Ahok Usul Buka Keran Impor Sapi

3
157

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengusulkan agar keran impor daging sapi dibuka kembali. Sebab, dengan dibatasinya impor daging sapi justru membuat harga daging melambung karena stok terbatas.

“Saran saya Anda (pemerintah) harus buka keran impor sebetulnya. Ini hukum dagang kan ya, kalau permintaan lebih tinggi daripada penawaran itu pasti harga naik,” kata Ahok, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (10/8).

Ahok menilai, Indonesia belum bisa swasembada daging sapi karena keterbatasan peternak sapi. Jakarta sendiri telah melakukan kerja sama dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk pengembangan sapi.

“Kita itu belum siap swasembada daging sapi. Kita lagi siapkan semua kerja sama dengan NTT. Sekarang dibatasi impor, daging kita banyak 50 ekor. Pertanyaan saya, yang lokal ada nggak sapi? Yang lokal adapun belum tentu jual loh,” ucapnya.

Namun, menurut Ahok, keran impor harus dikhususkan untuk operasi pasar. Sehingga pemerintah juga bisa mengatur harga dipasaran. “Tapi keran impor khusus untuk operasi pasar. Jadi kita sudah tentuin harga mana yang wajar. Kalau kamu lihat harga daging sapi naik terus,” ujarnya.

Bahkan, Ahok berencana meminta izin agar Pemprov DKI bisa melakukan impor daging sapi sendiri. Dirinya akan menunjuk PD Dharma Jaya untuk menjalankannya. “Saya minta bisa nggak Dharma Jaya ngajuin surat untuk hak impor, tapi impor nanti akan kita potong dan jual di pasar dengan (harga) operasi pasar,” katanya.

Nantinya, dalam operasi pasar akan diterapkan transaksi non tunai. Sehingga bisa terlihat identitas pembeli. Selain itu juga bisa untuk menghindari pembelian dalam jumlah yang besar atau penimbunan daging sapi. “Yang belinya pun harus gunakan non tunai. Itu solusi yang kita tawarkan,” tandasnya. [Beritajakarta]

3 COMMENTS

  1. Sebenarnya masalah harga daging naik,untuk sementara bisa langsung dibuka izin importnya,tidak harus dikontrol oleh Bulog,karena belum tentu Bulog mempunyai fasilitas cold storagenya.
    Untuk jangka menengah,kuota import bibit sapi/bakalan diperbesar sesuai dengan data yang disurvey secara akurat,dan jangka panjang memberikan fasilitas usaha peternakan yang menarik peternak untuk berternak,terutama akses untuk bisa memperoleh kredit perbankan,guna bisa mendirikan rumah potong dan cold storage,guna menyimpan produknya bila ternyata harga jatuh dibawah biaya produksi.
    Perbankan jangan terus memberikan kredit hanya untuk konsumtif,misalnya kredit kendaraan bermotor,yang begitu gampang,sehingga dijalanan terlalu banyak motor yang tidak disiplin,korban berjatuhan,tiap tahun berapa orang yang meninggal,pada hal saat flu burung saja,hanya beberapa orang yang meninggal namun isu nya begitu besar,yang mematikan peternak akibat harga jatuh yang cukup lama,karena tidak ada orang yang mau makan ayam dan telur.sekarang kredit konsumtif menjadi masalah kredit yang banyak macet,malah pemerintah melonggar lagi uang muka kredit konsumtif,dengan alasan menggenjot pertumbuhan,pada hal sektor agro bisnis yang bisa menunjang pertumbuhan tetap dibiarkan terlantar,dan mengandalkan import daging.

    Pemerintah jangan hanya memperhatikan masalah daging sapi,peternakan unggas terutama ayam,peternak mandiri yang menengah dan kecil sudah bangkrut,sisa hanya tinggal 20 pct,padahal peternak mandiri yang tersebar diseluruh perdesaan,sangat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi diperdesaan.

    Selama ini Bank juga sangat hati hati memberikan kredit ke peternak mandiri ini,padahal peternak ini butuh dana untuk membuat rumah potong dan cold storage nya,bila ayam dan telur harga jatuh,sekarang ini pemerintah merasa aman karena ayam dan telur bisa swasembada,namun jangan salah usaha peternakan ini hanya dikuasai oleh perusahaan modal asing,dan perusahaan besar lokal yang menguasai dari pembibitan,pakan ternak,pemotongan dan proses hasil ternaknya.,sehingga suatu saat akan terjadi kartel yang bisa seenaknya mengatur harga jualnya,dan pertumbuhan ekonomi diperdesaan tidak merata dinikmati oleh rakyat menengah dan kecil karena hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan yang melakukan kartel di industri peternakan ayam ini.

    Juga supermarket bukannya membantu peternak untuk mempromosi manfaat konsumsi ayam dan telur,malah .dengan melakukan dumping harga yang membuat harga pasar terbentuk murah dibawah biaya produksi ayam dan telur,supermarket melakukan dumping harga,guna menarik konsumen datang belanja,dan membeli barang lainnya,namun peternak menjadi sangat menderita,karena harganya terus menerus naik turun,tidak terkendali,karena tidak adanya pemotongan ayam dan cold storage untuk menyimpan produknya saat harga jatuh dibawah biaya produksinya akibat ulah supermarket ini.

    semoga informasi ini Bapak Ahok juga bisa melakukan pengecekan maslah peternakan ini yang hampir sudah bangkrut.

    Terima kasih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here