Ketua DPRD Ogah Tandatangani LKPJ, Ahok: Ini Namanya Teman Ngambek

7
344
Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan, bahwa Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, sedang ngambek dengan dirinya.

Karena itu, Prasetio atau Pras enggan menandatangani Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPJ) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2014.

“Kamu tanya sama Pak Pras. Makanya kadang-kadang sama teman itu begitu, susah. Ini namanya teman ngambek,” kata Ahok, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (12/10).

Padahal, pendandatanganan LKPJ merupakan salah satu persyaratan yang diajukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengesahkan APBD-Perubahan 2015.

Menurut Ahok, dirinya telah berusaha menelepon Pras untuk segera menandatangani LKPJ tersebut. Namun, Ahok mengatakan, saat ini, Pras sedang ngambek dengan dirinya.

“Saya telepon dia, dia cuma bilang becanda ‘Abis lu enggak pernah nyari gue, gue cariin lu enggak angkat-angkat teleponnya’. Ya teman ya kayak begitu hubungannya,” katanya.

Mendengar alasan tersebut, Ahok cuma bisa tertawa.

Pasalnya, Pras sengaja menunda pendatanganan LKPJ APBD 2014, agar Ahok menyadari bahwa masih membutuhkan DPRD DKI.

“Makanya saya bilang itu teman ngambek kayak anak gimana gitu loh, hahaha,” tawa Ahok.

Seperti diketahui, sebelumnya, Pras, mengakui bahwa ia memang sengaja belum menandatangani LKPJ APBD 2014.

Hal tersebut, dilakukan agar Ahok menyadari bahwa dia membutuhkan DPRD.

Yaitu, bahwa Pemda DKI terdapat eksekutif dan legislatif. [Wartakota.tribunnews.com]

7 COMMENTS

  1. Jangan mempersulit ya pak Pras Yth, anda mewakili rakyat, dan kami merasakan banyak perubahan positif selama pak Ahok menjabat Gubernur. Mari bersama2 rakyat pak Pras, sudah waktu nya kita berubah! sudah waktu nya kita berbenah, jangan teruskan tradisi2 yg salah selama ini.
    Anda akan dikenang untuk hal yg baik, membanggakan keluarga dan pahala yg besar bagi anda.
    Apalagi partai anda PDIP di bawah ibu MEGAWATI, tentu bangga dgn anda.
    Sukses selalu.

    • Sangat betul, memang ketua DPRD ini tidak ada kerjanya, apa sih hasilnya DPRD itu. Seperti orang kolot jadul betul Pras ini, setiap kali tersinggung, jengkel. Maunya disanjung dan nebeng keberhasilan yang lain, jelas sekali orang ini. PakGub juga nyleneh dengan kata2nya itu menjengkelkan priyayi Pras ini. Hari gini reaksi seperti jaman orba, ngambek tersinggung, kata2nya tentang PakGub dari dulu sama saja temanya. Pras memang bermental ambtenar yang tulen. Dan PakGub sikat terus no retreat ya mana bisa bertemu?! Kedalam si Pras menghadapi Topik, Prabowo dst keluar maunya disertakan, ya serta sendiri kenapa. Maunya selalu digandeng, menggandeng kenapa, nebeng keberhasilan yang lain, kelihatan sekali Pras ini seperti anak kecil merengek-rengek minta perhatian kinerja tidak ada, persis rajanya orba, mana serba tidak jelas dan PakGub meringsek terus one step forward setiap kali, siapa bisa melawan gebrakan PakGub, ditambah serba transparan, tetapi Pras itu kan pemalas, lihat saja bentuknya! Dia itu apa sih hasilnya? Kalau tidak menghambat, tersinggung, ngambek, mana ngefek sama PakGub seperti ini! PakGub kan kerja nyata. Setiap kali steriotipnya keluar SKPD yang korupsi loh itu kan PakGub lebih dari tahu dan sudah lebih dari bertindak, semua dilakukan, mengontrol perjalanan keuangannya, mengancam dan memecat. PakGub cukup keras dengan bawahannya, ada apa si Pras masih turut campur urus dprd mu itu Pras. Si Pras itu tidur apa bodoh sekali orang ini,lebai banget ada apa sih orang seperti. Bukannya menggebrak sarang mafia di dprd itu sendiri. Apa sih kinerja dprd? Selain mencari-cari kesalahan apa yang dieksekusi PakGub, semua juga tahu. Pras Pras bentukmu itu loh sudah seperti orang tidak tidur 2 bulan, kelaut sana!

  2. PakGub sudahlah jangan mengeluarkan kata-kata yang menyinggung kehormatan ketua DPRD yang priyayi itu. Ini mental ambtenar yang asli. Percuka cari ribut dengan dprd konsen kepada hal yang lain saja.Ujung2nya juga begitu aja kalimatnya, dari dulu kan demikian dan kan sudah dapat peringatakan dari Pak Jokowi tetapi dasar Pras yang mau menjadi berarti dengan nebeng orang lain maka demikianlah reaksinya, kalau tidak digandeng terus ngambek keluar kalimat2nya yang suda selalu. Hari gini ngomong sama aja, kelaut sana Pras, keterlaluan bodohnya, bukan apa2 tidak bikin apa2 maunya disanjung, dikiranya rakyat itu bodoh, tidka tahu membedakan berapa banyak gebrakan PakGub.

  3. Ada satu makhluk reaksioner lagi namanya Dipo Alam itu apa jawabnya PakGub kalau menulis Dipo Alam ‏@dipoalam49 5. Okt.
    @basuki_btp Hok, kalau kali bersih, kita bisa ngedayung perahu dari Manggarai ke Kota. Serap APBN DKI 2015 yg bener.
    Negara ini penuh dengan kaum reaksioner, bingung banget apa masih jamanya kerajaan Mataram ya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here