Pembuatan Jalan Layang Non Tol Semanggi Sudah Dibahas dengan KemenPU

0
100

Ahok – Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) berencana membangun jalan layang non tol di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut. Rencana ini disebut sudah dibicarakan dengan Kementerian PU dan Perumahaan Rakyat.

“Sebenarnya (ide proyek) sudah dibahas di Kementerian PU. Sudah ada dalam perencanaan. Tapi mungkin ada opsi-opsinya. Nanti akan kita bahas lebih dalam,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Rabu (1/7/2015).

Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang fokus pada pematangan konsep proyek ini. Intinya, proyek pembangunan ini untuk melerai kemacetan di kawasan Semanggi.

“Interchange Semanggi itu untuk volume lalu lintas sedang ke bawah karena dia kan harus ada saling menjalin. Kan ada yang mau ke atas, ada yang dari atas ke bawah. Itu kan saling berbenturan. Nah itu yang akan kita hilangkan dengan membuat jalur tadi,” sambungnya.

Yusmada menjelaskan ia tak mengurusi soal lelang pengerjaan proyek atau siapa perusahaan yang akan membangunnya. Jika merujuk pada ucapan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok), proyek ini akan dikerjakan oleh perusahaan swasta yang memiliki kewajiban membangun fasos fasum di Jakarta. Ahok sudah menawarkan pengerjaan proyek ini pada beberapa developer dan sudah ada yang memberi respon positif seperti Agung Sedayu Group.

Opsi inilah yang dicoba untuk ditawarkan Ahok pada Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Ia mengatakan Basuki sempat mengusulkan untuk meminjam uang pada lembaga donor keuangan asal Jepang, JICA.

Ahok menaksir proyek ini menggunakan biaya sekitar Rp 500 miliar. Menurutnya, daripada meminjam di JICA, lebih baik pembangunan itu diserahkan pada perusahaan swasta.

“Pak Menteri PU justru kayaknya mau minjam duit ke Jepang ini. Saya bilang hitungan kasar kita ini sekitar Rp 500 miliar. Daripada pinjam uang ke JICA, mending kita yang bangun,” kata Ahok.

Jika rencana ini terlaksana, maka jalan layang non tol ini akan dibangun lebih tinggi dari jalan berbentuk angka 8 tersebut. Nantinya orang yang ingin ke arah Bundaran HI dari Polda Metro tak harus lagi memutar di salah satu ‘kuping angka 8’ tersebut.

Dengan jalan ini mereka tinggal menyusuri jalan melingkar yang dibuat menuju Jl Sudirman. Selain itu mereka yang ingin menuju Senayan dari arah Slipi tak perlu melewati ‘jalur kuping angka 8’ yang kerap macet tersebut. [Detikcom]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here