Basuki Kembali Ingatkan Pejabat Kembalikan Gratifikasi

3
144

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kembali mengingatkan pejabat untuk mengembalikan gratifikasi yang diterimanya. Pengembalian akan ditunggu hingga Senin (11/1) pekan depan untuk melaporkan ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

“Pertama saya mau ingatkan, bulan ini adalah bulan terakhir melaporkan gratifikasi,” kata Basuki, saat melantik 1.042 pejabat, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/1).

Menurut Basuki, saat akhir tahun biasanya pejabat banyak yang mendapatkan gratifikasi. Salah satunya dalam pembelian lahan. “Biasanya saat tutup buku bagi-bagi duit. Laporan pada saya, satu sen pun tidak boleh terima,” tegas Basuki.

Basuki curiga kendala pembelian lahan justru karena adanya permintaan komisi oleh oknum pejabat. Sehingga pemilik enggan melepas lahannya kepada Pemprov DKI, karena komisi yang diminta terlalu besar.

“Kenapa pembelian lahan sulit, selalu Silpa. Itu ada oknum yang minta komisi. Saya sampaikan berkali-kali namanya agen properti memang minta 2,5 persen, tapi itu juga tidak berlaku untuk PNS,” ucapnya.

Dalam sumpah jabatan, tambah Basuki, disebutkan bahwa pejabat tidak akan menerima apapun juga. “Kalau sempat nerima, uangnya segera laporkan ke KPK. Saya tunggu sampai Senin besok. Kalau tidak laporkan akan langsung saya pecat jadi PNS,” tandasnya. [Beritajakarta]

Basuki Minta PPATK Cek Aliran Dana PNS

Pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta segera melaporkan gratifikasi. Laporan akan ditunggu hingga Senin (11/1) mendatang. Selanjutnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) akan diminta untuk mengecek aliran dana pegawai negeri sipil (PNS).

“Sekarang sistemnya makin ketat. Semua trasaksi harus ditransfer. Kami minta PPATK cek,” kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, saat melantik 1.042 pejabat, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/1).

Untuk itu, Basuki mengajak agar pejabat yang menerima gratifikasi untuk segera melaporkannya. Karena dalam aturan pelaporan gratifikasi hanya memiliki waktu 30 hari setelah diterimanya.

“Kalau mikir buat apa jadi pejabat ya berhenti saja. Saya sudah siapkan gaji hingga RP 18 triliun tahun ini. Begitu ada pejabat yang nggak baik saya ganti. Tiap bulan mungkin ada pelantikan,” katanya.

Seperti diketahui Basuki menalntik sebanyak 1.042 pejabat di halaman Balai Kota DKI Jakarta. Dengan rincian pejabat eselon II sebanyak 6 orang, pejabat eselon III sebanyak 219 orang, dan eselon IV sebanyak 817 orang. [Beritajakarta]

3 COMMENTS

  1. PakGub mengapa Pak Sopan menggantikan Pak Arie Budhiman? Pak Sopan itu memble, di kadis pendidikan itu harus orang yang penuh dinamik, bernyali dan gesit! Coba baca apa si Sopan ini berkata di media mulai dari sekarang dia sudah mau mengurus tema ujian nasional, loh bukannya itu guru-guru yang tidak beres dan tak kunjung beres dibereskan Pak Sopan. Sturkturnya itu loh direvolusi bias sekolah negeri itu beres, Pan! Bodoh sekali! Pantes namanya juga Sopan,tetapi untuk birokrasi DKI JKT bereformasi sekarang dengan Gub yang sanguinn ini, tidak dicari orang sopan. PakGub ganti segera model plonga plongo dengan doktor abal-abal dan ini derivat orba, stop PakGub cari yang lain!

  2. PakGub orang yang sangat fair menurut kami, sekalipun dia itu bicaranya keras dan menohok dan dan dan. Buktinya dalam arahannya yang begitu tegasnya, sampai pendengar menjadi gemetar, dikatakan beliau, sekalipun ada dari yang dilantik itu tidak suka pada beliau yang melantiknya tetap akan dipekerjakan kalau dia bekerja dengan baik, artinya kalau dia kompeten kalau dia bisa, mengapa tidak!
    Mana ada pimpinan di Indonesia yang penuh kkn dan korupsi bicara seperti ini.
    Apa saudara-saudara yang dilantik tadi menyadarinya camkan ya.
    BTP memang betul-betul, bersih transparan profesional! Dan inilah yang menjadi destinasi bersama!
    Semangat PakGub! Kita kebut satujuta! Selamat pagi JKT! Ayo kerja kerja jangan pemalas gituh!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here