BTP Ingin Operasi Pasar Pakai Transaksi Non Tunai

0
52

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menginstruksikan agar pelaksanaan operasi pasar yang digelar oleh PD Pasar Jaya menggunakan transaksi non tunai. Operasi pasar sendiri akan digelar selama 15 hari mulai 2-16 Juli mendatang.

Penerapan transaksi non tunai ini agar operasi pasar bisa tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan. Selama ini terindikasi operasi pasar dikuasi oleh tengkulak yang menjual lagi ke masyarakat dengan harga tinggi.

“Enam hari pertama, tolong terapkan non cash (transaksi non tunai). Kalau sukses, dilanjutkan transaksi non tunai sampai seterusnya,” kata Basuki, di Balaikota, Kamis (2/7).

Basuki mengaku selama ini pihaknya kesulitan untuk mendata pembeli saat operasi pasar. Karena tidak bisa diketahui masyarakat kalangan mana yang membelinya. “Bisa tidak orang yang beli jual lagi? Pemodal yang besar dan dijual lagi. Saya ingin data. Kalau dengan non cash, saya ingin tahu tiap kali operasi pasar, yang butuh barang ini siapa sih dia,” ujarnya.

Data yang diperoleh melalui perbankan ini, akan dicocokan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS). Hal itu akan dijadikan acuan untuk operasi pasar berikutnya, apakah tepat sasaran atau tidak. “Dengan demikian kita bisa buat aturan. Kami ingin tetap ini penetrasi pasar, supaya penawaran itu turun karena permintaan turun, kami harus tambah lagi barang yang kami jual. Jadi tidak terjadi distorsi,” ucapnya.

Untuk memudahkan masyarakat dalam transaksi non tunai ini beberapa bank yang telah bekerjasama akan membuka pendaftaran. “Nanti bisa langsung buka rekening di sana. Malahan kita sudah ada Tabunganku dengan OJK, itu hanya setor Rp 1.000 boleh, tidak ada biaya bank dan administrasi,” katanya.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan akan mencoba merealisasikan keinginan Basuki untuk menerapkan sistem transaksi non tunai. “Kami akan coba enam hari pertama ini dengan sistem non tunai. Ada tiga bank yang standby di pasar-pasar, yaitu Bank DKI dengan Jakcard, BCA dengan Kartu Flazz, dan BRI dengan Brizzi. Kami siapkan ada penjualan dan mesinnya di lapangan,” kata Djangga.

Melalui pelaksanaan operasi pasar ini, Djangga berharap DKI dapat menekan harga kebutuhan pokok di pasar agar tidak melonjak. Ia juga berharap, konsumen tidak belanja secara berlebihan dengan pelaksanaan operasi pasar ini. “Belanja secukupnya saja. Tapi tenang saja stok kebutuhan pokok yang kami sediakan banyak. Seperti telur, ayam, daging sapi, dan beras,” kata Djangga. [Beritajakarta]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here