Ahok – Lantaran hanya mengalami eskalasi 0,08 persen dari medio Mei ke Juni 2015 kemarin, gejolak inflasi di wilayah Jakarta bulan lalu diklaim menjadi yang terendah dalam empat terakhir. Perwakilan Bank Indonesia wilayah DKI Jakarta Donny P. Joewono mengungkapkan rendahnya inflasi bulan lalu tak lepas dari masifnya operasi pasar yang digelar untuk mengendalikan harga-harga.
“Saya lapor inflasi bulan Juni, selama bulan puasa cukup terkendali karena operasi pasar yang dilakukan cukup membawa dampak positif,” kata Donny usai menemui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Jumat (10/7).
Seperti yang diketahui, pada Juni kemarin angka inflasi di DKI Jakarta berada di level 0,35 persen, naik 0,08 persen dari eskalasi inflasi bulan Mei yang mencapai 0,27 persen. Meski inflasi Juni dinilai aman, Donny bilang, pihaknya akan tetap mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk tetap berfokus melakukan operasi pasar demi menekan inflasi. Pun operasi pasar dilakukan dalam rangka meredam naiknya harga barang-barang mendekati perayaan hari raya Idul Fitri pekan depan.
“Operasi pasar kemarin berhasil terutama karena beras. Tapi kami menyarankan agar Pak Gubernur fokusnya tidak lagi hanya pada beras. Tapi pada daging sapi, daging ayam, dan telur ayam,” ujar Donny.
Mendengar saran dari Donny, Gubernur Basuki pun mengaku bakal menggelar kerjasama dengan Pemerintah Daerah lain untuk mengendalikan inflasi. Untuk mengendalikan harga telur ayam, kata Basuki, Pemprov Jakarta akan menggalang kerjasama dengan Pemkab Sragen dan Blitar dalam rangka mengamankan pasokan bahan makanan ini.
Sementara untuk harga daging, ia menilai sudah cukup terjangkau meski harganya mulai mengalami sedikit kenaikan. “Saya mau dorong Dharma Jaya, Food Station Cipinang, Pasar Jaya harus bergabung untuk melakukan operasi pasar,” kata Ahok, sapaan akrab Basuki.
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun yakin jika upaya tersebut dilakukan secara serius, para spekulan malanan pokok tidak akan bisa bermain harga lagi. “Kalau kita bisa penetrasi 20-30 persen saja mereka akan takut,” tandasnya.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Juni, DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, naik 0,08 persen dari yang bulan Mei yang hanya mencapai 0,27 persen.
Sementara inflasi tahun 2015 mencapai 0,98 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta mencapai 7,59 persen.
Inflasi Juni 2015 ini lebih rendah dibanding Juni tahun lalu yang mencapai 0,41 persen.
Tahun ini inflasi didorong oleh kenaikan sejumlah harga kelompok bahan pangan sebesar 1,3 persen, rokok dan tembakau 0,66 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,29 persen.
Sementara untuk komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain bensin, dengan bobot 0,047 persen dan tarif listrik dengan bobot 0,036 persen. [CNNindonesia.com]