Ahok Ingin Diskusikan LRT dengan Pemerintah Pusat

2
100

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin duduk bersama dengan pemerintah pusat untuk membicarakan pembangunan Light Rapid Transit (LRT). Hal ini dilakukan agar pembangunan transportasi massal berbasis rel tersebut tidak saling tumpang tindih.

Ahok berharap pertemuan itu bisa dilakukan sebelum Peraturan Presiden (Perpres) dikeluarkan. Karena selain Pemprov DKI Jakarta, PT Adhi Karya juga berencana membangun LRT.

“Makanya kita mesti duduk bareng. Secara undang-undang kan ada di kita,” katanya di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (12/6).

Selain itu, LRT yang akan dibangun oleh PT Adhi Karya menginginkan hak pakai atas sejumlah lahan milik Pemprov DKI Jakarta. Namun, lahan yang akan digunakan adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 6 hektare. Lahan yang dimaksud yakni berada di Cawang dan Cibubur.

Dia mengakui, pembangunan LRT tidak masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Namun, khusus yang akan dibangun oleh Pemprov DKI akan menggunakan trase jalan. Sehingga tidak akan mengganggu fasilitas publik lainnya.

“Kita kan menggunakan trase jalan, kayak kereta. Jadi enggak masalah,” ujarnya.

Tahun ini, LRT akan dibangun sepanjang 1 kilometer untuk tahap pertama. Jalur pertama yang akan dibangun yakni rute Kelapa Gading-Kebayoran Lama. Dalam APBD Perubahan akan diajukan sebesar Rp 500 miliar. Kemudian pada tahun depan pembangunan akan dilanjutkan untuk koridor 1 dan 7.

“Koridor satu dan tujuh itu yang paling utama,” ucapnya. [Beritajakarta]

Pembangunan LRT Sudah Direstui Dewan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membangun Light Rapid Transit (LRT) akhir tahun ini. Pembangunan moda transportasi berbasis rel itu juga sudah mendapat persetujuan dari DPRD DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pengajuan LRT dalam APBD Perubahan sebesar Rp 500 miliar akan lebih mudah. Karena tahun ini APBD DKI tidak menggunakan Peraturan Daerah (Perda), tetapi menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub). Selain itu juga telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

“Ini tergantung Mendagri dong. DPRD enggak masalah, sudah ngomong. Lagipula tak ada APBD Perubahan pakai Perda, tapi pakai Pergub,” kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (12/6).

Basuki menargetkan, pembangunan LRT bisa groundbreaking atau peletakan batu pertama pada akhir tahun ini. Karena sisa waktu yang terbatas, maka pembangunan hanya ditargetkan untuk 1 kilometer telebih dahulu.

“Target akhir tahun ini harus groundbreaking. Jadi target tahun ini dia bisa selesaikan 1 kilometer dulu,” ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Nantinya pembangunan LRT akan menggunakan trase jalan. Sehingga tidak mengganggu fasilitas umum lainnya, seperti Ruang Terbuka Hijau (RTH).

“Lahan sudah ada, ‎kita punya lahan sendiri di Pegangsaan, Kelapa Gading. Pakai trase jalan saja, enggak ganggu RTH, nempel di atas saja,” tandasnya. [Beritajakarta]

2 COMMENTS

  1. The plan to build 7 LRT lines by BUMD and 6 LRT lines by BUMN almost at the same time is unrealistic. Not to mention the estimated budget to build such a complex system which is well below the norm in other countries. Pak Ahok has taken the right step to rationalise the plan so that the implementation is not overly optimistic. Building LRT is the right step forward, it’s a sign that our government has awaken from the mistakes made in the past. It’s better late than never…

  2. Kenapa ya comment saya yg minggu lalu saya post tidak dimuat? Sedikit kecewa karena saya pikir comment saya memberikan kritik yang konstruktif

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here