Cegah Parkir Dikuasai Ormas, Ratusan TPE Akan Dipasang

3
67

Ahok – Mengantisipasi lahan parkir dikuasai organisasi kemasyarakatan (ormas), Pemprov DKI Jakarta berencana menambah 400 Terminal Parkir Elektronik (TPE) di ruas parkir on street.

Dikuasainya ratusan kantong parkir di ibu kota oleh bermacam-macam ormas mengakibatkan pendapatan parkir tidak pernah mencapai target sesuai yang ditetapkan Pemprov DKI.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui jika beberapa lokasi parkir on street dikuasi oleh ormas. Untuk dapat mengambil alih lahan yang dikuasai oleh ormas maka akan dipasang alat TPE.

“Memang banyak dikuasai ormas. Makanya kita mau lelang 400 (TPE),” ujar Ahok di Balaikota, Senin (10/8).

Ahok sudah memprediksi dengan adanya pemasangan alat tersebut pasti ada benturan dengan ormas terkait. Untuk itulah pihaknya menggandeng kepolisian dan TNI untuk dapat menghindari benturan yang terjadi.

“Pasti ada benturan. Itu saya sudah ngasih peringatan waktu kemarin pembukaan KNPI. Kita pasti akan benturan. Makanya saya sudah minta Polri dan TNI untuk dukung,” kata Ahok.

Selain menggandeng aparat keamanan, Ahok juga menawarkan gaji dua kali Upah Minimum Provinsi (UMP) kepada juru parkir. “Yang di lapangan seneng. Yang enggak seneng kan bos-bosnya ini, yang enggak dapat setoran pasti enggak seneng,” terangnya.

Akibatnya banyaknya lahan parkir dikuasai ormas, membuat target pendapatan parkir yang sudah ditetapkan di DKI tidak pernah tercapai. “Di Jalan Sabang, semalam cuma dapat Rp 500 ribu, pasangin TPE dapat Rp 10 juta sampai Rp 12 juta. Di Kelapa Gading (semalam) Rp 1 juta. Pasangin baru sebagian jalan sudah dapat Rp 50-an juta,” paparnya.

Menurut Ahok, potensi pendapatan parkir di Jakarta bisa mencapai RP 1,8 triliun. Namun selama ini yang diterima hanya sebesar Rp 26 miliar. “Berarti ini ratusan miliar, bagi-bagi dong di oknum ormas dan oknum aparat yang main di lapangan. Makanya kita mesti lawan, pasti benturan,” pungkasnya. [Beritajakarta]

3 COMMENTS

  1. Apapun yang dilakukan demi kesejahteraan dan kebaikan JKT menuju ibu kota internasional, harus selalu disertai pemikiran pihak pencuri juga sedang menyiapkan cara bagaimana menyabotnya dengan menggagalkan atau mencuri atau merusak, selalu demikian sepertinya tidak mau maju dan piawai seperti kota2 besar kawasan Asteng, mengapa ya JKT demikian? Apa pemindahan ke rusunawa apa kebersihan dan sekarang TPE.
    Saya kira ini akibat urbanisasi yang besar dan orang berlimpah tanpa kerja dan malas bekerja.

    • Pak Ahok…..saya sudah sekitar 3 tahun tidak mampir ke danau sunter….baru baru ini ke sana saya kaget karena yg dulu nya di kawasan danau sunter tidak ada parkir.tapi sekarang pas mau jalan di pinta parkir….tolong beresin pak ahok…sebel ngeliat gaya preman nya..

  2. Tanpa pengawasan, dan ketegasan semua akan sia sia. Aparat yg mengawasi harus memiliki mental baja, karena iming2 uang sangat besar!
    Di Kelapa Gading, saya parkir makan di deretan ruko boulevard, tdk tau sama sekali ada aturan parkir mesin, tetap bayar sama tukang parkir.
    Belakangan malah ongkos parkir pinggir jalan, malah dikasih tau juru parkir, naik jd 5000, biar cuman mampir beli roti, bayar 5rb, kata nya kebijakan DISHUB! dikasih liat karcis nya, Rp 5000.- tapi tetap aja, kita bayar, karcis kagak dikasih.
    Ini kejadian di pecenongan dan hayam wuruk.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here