Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung adanya Go-Jek. Baginya Go-Jek bisa membawa keuntungan terkait operasi bus TransJakarta.
“Kenapa saya dukung Go-Jek? Kalau bus TransJakarta kami sudah merata di Jakarta, maka ojek bisa tergusur loh. Dengan adanya Go-Jek, maka kami kerjasamakan dengan TransJakarta biar jalur-jalur yang belum terjangkau ini bisa jadi feeder,” kata Gubernur Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (10/7/2015).
Ahok menyebut pembiaran ojek tetap beroperasi di Jakarta sebenarnya sudah melanggar undang-undang. Pasalnya, dalam UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) nomor 22 tahun 2009 tentang angkutan umum barang. Namun dia juga sadar soal kondisi lapangan kerja di Jakarta kian terbatas.
“Saya sebenarnya sudah melanggar UU. Karena di UU tak dikenal transportasi ojek. Tapi saya mengerti kalau ada orang di-PHK, banyak buruh-buruh, banyak satpam yang ngerangkap jadi tukang ojek untuk nambah penghasilan,” sambungnya.
Belakangan usaha ojek ini menjadi sorotan setelah ada keributan antara pengojek konvensional dengan pengojek yang ikut dalam kelompok Go-Jek. Pihak pengojek konvensional merasa pasarnya diambil oleh Go-Jek meski sudah berjam-jam menunggu.
Tak setuju namun juga tak menolak. Itulah sikap yang diambil Ahok menyikapi keributan tersebut. Ia melihat hal yang wajar untuk seseorang ikut kelompok Go-Jek daripada tetap bertahan menjadi pengojek konvensional.
“Contohnya, kamu naik ojek dari sini (Balai Kota) ke Ancol. Habis antar ke Ancol pasti kamu pulangnya kosong dan nggak bawa penumpang. Soalnya kamu nggak tahu di Ancol itu siapa yang mau pesan ojek. Jadi dengan Gojek. Kamu sambil jalan lalu tahu ternyata di sekitar Ancol ada orang yang butuh ojek. Langsung kamu bisa jawab permintaan ojek itu dan jemput,” sambungnya.
Jika sesuai dengan rencana, PT TransJakarta akan bekerjasama dengan Go-Jek untuk aplikasi Go-Busway. Dengan aplikasi ini, penumpang bus TransJakarta dapat mengetahui keberadaan bus yang akan ditumpanginya.
“Go Busway itu aplikasi khusus yang dibuat dalam aplikasi Go-Jek untuk mengetahui posisi bus Transjakarta ada di mana. Jadi masyarakat bisa tahu sebelum masuk halte Transjakarta posisi bus Transjakarta yang sesuai kebutuhannya ada di mana dan kira-kira sampai lokasi terdekat dalam berapa lama,” kata Dirut PT TransJakarta, ANS Kosasih, dalam keterangannya, Senin (22/6). [Detikcom]
