Basuki: Belanja Pegawai DKI Beda dengan Provinsi Lain

2
217

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, belanja pegawai di Pemprov DKI berbeda dengan provinsi lain. Sebab di DKI juga membiayai pegawai hingga tingkat kabupaten dan kota. Sementara di daerah lain hanya membiayai untuk tingkat provinsi saja.

“Di Provinsi DKI kan beda dengan provinsi yang lain. Kalau provinsi yang lain, dia bayar gaji pegawai itu tidak mengurus gaji pegawai kabupaten/kota. Itu harus dibedain. Provinsi lain bisa kecil karena dia enggak ngurusin kabupaten/ kota, hanya gaji provinsi,” kata Basuki di Gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu (19/12).

Pada RAPBD 2016 yang diajukan kepada DPRD DKI tercatat untuk belanja tidak langsung dialokasikan sebesar Rp 24,51 triliun. Nilai tersebut meliputi belanja pegawai sebesar Rp 17,93 triliun. Kemudian belanja bunga sebesar Rp 30 miliar, belanja subsidi sebesar Rp 1,61 triliun, dan belanja hibah sebesar Rp 1,99 triliun.

“Kalau DKI kan beda, kabupaten/kota itu enggak ada duitnya. Jadi kami susun sampai ke bawah. Makanya dengan prestasi belanja tidak langsung hanya 41 persen sudah hebat,” ucap Basuki.

Basuki menegaskan, pembahasan Kebijakan Umum APBD-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 merupakan yang terbaik. Karena sudah memasukkan angka hingga satuan ketiga.

“Ini sudah sejarah kalau kamu lihat proses APBD sejak dulu, yang terbaik di DKI ya ini. Kalau bisa diselesaikan sebelum Desember (habis), terbaik dari sisi waktu, komposisi anggaran dan penghematan,” pungkas Basuki. [Beritajakarta]

 Basuki Prediksi Silpa 2015 Capai Rp 7 Triliun

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memperkirakan, Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2015 capai Rp 7 triliun dari total APBD Rp 69,28 triliun. Nilai tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 8,7 trilun.

“Silpa-nya kecil dibanding tahun lalu, paling bisa sampai Rp 7 triliun,” kata Basuki, usai rapat paripurna mengenai nota keuangan dan Rancangan Anggaran Belanja Daerah (RAPBD) 2016, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu (19/12).

Basuki mengaku yakin penyerapan anggaran tahun depan bisa mencapai 90 persen. Kecuali adanya tambahan penghasilan dan penghematan anggaran.

“Kalau tahun depan pasti di atas 90 persen logikanya, kecuali ada tambahan penghasilan atau ada penghematan ya karena komponen kami agak besar,” ucap Basuki.

Basuki mencontohkan dalam pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dalam komponen dianggarkan sebesar Rp 3 miliar. Padahal dalam pembangunannya hanya membutuhkan anggaran kurang dari Rp 1 miliar.

“Kalau ada BUMD ikut lelang kami bisa hemat, tapi hasil penghematan itu bisa digunakan untuk APBD Perubahan buat beli bus. Tiap penghematan kami beli bus,” tandas Basuki. [Beritajakarta]

Pertumbuhan Ekonomi DKI Diprediksi Capai 6,3 Persen

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan tanggapan atas pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2016, Sabtu (19/11).

Pada kesempatan itu, Basuki menyebutkan, pertumbuhan ekonomi pada 2016 diperkirakan mencapai 5,9-6,3 persen.

“Pertumbuhan ekonomi tersebut sejalan dengan mulai membaiknya perekonomian global dan nasional yang mendorong kinerja ekspor luar negeri dan perdagangan antar daerah,” kata Basuki di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Selain itu, lanjut Basuki, dari sisi domestik pertumbuhan ekonomi didorong dari realisasi anggaran pemerintah pusat dan daerah. “Realisasi anggaran juga ikut menjadi faktor dalam pertumbuhan ekonomi ini,” ucapnya.

Sementara untuk inflasi diperkirakan mencapai 4-4,4 persen pada tahun depan. Terkendalinya tingkat inflasi ini, diperoleh melalui terjaganya ekspekasi inflasi masyarakat yang didukung dengan relatif masih rendahnya tekanan eksternal.

“Harga-harga komoditas internasional yang diperkirakan masih berada pada level yang rendah,” kata mantan Bupati Belitung Timur ini.

Rapat paripurna ini sengaja digelar pada hari Sabtu, agar mempercepat proses pembahasan oleh DPRD DKI Jakarta. Semasa kepemimpinan Basuki, paripurna yang diadakan pada akhir pekan ini merupakan yang pertama kali. [Beritajakarta]

2 COMMENTS

  1. OMDOOOO….serapan anggaran DKI rendah sebab kebanyakan waktu yg terbuang buat ribut2 ke atas ke samping dan ke bawah. kalo ribut2 di media online DKI paling tinggi…

    • Bro Ziff, nama untuk comment aja masih palsu koq nimbrung mengkritisi kerja gubernur,,
      Malu lah ama diri sendiri, berkacalah dahulu sebelum kamu kommen, apakah sudah baik dirimu ke lingkunganmu, tidak perlu mengkritisi gubernur yg kerjanya baik…

      Anda aja mungkin bisa stress kerja spt Pak Basuki,,,Mau tau alasannya anda kagak bisa kerja? lha orang masih bisa liat2 media online disuruh kerja keras??? wkwkwk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here