Ahok.Org – Selama bulan Ramadhan, yang berlangsung mulai pertengahan Juni hingga Juli, jam kerja pegawai negeri sipil (PNS) DKI akan dipersingkat. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan Pemprov DKI akan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN dan RB) perihal perpendekan jam kerja PNS.
“(Jam kerja) Lebih pendek, nanti pasti ada aturannya,” kata Basuki, di Balai Kota, Senin (8/6/2015).
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika menjelaskan kebijakan pengurangan jam kerja PNS pada bulan Ramadhan tahun ini tidak akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Jam kerja 73.000 PNS DKI akan dikurangi selama 1,5 jam selama bulan Ramadhan. Jika biasanya PNS masuk kerja pukul 07.30 dan pulang pukul 16.00, maka selama bulan Ramadhan, untuk hari Senin-Kamis pegawai masuk kerja pukul 08.00 dan pulang pukul 15.00 dengan waktu istirahat pukul 12.00-12.30. Sedangkan jam kerja pada hari Jumat dari pukul 08.00 hingga pukul 15.30 dengan waktu istirahat pukul 11.30-12.30.
Dengan begitu, jam kerja PNS pada bulan puasa hanya sebanyak 32,5 jam tiap minggunya. Waktu ini lebih sedikit dibandingkan dengan jam kerja PNS di hari biasa sebanyak 40 jam tiap minggunya.
“Tapi kami tetap berharap, meskipun puasa, tetap bisa bekerja dengan baik dan pelayanan yang maksimal kepada warga,” kata Agus.
Sanksi tegas bagi PNS DKI yang terlambat masuk kantor tetap akan diberlakukan. PNS yang datang terlambat akan dikenakan sanksi pemotongan Tunjangan Kerja Dinamis (TKD) sebesar 2,5 persen. Mereka akan dikenakan sanksi sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
“Memang biasanya saat hari pertama Ramadhan, ada sajalah beberapa pegawai yang datang terlambat, tapi tidak signifikan. Meskipun, waktunya sudah kami undur 30 menit. Kami akan berikan sanksi,” kata Agus. [Kompas.com]
–
Hormati Ramadhan, Ahok Tiadakan Malam Muda-mudi di HUT Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meniadakan Malam Muda-mudi atau Jakarta Night Festival (JNF) yang biasa terselenggara pada malam hari ulang tahun Jakarta.
Basuki mengatakan, semua panggung hiburan yang biasanya tersebar di Malam Muda-mudi terakomodasi di penyelenggaraan Jakarnaval, Minggu (7/5/2015) kemarin. “Memang sudah enggak ada (Malam Muda-mudi), makanya digabung musiknya kemarin (ke Jakarnaval),” kata Basuki di Balai Kota, Senin (8/6/2015).
Sementara itu, Ketua Panitia HUT ke-488 DKI Jakarta Andi Baso Mappapoleonro menjelaskan alasan tidak digelarnya Malam Muda-mudi tahun ini. Selain untuk menghormati bulan suci Ramadhan, ketiadaan acara ialah karena lokasinya yang bersinggungan dengan pembangunan mass rapid transit (MRT) di sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Tepat pada hari ulang tahun, yakni 22 Juni, serangkaian kegiatan yang diselenggarakan masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dimulai dengan penyelenggaraan apel untuk semua pegawai negeri sipil (PNS) DKI, rapat paripurna bersama DPRD, dan malam resepsi untuk Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama tamu kehormatan duta besar negara sahabat yang akan digelar di Balai Kota DKI Jakarta sebagai puncak acaranya.
“Ulang tahun yang tahun ini kan bertepatan dengan malam di bulan Ramadhan, jadi ditiadakan. Jalan di sepanjang lokasi panggung berdiri juga mengalami penyempitan karena infrastruktur MRT,” kata pria yang juga menjabat sebagai Asisten Sekda Bidang Keuangan DKI itu.
Malam Muda-mudi rutin diselenggarakan sejak 2013 lalu. Saat Joko Widodo masih menjadi Gubernur DKI, Malam Muda-mudi 2013 berlangsung sangat meriah. Jokowi, Basuki, serta pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) hingga lurah membagi-bagikan tumpeng kepada warga yang tumpah ruah dari Jalan Medan Merdeka Selatan hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Pada acara itu, juga disuguhkan tumpeng raksasa yang potongan pertamanya diberikan Jokowi kepada mantan Wakil Gubernur DKI Eddie Nalapraya dan istri mendiang Henk Ngantung. Jokowi-Basuki pun berjalan menyapa warga hingga Bundaran HI dan berkeliling Monas.
Sementara itu, pada Malam Muda-mudi 2014, Basuki yang saat itu menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI bersepeda bersama pejabat SKPD DKI dari Balai Kota hingga Monas.
Di Monas, Basuki mencanangkan program CSR oleh Philips yang menyinari Monas selama tiga tahun. Basuki juga menyapa dan menyalami warga pengunjung Monas malam itu. Setelah itu, sekitar pukul 21.00, Basuki telah meninggalkan lokasi acara. [Kompas.com]
Bos Sak…kok sekarang dikit sekali upload video pak Ahok.? Biasanya banyak 🙂