Basuki Tertawa Digosipkan Kumpulkan KTP Pengemudi Go-Jek

5
238

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dikabarkan mengumpulkan KTP pendaftar Go-Jek untuk maju di Pilkada DKI 2017. Mendengar itu, Basuki langsung tertawa.

Menurut Basuki, banyak anggota DPRD DKI yang tidak mengetahui persyaratan mencalonkan diri dari jalur independen.

“Ha-ha-ha anggota DPRD mah lucu banget, kadang-kadang kalau (anggota) DPRD ngomong tuh lucu banget. Dia enggak ngerti persyaratan dukungan KTP buat calon independen sekarang,” kata Basuki tertawa di Balai Kota Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2015).

Menurut Basuki, ada perbedaan mekanisme persyaratan calon independen pada Pilkada DKI 2012 dan 2017. Pada Pilkada 2012 lalu, calon Gubernur independen hanya perlu mengumpulkan hingga 1 juta KTP DKI. Sementara pada Pilkada DKI 2017, calon Gubernur independen harus dapat dukungan dari warga dengan identitas lengkap.

“Warga harus isi formulir, nomor telepon, alamat, tandatangan basah. Memangnya gampang kayak gitu?” kata Basuki.

Bahkan Basuki menegaskan dia berbeda dari oknum anggota DPRD DKI lainnya. Ia mengatakan, tidak akan mencari kesempatan agar warga DKI memilihnya di Pilkada DKI 2017.

“Makanya saya bilang, tuduhan anggota DPRD itu, dia pakai ‘baju’ dia, dipakai ke saya. Dia enggak tahu saya beda sama mereka. Bagi saya, kalau ada yang lebih baik dari saya, harus pilih dia dong,” kata Basuki.

Sebelumnya, anggota Badan Anggaran DPRD DKI Syahrial bertanya kepada Kepala Dinas Perhubungan DKI Andriansyah mengenai isu Basuki akan menggunakan KTP pengemudi Go-Jek dalam Pemilihan Gubernur 2017. [Kompas.com]

Ahok: Enggak Apa-apa kalau Tak Pilih Saya

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan, ia tidak melakukan pencitraan ketika merealisasi program unggulan DKI. Bahkan, lanjut dia, banyak warga yang berjanji tidak akan mendukungnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Salah satu contohnya ialah ketika ia menjalankan kebijakan transaksi non-tunai Kartu Jakarta Pintar (KJP).

“Dulu, pas Pak Jokowi, KJP boleh ditarik kontan. Pas Ahok (Basuki) enggak boleh tarik satu sen pun dan orang-orang maki-maki saya, ‘Payah nih Ahok, beda sama Jokowi. Makanya, dulu kita pilih Jokowi bukan Ahok yang kurang ajar mempersulit kita,'” kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (17/9/2015).

Bahkan, saat Peringatan Hari Anak Nasional di Dunia Fantasi kemarin, Basuki sempat memarahi orangtua murid karena KJP. Ada seorang anak bertanya kepada Basuki terkait kebijakannya tidak bisa menarik tunai dana KJP.

“Saya bilang, ‘Siapa yang ngajarin kamu tanya begitu?’ Dia bilang bapaknya. Saya bilang lagi, ‘Bilang bapakmu itu kurang ajar.’ Kalau begitu, satu pemilih saya hilang dong,” kata Basuki.

Selain itu, Basuki menegaskan tidak pernah menarik simpati warga dengan membagi-bagikan KJP maupun Kartu Jakarta Sehat (KJS) ke lapangan.

“Mungkin kalau politisi yang lain sudah ngomong, ‘Eh gue datang nih bagi-bagi KJP. Eh ini jasa gue ya.’ Saya enggak kok, malah orang-orang maki-maki saya. Ya sudah enggak apa-apa enggak pilih saya,” kata Basuki.

Adapun beberapa partai dikabarkan bakal mengusung nama-nama tokoh nasional untuk menyaingi Basuki dalam Pilkada 2017. Partai Gerindra, contohnya, kabarnya akan mengusung pengusaha Sandiaga Uno, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, serta Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi.

Kemudian, dari Partai Golkar, ada nama seperti anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya, Ketua Komisi III DPR RI Azis Syamsuddin, dan Sekjen Partai Golkar dari kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham. Partai Demokrat dikabarkan bakal mengusung Ketua DPD Demokrat DKI Nachrowi Ramli.

Basuki sendiri didukung pendukungnya yang tergabung dalam komunitas Teman Ahok untuk maju sebagai calon independen dalam Pilkada DKI 2017. Mereka membuka stan di pusat perbelanjaan dan mengumpulkan KTP warga DKI sebagai pemenuhan syarat pencalonan Basuki sebagai gubernur independen. [Kompas.com]

5 COMMENTS

  1. artikel ini sungguh bagus, karena beberapa hal :
    .
    1. itu anggota dprd dki, melalui pertanyaannya kepada Syahrial, telah menelanjangi mental mleotnya sendiri, salah satunya : menghalalkan segala cara utk tujuannya !!! . . . .kebenaran memunculkan dirinya dng penuh sarkasme.
    .
    2. calon independen ternyata belum mendapat “jalan” yg sama lenggangnya dng calon ex parpol; . . . .artinya : rakyat harus siap utk masih dikendalikan parpol, menyerahkan “hari depan”nya kepada parpol, yg notabene “naik-panggung” nya sering pakai cara “sim salabim abrakadabra” !!! makanya rakyat harus cerdas-2 pakai hak pilihnya, kalau ragu, pilih bumbung kosong saja, daripada salah pilih “setan-demit” entah dari mana!!!
    .
    3. dng cagub-2 yg dicalonkan berbagi pihak diatas, babak : “kebenaran-akan- menyatakan-diri-sendiri-dng-penuh- sarkatisme” akan terulang, dng lebih terang benderang: amati track record cagub-2 tadi, serta apa yg sedang mereka jalani sekarang!!!
    .
    salam,

  2. Pak ahok, kan katanya mau mendidik bangsa berpolitik, juga dari teman ahok banyak dukungan hingga bisa mengalahkan suara partai politik. kenapa tidak membuat mesin politik sendiri (parpol). karena masyarakat sudah muak dengan parpol yang ada saat ini.

Leave a Reply to putrajaya Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here