Ahok – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Walikota Bandung Ridwan Kamil bertemu bersamaan dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Kamis (25/2).
Ganjar dan Ridwan Kamil datang ke Balai Kota tidak bersama-sama. Ganjar datang terlebih dahulu ke Balai Kota sekitar pukul 11.30 WIB, sedangkan Ridwan Kamil datang pukul 13.47 WIB. Kedatangan mereka, disebutkan Basuki tidak janjian dan merupakan agenda dadakan.
Mereka juga memiliki tujuan masing-masing untuk bertemu Basuki. Di mana Ganjar mengurusi kepindahan sang istri yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI ke Pemprov Jawa Tengah, sedangkan Ridwan Kamil ingin menyinkronkan program Pemkot Bandung dengan Pemprov DKI.
“Saya menjadi Gubernur, istri saya langsung cuti di luar tanggungan negara. Jadi belum sempat dimarahi sama Pak Ahok. Dia juga mungkin kangen dimarahi Pak Ahok. Saya antarkan ke sini dan (akhirnya) sudah dimarahi Pak Ahok,” ujar Ganjar di Balai Kota, Kamis (25/2).
Istri Ganjar, Siti Atikoh Suryani merupakan pegawai di Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta. Sejak Basuki menjabat sebagai Gubernur, Siti memang sudah cuti di luar tanggungan negara selama 2,5 hingga 3 tahun dan ikut ke Semarang, Jawa Tengah. Dikarenakan saat ini masa cuti tersebut sudah habis, maka ia pun menyarankan untuk pindah saja langsung ke Pemprov Jawa Tengah. Sebab untuk memperpanjang cuti harus masuk bekerja dulu di DKI yang otomatis akan mengosongkan Pembina PKK di Provinsi Jawa Tengah.
Sementara itu, Ridwan Kamil mengaku pertemuannya dengan Basuki untuk konseling dan koordinasi dalam rangka menyinkronkan program. Ia mengaku, saat ini Bandung sedang akan belajar e-budgeting kepada DKI.
“Kami mau sinkronkan program, Bandung juga mau belajar e-budgeting. Kami sudah ada, tapi ingin lihat tempat lain apakah ada yang bisa dipelajari dan disempurnakan,” katanya.
Tidak hanya itu, hari ini juga Ridwan mengaku sudah meluncurkan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) di Bandung. Di mana program tersebut tidak memerlukan izin untuk membuka UKM dan cukup dengan memberitahu saja lewat aplikasi itu.
“Jadi inti ketemu adalah kulo nuwun belajar program dan Pak Ahok juga tertarik belajar ke Bandung tentang usaha tapi tidak perlu izin,” pungkasnya. [SP.Beritajakarta.com]
Rakyat Indonesia sudah bosan dan muak dengan partai politik.
Rakyat menyarankan agar pak Ahok maju pilgub DKI 2017, pilpres 2019 dan pilpres 2024 lewat jalur independen aja dengan teman ahok.
Kalo bisa sih semua pilkada dan pilpres di Indonesia juga diisi dengan calon2 independen non partai saja.
Partai politik dibubarkan saja dah…
GP hati2 musang berkepala kelabu. Itu kan yang mengatakan nek kepada Ahok itu di kcm/kompas sudah pernah 2x saya upload linknya di forum ini, GP hanya musang. Itu datang2 ke Frankfurt/Jerman round table katanya apa sih contributionmu dan maumu, gombal! UGM sudah jauh-jauh dari maksudmu! Bikin malu negara di l.n. Biar isteri Gub kalau salah ya dimarah adatnya di DKI JKT pewarta! RK mengapa harus ke JKT urus dong tempatmu itu birokrasinya/pemdanya, engga berani kan, bekoar ajah bisanya, sudah diingatkan sama pejabat/DPR itu yang juga orang Jabar ada apa ke JKT, urus ranahmu, bosan apa tidak bisa, kurang keren Kang? Tetapi menggantikan Kang Aher tidak mau, GubJabar memang kurang keren less bridging to US? Terlalu banyak masalah lokal, ini terlalu strenous untuk orang yang suka bersinar dibawah matahari seperti RK dengan taman2 bangku2 performaces! RK penting penampilan, mau korupsi mau markups mau ups apa usb itu urusan nanti yang penting performance dan on stage itulah RK, pribumi, asli Sunda. Masih ingat apa jawabnya ketika kang Dedi Mulyadi dari Purwakarta menanyakan mengapa RK tidak memersiapkan diri untuk GubJabar saja mengapa justru DKI JKT, inilah ambisi performansi RK. Tenang PakGub selesaikan pekerjaanmu sampai hari terakhir. Ayo Kompakers TemanAhok sejutaktp, kawal terus primus inter pares ini, bentukan ini jarang ada, dan nyalinya, jangan andalkan pdip sarang musang2. Keep up the hard work RI2, Kompakers, TA.
Mudah2an RK membaca ini dan membaca feedback di medsos perihal kedatangannya hari di balkot DKI JKT. Dia itu tuli apa buta apa pekok, Prabowo sendiri mengatakan kepada Sandiaga Uno: … ini gubernur kita … keputusan politik Bung, hari Senin!
Kalo bisa wagub pak Ahok bupati Purwakarta saja Dedi Mulyadi atau bupati Batang Yoyok karena rakyat menilai mereka lebih tulus dan tanpa pamrih.