agar org membacanya?
    Saya kira dibuat press release akan lebih baik dan lebih tuntas, karena ini bukan makanan awam, agar orang Jakarta itu mengerti. Mas Iqbal bisa menolong mengkonsepnya? THX

  2. – Pak Ahok, ini salah satu bukti bentuk perlawanan dari “politikus dan partai Politik” yg mencari celah untuk menekan bapak krn selama ini mereka selalu disindir oleh kata-kata bapak yg angkuh dan vulgar.
    – Pak Ahok, ini merupakan salah satu bukti, setelah tekanan dari dprd dgn angketnya yg belum selesai, sekarang mendagri “PDIP” dengan kekuasanya menekan bapak dgn menyetujui budget yg salah.
    – Pak Ahok, sekarang bila mendagri sudah menyetujui, apakah bapak masih mau menantang lagi, maki maki lagi, arogan lagi, tidak setuju lagi dan tidak mau memakai budgetnya lagi, ngambek lagi?
    – Pak Ahok, sekarang tinggal bapak sendiri yg harus secerdik kancil dan sebijak warent buffet dalam mengelola dana apbd yg disetujui untuk digunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat Jakarta,
    buktikan kata-kata Bapak dulu waktu di belitung, yg katanya tekanan DPRDnya lebih berat dari di DKI Jakarta dan penyelesaian masalahnya lebih gampang krn banyak orang pintarnya di DKI.
    – Pak Ahok, buktikan kepada kami dan lemparkan “tai” kemuka mereka “politikus” bahwa Bapak bisa melawan mereka semua dengan visi misi dan solusi-solusi yang bapak sering umbar berulang-ulang-berulang-ulang-berulang-ulang selama ini bisa berjalan dengan baik.
    – Pak Ahok, jgn nanti bila gagal di tengah jalan lalu mencari kambing hitam atas kegagalan Bapak, karena Bapak seharusnya sudah tau resiko yang Bapak lakukan selama ini, seharusnya Bapak sudah pikirkan langkah pion catur yg bapak jalankan selama ini akan berakibat apa.
    – Pak Ahok, bila apbd nanti cair, mulailah mengejar ketertinggalan Bapak, sikat semua PNS yg merintangi visi misi Bapak, cari PNS yg jujur dan mau bekerja siang malam seperti Bapak dan Stoplah berpolemik ria, remmmmm kalimat-kalimat yg arogan dan tidak perlu, jgn jawab pertanyaan wartawan lagi dgn panjang lebar dan ngalur ngidul tidak fokus, cukup satu atau dua kalimat saja, dengarlah nasehat orang-orang yg bapak percayai, karena kami masih mau lihat Bapak merealisasikan janji janji Bapak di DKI, kami sudah capek kerja macet berjam-jam, jalanan rusak, banjir, kami mau DKI seperti di Kuala Lumpur atau Singapore, kami mau itu semua … dan kami masih ingin Bapak memimpin lagi sampai 2 periode dan kami sudah capek dibohongi bertahun2…..
    Kami mau BTP, namun lugas, EQ yg smart dan bijaksana.

      • iya bro HD69124… Awang kasih comment biar aja. Toh sebagian besar ada benernya, karena Pak Gubernur hrs sering diingetin supaya ga kejebak sama kebiasaan kebawa emosinya. Saya juga takutnya kl pak Gubernur ga ada yg kasih tau bakal jatuh beneran oleh pihak2 yg salah tapi pinter melihat kelemahan pak Gub supaya bisa dijatuhkan… itu aja Bro.

  3. Ehm komennya puanjang tapi hanya ngutip dari berita. Yang komen kalo org JAKARTA pasti pengecut yg cuma bicara tapi ngak ada kemauan apalagi keberanian untuk menentang arus sampah masyarakat. Indonesia harus bangkit dari mimpi dan diisi oleh orang-orang yang bukan hanya mau melayani tetapi berani berkorban jiwa dan raga. Yg komen panjang harus malu dan masuk dalam gerakan pembela Ahok (Ayo Habisi Orang2 Korupsi). Mauuuu????

    • Selisih 3 T , ude pake aja yg ada Pak Ahok , begitu di sahkan segera di serap anggarannya dg 69 T , tapi bener pembangunan DKI akan terlihat dashyat
      1. Terutama Busway , masukin Scania dan mercedes Benz sebanyak banyaknya
      2. Jalan berlubang di tambal semua , zero Hole , jalan di kampung si aspalin
      3. Sungai dan saluran penghubung tetap di keruk dan dibersihkan
      4. Kebersihan , truck sampah di perbanyak
      5. Sekolah yg jelek dan rusak di bangun

      • Yang pasti Pak Gubernur, ajaklah swasta untuk donasikan CSR-nya support program2 pemprov yg pro rakyat tapi budget-nya dipersulit sana-sini. Kalo perlu mereka yg adakan barangnya (bis, kereta Light, truk sampah, bangun sekolah, dll) atau bangun gedung sekolah, RS, Rusunawa… spesifikasi dari Pemda DKI, operasional mereka yg kerjakan termasuk in & out dana (toh juga uang mereka). Pintar-pintarlah melobby dan meng-appraise bantuan mereka.
        Semakin banyak CSR, artinya perusahaan2 swasta atas nama rakyat mendukung program2 pak Gubernur…so… mereka percaya bahwa bantuan mereka sungguh bermanfaat karena secara defacto Gubernur meng-Amin-i bantuan mereka.

        Anda punya kapasitas & kapabilitas untuk melakukan itu semua pak Gubernur. Tetap bersyukur ditengah ketidak adilan yg ada. Masih banyak jalan menuju…. Roma, Tanah Abang, Kepulauan Seribu, dll (tinggal milih aja).

  4. Kebanyakan protes nih Gubernur…tanyain dulu ke Kemendagri…dasar sumbu otaknya pendek…jangan langsung nyolot duluan di media…Nih Gubernur belum pernah ngerasain di semprot Pak Tjahjo Kumolo ya…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here