Ahok – Pembangunan masjid di lingkungan Balai Kota, DKI Jakarta mulai dilakukan. Peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan masjid dilakukan sendiri oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thjahaja Purnama, Jumat (18/9).
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Ika Lestari Aji mengatakan, pembangunan masjid di Balai Kota merupakan ide dari Basuki. “Ini merupakan inisiatif dari Pak Gubernur sendiri,” ujar Ika, saat acara peletakan batu pertama, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (18/9).
Masjid akan dibangun selama tiga bulan oleh PT Ganiko. Pembangunan masjid ini satu kesatuan dengan renovasi Blok D Balai Kota dengan anggarannya mencapai Rp 18,8 miliar. “Anggarannya satu kesatuan dengan renovasi Blok D,” ucapnya.
Semula, lokasi masjid adalah musala dan hanya menampung 400 jamaah saja. Nantinya, masjid akan dibangun hingga dua lantai dan mampu menampung hingga 1.513 jamaah. Lantai satu seluas 410 meter persegi dan lantau 2 seluas 594 meter.
Nama masjid di Balai Kota ini menggunakan nama musala sebelumnya, yakni Masjid Fatahillah. Ditargetkan, Desember mendatang masjid sudah rampung dibangun dan dapat digunakan untuk beribadah pegawai negeri sipil (PNS) dan tamu yang berkunjung ke Balai Kota.
Seperti diketahui, di kompleks Balai Kota tidak memiliki masjid. Sehingga saat menunaikan Salat Jumat selalu menggunakan lobi Blok G dan selasar. Karena musala yang ada tidak mampu menampung jamaah yang ada. [Beritajakarta]
Kalau ada Gub yang disebut kafir yang selalu mengayomi umat Islam di JKT, jangan lupa Islam Nusantara adalah (a.l.) Islam yang tidak mengkafirkan siapapun! Ayuh umat Islam! Ini Gubernurmu, siapa Gub yang mengurus tema ini sampai sekarang? Yang diurus Gub DKI JKT sampai sekarang kan korupsinya nah ini ada yang mengurus sampai ada tempat ibadah untukmu umat Islam pemprov DKI,
bersyukur!
Om Sak ijin, tolong katakan kepada Bu Ika, lebih berani, dan libas saja, penghuni liar, kalau tidak berani berkata kepada Bos nanti ada solusinya d.p. “jadi pengkhianat” ibaratnya.
(2)Selamat jalan untuk PakGub dan rombongan? Dinantikan dengan hasil nyata! Safe flight, dan jangan lupa di Belanda ada banyak TA dengan KTP JKT!
(3)Mengapa tidak ada satu media cetak di IND yang berkata betul Aboutaleb itu sudah 3 (TIGA) kali ke JKT untuk tema reklamasi itu, semua menulis 2kali. Ini tipikal IND tidak pernah correct, selalu serba hantam dan asal jadi asal tulis.
(4)Itu di pemprov dki rapim y.l. ada parts: 1/4,2/4,3/4 lalu yang 4/4 mana, ini tidak pernah beres bekerjanya, siapa ya yang bekerja disini, kata PakGub mau Berita Jakarta seperti KBAntara, ini lelet seperti ini bagaimana? Tidak hidup sehat sepertinya! Apa iya tidak ada yang bisa bekerja rapih gitu loh di pemprov itu. Ayo kerja pejabat!!