35% Jajanan Jakarta Mengandung Bahan Kimia

1
171

Ahok.Org – Sebanyak 35 persen jajanan di Jakarta ditengarai mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, seperti boraks, formalin, dan zat pewarna.

Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama terkait adanya produksi kerupuk jengkol bermerek “Rio”, yang menggunakan bahan berbahaya tersebut.

“Kalau pabriknya di Jakarta akan kami cabut izin usahanya,” ujar Basuki di Balai Kota, Jakarta, Jumat (8/5).

Namun Basuki juga mengaku jika pengadilan terlalu rendah memberikan sanksi atau hukuman, meski kemudian pelaku tersebut ditangkap.

DKI sendiri sudah menggandeng Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk meminimalisir produk-produk makanan berbahaya. Selanjutnya, ia juga berencana untuk memberi laboratorium berjalan, supaya BPOM bisa mudah dalam menguji kandungan zat kimia pada makanan yang biasa dijual oleh para pedagang kaki lima (PKL).

“Kita lagi dorong kuliner, semua harus terdaftar. Kita sudah MoU (perjanjian kerja sama) dengan BPOM. Kita kasih hibah, alat-alat laboratorium yang bergerak. Kita mulai data PKL dengan kartu. Begitu dia teruji memakai bahan yang tidak baik, maka kami akan cabut izin dia dagang di seluruh Jakarta,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merazia pabrik kerupuk jengkol, di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (6/5). Usaha rumahan itu sudah beroperasi sejak 2 Januari 2015. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]

1 COMMENT

  1. sangsi yg berat harus diberlakukan, atau kerja sosial, mengapa tdk segera di sah kan peraturan nya ya?
    penemu Tusuk Gigi yg bisa deteksi borak, bisa diajak kerja sama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here