Jika Kopaja AC Ugalan-ugalan….

5
84

Ahok.OrgĀ  – Berada di lajur busway tidak menjadikan bus Kopaja AC lepas dari aksi ugal-ugalan. Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) memahami perilaku ugal-ugalan sopir yang kerap mengundang bahaya itu.

Ahok pun berencana untuk ‘menyingkirkan’ Kopaja AC untuk kemudian dileburkan dalam satu manajemen PT Transportasi Jakarta. Sehingga, tidak lagi asal-asalan karena Kopaja AC harus mengikuti standar pelayanan TransJ termasuk ukuran bus.

“Ya kita bertahap kita singkirkan mereka. Ke depan semua Kopaja ganti ukuran single. Ukuran yang satu TJ. Jadi nggak ada lagi bus ukuran single-single itu di Jakarta. Nggak ada lagi kopaja-kopaja,” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (8/5/2015).

Sehingga, apabila nantinya Kopaja AC sudah tergabung dalam PT Trans Jakarta maka mereka harus membeli armada bus berukuran besar sesuai SPM (standar pelayanan minimum) TransJ. Selain itu, Kopaja AC juga harus mengikuti sistem pembayaran rupiah per kilometer (Rp/Km) nantinya.

Lantas apa sanksi untuk sopir yang mengendarai bus secara ugal-ugalan?

“Tunggu bus cukup, kita akan cabut izin trayeknya. Sekarang kita ditekan. Kenapa kita nggak tangani karena kita nggak berani. Itu karena kebobrokan Pemda (di masa lalu). Masa pemda ditekan oleh Organda? Yang punya kuasa siapa, yan punya duit siapa? Ya Pemda,” urainya.

Ahok menyebut bulan depan sebanyak 51 bus armada baru akan tiba di Jakarta. Kemudian dengan bergabungnya Kopaja dan Kopami, dia memprediksi tahun ini akan ada tambahan 700 armada bus untuk melayani warga DKI.

“Kita bisa dapat kira-kira 700-an bus tahun ini dengan semua kopaja gabung. Kita (tambah jumlah) Kopami dan Kopaja, kan ganti besar,” tutup Ahok. [Detikcom]

5 COMMENTS

  1. Kalau ngak ada bus sendiri, ngak mungkin bisa paksa swasta ikut. Sayang eksekusinya selalu tidak beres…. Dari Tahun ke tahun gagal terus. Ini sudah Tahun ke-3 loh … Kalau gini, realisasi ngak lebih baik dari Foke. Cuma sebatas wacana, ngak ada realisasinya. Kalau bus ngak tambah, jangan harap bisa kepilih kembali…. Sekarang 2015 ngak berhasil lagi . Tinggal 2016. Last chance loh….Jangan tinggal wacana..Mesti micro management kalau perlu.

    • Moga PakGub membaca komen ini. Ada unggahan wawancara dengan radio Elshinta dan wawancara informal. Tolong Anda mendengarkan wawancara informal yang disitu itu menjawab apa yang Anda tuliskan diatas. Tambahan dari saya, Gubernur tidak bekerja sendiri selalu bersinergi dengan yang divisi/bagian2 yang lain kalau ini tdk berjalan dan mungkin ini bukan kehendak Gubernur akan terjadi spt yg Anda tuliskan.Ditambah pula ada banyak urgent yg menghambat setiap tahun apakah itu si Udar atau tendernya atau perjuangan memertahankan 12,1T. Moga Gubernur dan jajaran dicepatkan dalam segalanya utk memakmurkan Jakarta yang keras ini. Semangat PakGub keep up the hard work!

  2. Pak Gubernur Yth:

    Enough is enough
    Its over

    1.
    Sudah diberi kesempatan beberapa tahun
    2.
    Sudah diajak meeting
    3.
    Sudah diajarkan solusi financenya untuk mengganti yg baru
    4.
    Sudah sering di razia
    5.
    Sudah diancam sana sini

    Masih saja tidak berubah

    Sudah waktu aksi penindakan dan mengatasinya

    1.
    Semua di razia rutin selama mereka dalam jam beroperasi,yg salah ditindak tegas

    2.
    Siapkan bantuan dari Kodam Jaya untuk yg dapat mengendarai Bus
    Langsung beli BUs yg tersedia dengan Cepat
    Atau bisa juga “menyewa”Kendaraan TNI yg ada untuk sementara waktu sampai vendor bisa menyediakan bus yg branded

    manfaatnya :
    a.Akan disiplin berhentinya
    b.Bisa membantu mengatasi keamanan
    c.Bisa membantu kelancaran lalu lintas
    d.Bisa dihindari Korupsi yg selama ini terjadi
    e.Siap setiap saat
    f.Mudah di manage

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here