BTP Ingin Beli Lahan di Setu Babakan untuk Lestarikan Budaya Betawi

4
102

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai melestarikan budaya Betawi di perkampungan Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, akan mustahil bila tidak ada lahan yang cukup.

Oleh karena itu Basuki sudah memerintahkan jajarannya membeli ratusan hektar lahan di sekitar Setu Babakan untuk melestarikan budaya Betawi di sana.

“Ini kan sudah diperdakan 289 hektar. Kita mungkin baru kuasai 30 hektar, sama danau 60 hektar. Saya sudah kirim BBM Kepala Dinas Pariwisata, Wali Kota (Jakarta Selatan), sama Kepala UPT nya, kita harus beli (lahan),” kata pria yang akrab disapa Ahok, usai mengikuti pergelaran kesenian Betawi di Perkampungan Betawi, Setu Babakan.

Ahok melanjutkan, ia tak ingin pelestarian hanya terfokus pada pembangunan fisik saja. Menurut dia, perlu ada kombinasi dengan tersedianya tempat bagi kelestarian budaya Betawi di sana.

“Saya katakan harusnya jangan fokus di pembangunan gedung, kita fokus bebaskan lahan. Tidak mungkin sanggar budaya bisa hidup di Jakarta, kalau Anda tidak menyediakan tempat,” ujar Ahok.

Menurut Ahok, dengan menyediakan lahan seluas itu, tinggal mengembalikan budaya Betawi ke Setu Babakan. Selain itu, Ahok ingin pohon-pohon langka seperti pohon semanggi dan pohon menteng, akhirnya dapat ditanam di sana setelah lahan dibeli.

Budaya Betawi yang identik dengan mengaji dan pencak silat atau bela diri, juga dikembangkan kembali. Dengan menghidupkan kembali Budaya Betawi di sana, lanjut Ahok, masyarakat akan datang. Pengunjung akan betul-betul merasakan bagaimana hidup di Budaya Betawi setempat.

“Makanya kita mesti dorong, ini betul-betul jadi pusat budaya Betawi, jadi kalau mau tahu budaya Betawi dulu seperti apa, pohonya seperti apa ya di sini. Selain jadi tempat wisata, jadi tempat serapan air,” ujar Ahok. [Kompas.com]

 Daripada Beli UPS, Ahok Ingin Beli 289 Hektar Lahan Setu Babakan

Setu Babakan di Jagakarsa adalah pusat perkampungan Betawi yang coba dijaga kelestariannya oleh Pemprov DKI Jakarta. Tapi dari 289 hektar luas lahan, pemerintah baru mengelola sebagian kecil saja. Karena itu, Gubernur Ahok ingin menguasai semua lahannya untuk mengefektifkan pelestarian budaya Betawi. ‎

“Ada sanggar budaya tapi tidak ada tempat nggak akan jalan juga, karena yang mahal kan tanah di Jakarta. Orang kan butuh tempat-tempat latihan. Nah, ini sudah dipetakan ada 289 hektar tapi baru bisa kita kuasai ada 30 hektar sama danau paling 60-an hektar,” ujar Ahok usai membuka Pagelaran Seni Budaya Betawi Yayasan Benyamin Sueb bertempat di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (19/4/2015).

“Jadi kalau perlu dihabiskan saja Rp 1-2 triliun untuk beli tanah, jadi bisa betul-betul terkumpul budaya Betawi seluas 289 hektar tadi. Bisa dibayangin itu hampir kalau kita bisa kuasai itu bisa 4 kali Monas itu, jadi masyarakat bisa betul-betul tahu dan kegiatan budaya Betawi bisa hidup,” ungkap Ahok kepada wartawan.

Ahok punya imajinasi, para turis bisa tinggal di kampung Betawi dan merasakan seperti kehidupan Betawi tempo dulu. Seperti melihat warga Betawi pergi mengaji ke masjid tiap pagi dan sore atau belajar pencak silat.

“Tapi kalau tanahnya nggak cukup ya percuma. Tau nggak tempat saya tadi duduk itu masih sewa. Gila banget kan itu masih sewa. Ya ngapain sewa, orang kita duitnya banyak. Daripada beli UPS ya mending kita beli tanah,” ungkapnya.

Ahok berpendapat, pemerintah Jakarta jangan terlalu fokus dengan pembangunan gedung-gedung tapi kita fokus ke pembebasan lahan. “Tadi juga saya sudah BBM ke Dinas Pariwisata, sama walikotanya, kita harus beli (Setu Babakan). Kita harus dorong tempat ini jadi pusat budaya Betawi jadi kalau kita mau tahu budaya Betawi tempo dulu seperti apa, pohon-pohonnya juga seperti apa, ya di sini. Selain bisa menjadi tempat wisata bisa juga menambah ruang terbuka hijau serta tempat resapan air di wilayah Jakarta Selatan,” beber Ahok. [Detik.com]

4 COMMENTS

  1. Gubernurnya sudah mendukung. Dana ada, konsep dah jelas…. tunggu apalagi masyarakat betawi? Langsung tancap gas…. kapan lagi ada Gubernur DKI yg peduli sama budaya & masyarakat Betawi.

  2. tapi harus ada ketetapan berlaku sampe kapan? Jangan sampe ganti gubernur, nanti gubernur berikutnye kagak bener, dijadiin perumahan atau mall….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here