Ahok.Org – Bareskrim Mabes Polri tengah giat mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) dalam APBD-P 2014 sampai tuntas. Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengistilahkan langkah polisi ini sebagai mengangketkan DPRD.
“Kemarin pas saya paksa e-budgeting kan tiba-tiba keluar berkas yang beda dengan e-budgeting. Angket saya kan karena kasus itu, versi mereka dibilang asli. Punya saya dibilang palsu. Kita suruh polisi saja lah angketinnya gimana,” ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/5/2015).
Dia menyebut UPS sebenarnya sudah muncul dalam APBD 2014. Meski sudah dicoret, namun tiba-tiba dalam APBD Perubahan 2014 muncul kembali. Ahok ingin agar ke depan ‘pokir-pokir’ sejenis tidak lagi muncul. Tak ayal, Ahok memaksakan agar sistem e-budgeting diterapkannya tahun ini.
Ini memancing DPRD mengeluarkan APBD versinya untuk melawan Ahok. Bara semakin panas ketika Ahok menyebut oknum dewan juga masih berupaya meng-‘crop’ sejumlah dana program bukan hanya dialihkan untuk proyek pengadaan UPS, tetapi juga pengadaan barang lainnya di sejumlah sekolah.
“Kata Pak Bareskrim (Komjen Budi Waseso) sih ada (juga dugaan korupsi dalam pengadaan) scanner, terus elektronik sistem manajemen sekolah. Macam-macam lah,” lanjutnya.
Di tangan pria yang akrab disapa Buwas itu lah, Ahok berharap kasus dugaan korupsi di tahun 2014 dan sebelum-sebelumnya bisa terungkap.
“Kan meriksa kan ngangket kan? Ya berarti istilahnya angket dong. Istilah baru nih hehe,” tutup Ahok dengan nada bercanda. [Detikcom]