OmSak selamat pagi, ini tidak bisa dibuka yang di twitter pemprov juga sama. Jadi makin sering video tidak bisa dibuka. Please check OmSak, have a challenging Friday!
Ini wawancara yang paling KEREN dari PakGub kita bisa belajar banyak
(1) adik dan kakak yang berbeda dalam misi mengembah amanah! Biografi PakGub untuk kesekian kalinya, strateginya sebagai petahana setiapnya bisa belajar d.p.nya, sederhana, pragmatis, menohok, lebih baik dari ini tidak ada di IND, ayuh KOMPAK dikebut!
(2)Last not least BPK dan Kiayi Tapa huk huk, sangat jelas!! Takes no end!! Hayo semua listen to the boss!
(3)KPK dengan pembatalan, LPKHN, dan penersangkakan
(4) dinas tata air dengan “silumannya”
(5)Ibu yang nyolong, betul2 berani Gubernur ini, pokoknya apa yang ada dihatinya keluar langsung seperti senapan ibaratnya(bagaimanan ayahnya Adian istilah Anda) tetapi sangat tepat dan mengena dan mantab.
Di IND itu selalu demikian paradigmanya jadi KJP untuk anaknya diambillah uang itu untuk belanja jelas mengambil yang bukan haknya itu nyolong meski itu KJP anakmu, sepertinya berhak gitu loh, 70 tahun merdeka tetap hukum rimba, engga tahu ya mental bangsa ini mau merubahnya bagaimana. Ikut aturan dong Bu, bodoh banget sih malu! Pemprov DKI memberikan KJP agar anak itu sekolah dan beli alat2 sekolah bukan untuk beli pulsa atau jilbab atau gorengan Ibu ya, kamu memang maling! Bloon banget, tapi ya begitu semua. Dengan metromini juga demikian main terobos aja, ya sudah begitu, dimana2 di dunia ini sopir public traffic itu terhormat dan berdisiplin di JKT main terobos terus heboh sekian orang mati.
(6)Ini satu dari sekian wawancara yang bisa didengar dan daripadanya kita bisa belajar perjuangan seorang Gurbernur untuk mengayomi rakyatnya dan yang mau menjalankan keadilan sosial, fight all out PakGub no retreat, ayuh Kompak kebut neh. Thanks to OmSak great feat!
“. . . pilih yang seiman. . .”
.
saya kira, selama kita wni masih terbelenggu dng ke-agama-an, maka selama itu, kebenaran, kebaikan, keadilan yg adalah milik Nya, tidak akan menjadi keutama-an diantara kita !!!
.
jaman orde yl, utk menjabat/kerja di pemerintah or yg berhubungan, sangat perlu titel akademis, mis. s1; agar gampang, masuk ikip dsb. yg kurang saingan; s/d akhirnya beli gelar, agar lebih cepat !!!
.
modus ini berulang, agar (dianggap) mengikuti jalan Nya, dng gampang n cepat, masuk saja agama, dan dng sangat !! agar diakui masyarakat, menandai diri jadi marak !! alih-2 meng-upgrade diri agar jalan di jalan Nya, serta mendapat barokah dari setiap rakhmat yg dari Dia.
.
kalau ini berketerusan, yg kita dapat adalah, hanya . . . AKU yg MAHA BESAR !!!
lalu, apa selanjutnya ?? mana aku tahu !!
anda-2 ???
.
salam,
OmSak selamat pagi, ini tidak bisa dibuka yang di twitter pemprov juga sama. Jadi makin sering video tidak bisa dibuka. Please check OmSak, have a challenging Friday!
Ini wawancara yang paling KEREN dari PakGub kita bisa belajar banyak
(1) adik dan kakak yang berbeda dalam misi mengembah amanah! Biografi PakGub untuk kesekian kalinya, strateginya sebagai petahana setiapnya bisa belajar d.p.nya, sederhana, pragmatis, menohok, lebih baik dari ini tidak ada di IND, ayuh KOMPAK dikebut!
(2)Last not least BPK dan Kiayi Tapa huk huk, sangat jelas!! Takes no end!! Hayo semua listen to the boss!
(3)KPK dengan pembatalan, LPKHN, dan penersangkakan
(4) dinas tata air dengan “silumannya”
(5)Ibu yang nyolong, betul2 berani Gubernur ini, pokoknya apa yang ada dihatinya keluar langsung seperti senapan ibaratnya(bagaimanan ayahnya Adian istilah Anda) tetapi sangat tepat dan mengena dan mantab.
Di IND itu selalu demikian paradigmanya jadi KJP untuk anaknya diambillah uang itu untuk belanja jelas mengambil yang bukan haknya itu nyolong meski itu KJP anakmu, sepertinya berhak gitu loh, 70 tahun merdeka tetap hukum rimba, engga tahu ya mental bangsa ini mau merubahnya bagaimana. Ikut aturan dong Bu, bodoh banget sih malu! Pemprov DKI memberikan KJP agar anak itu sekolah dan beli alat2 sekolah bukan untuk beli pulsa atau jilbab atau gorengan Ibu ya, kamu memang maling! Bloon banget, tapi ya begitu semua. Dengan metromini juga demikian main terobos aja, ya sudah begitu, dimana2 di dunia ini sopir public traffic itu terhormat dan berdisiplin di JKT main terobos terus heboh sekian orang mati.
(6)Ini satu dari sekian wawancara yang bisa didengar dan daripadanya kita bisa belajar perjuangan seorang Gurbernur untuk mengayomi rakyatnya dan yang mau menjalankan keadilan sosial, fight all out PakGub no retreat, ayuh Kompak kebut neh. Thanks to OmSak great feat!
diperangkat saya, bukan ngga bisa dibuka tetapi diminta “sign in” ?
bukan main..apa utk melihat wawancara informal perlu password? hi..hi
Sama jg minta sign in, kenapa oom Sak?
videonya sudah bisa dibuka… horeee..
Sudah bisa dibuka, terima kasih. Maaf atas kata kasar saya tadi.
“. . . pilih yang seiman. . .”
.
saya kira, selama kita wni masih terbelenggu dng ke-agama-an, maka selama itu, kebenaran, kebaikan, keadilan yg adalah milik Nya, tidak akan menjadi keutama-an diantara kita !!!
.
jaman orde yl, utk menjabat/kerja di pemerintah or yg berhubungan, sangat perlu titel akademis, mis. s1; agar gampang, masuk ikip dsb. yg kurang saingan; s/d akhirnya beli gelar, agar lebih cepat !!!
.
modus ini berulang, agar (dianggap) mengikuti jalan Nya, dng gampang n cepat, masuk saja agama, dan dng sangat !! agar diakui masyarakat, menandai diri jadi marak !! alih-2 meng-upgrade diri agar jalan di jalan Nya, serta mendapat barokah dari setiap rakhmat yg dari Dia.
.
kalau ini berketerusan, yg kita dapat adalah, hanya . . . AKU yg MAHA BESAR !!!
lalu, apa selanjutnya ?? mana aku tahu !!
anda-2 ???
.
salam,