Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta. Kali ini berlokasi di Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.
RPTRA ini bernama RPTRA Amir Hamzah yang merupakan program CSR Yayasan Bakti Barito. Lokasinya berada di tengah-tengah permukiman warga, di mana dibangun beberapa sarana permainan anak.
Kedatangan Ahok yang tampak berbatik biru disambut ratusan warga baik ibu-ibu, anak-anak dan bapak-bapak. Di tengah RPTRA itu didirikan sebuah panggung untuk acara peresmian.
Dalam sambutannya, Ahok mengatakan bahwa RPTRA ini dibangun sebagai tempat warga berkumpul, saling berkomunikasi, dan tentu tempat untuk anak-anak bermain.
“Ini tempat curhat. Kalau janda tua, lansia tua mau pacaran enggak apa. Katanya dengan pacaran lebih semangat, asal jangan pacarin istri orang,” kata Ahok berkelakar, Jumat (26/2/2016).
“Maksud saya kita saling perhatikan sebagai keluarga besar. Ini tempat keluarga berkumpul,” imbuhnya.
Menurut Ahok, RT dan RW punya peran yang sangat penting dalam menjembatani komunikasi antar warga. Jika ada yang sakit atau tidak mampu, maka ketua RT dan RW yang bergerak memberikan bantuan atau mengkomunikasikan ke warga.
“Masih ingat iklan di TV? Pak RT, anak saya sakit. Ini termos es,” ucap Ahok.
“Saya pengen RT RW seperti orang tua. Ada yang sakit, enggak mampu ke puskesmas. Nanti dokter puskesmas datang urusin,” imbuhnya.
Acara peresmian itu diisi dengan berbagai penampilan dari siswa-siswi SD sekitar Menteng, seperti tarian, musik dan lainnya. Ahok dan tamu undangan terlihat terhibur dan melayani tiap anak SD yang tampil untuk berfoto.
Seperti saat berkunjung ke lokasi lain di Jakarta, Ahok juga diminta selfie oleh warga. Secara bergantian dan dengan sabar Ahok melayani satu persatu permintaan foto tersebut. Hingga pukul 10.05 WIB acara masih berlangsung. [Detikcom]
Rakyat lebih suka kalo pak Ahok independent di pilgub DKI 2017
Pak ahok tolong anda tegaskan kalo akan lewat jalur independen spy perjuangan teman ahok tidak sia-sia, pemilihan harus independen tapi kalo urusan kerja dengan parpol silakan saja, jangan lupa PARPOL saat ini masih banyak yang kacang lupa sama kulit, jangan ditipu rayuan gombal parpol.
Saya setuju dengan teman teman diatas. Harusnya bapak jalur independent. Perlu diingat pak Ahok bisa maju jadi cagub dan diperhitungkan parpol karena Teman AHOK sudah memastikan dan memberikan anda tiket untuk maju. Kalau ngak pak Ahok ngak bakal ada yang mau usung…buktinya…masing masing parpol sibuk sendiri menjaring calon dari kader mereka…TOLONG DIINGAT itu pak.Masih banyak warga yg belum berikan KTP ke teman AHOK,tapi pasti akan pilih anda jadi DKI 1.contohnya saya sendiri dan keluarga belum, tapi kami pasti akan pilih anda…karena tau Jakarta sudah banyak berubah..Saran kami, kalau masih perlu juga dukungan partai politik, carilah untuk pasangan anda saja sebagai cawagub…Kalau sampai ngak ada parpol yg mau, ambillah dari kader Nasdem yg cocok untuk cawagub anda. Karena mereka sudah mendukung anda terlebih dahulu…Emang pak Ahok pikir PDIP bisa banyak yang dukung karena parpol nya yang Ok ? Omong kosong, masyarakat milih mereka karena untuk dukung pak Jokowi waktu itu..Jadi harapAn kami pak Ahok tetap independent, karena kami tidak mau pemimpin kami PETUGAS Partai atau dengan kata lain JONGOS nya partai…..semoga berguna dan menetapkan hati anda….salam Go…JB
Setuju Independen
Sy se7 dgn teman2 diatas.
saya lbh senang pak Ahok lwt jalur indepen sdg parpol sebagai pendukung saja.
Tapi kita juga perlu kalkulasi dan hrs dgn bijaksana menimbang untung ruginya.
sebab lwt jalur independen itu tidak semudah yg kita bayangkan spt soal dana , soal kampanye saksi2 dll .
Ada baiknya pak Ahok melakukan konsolidasi dan pembicaraan yg intens dgn teman ahok agar jgn jd salah paham atau mengecewakan teman Ahok.
Tapi kalau sesudah dihitung untung ruginya dan ternyata perlu diusung partai maka sayapun ga keberatan sebab teman ahok sama sekali tdk dirugikan.
Teman ahok dlm hal ini telah berkontribusi secara luar biasa dgn membuktikan kpd publik dan parpol bhw ahok masih diharapkan oleh warga jkt untuk memimpini jkt lg.
Jd tanpa teman ahok parpol kemungkinan besar tdk akan mengusung ahok
pak ahok lagi galau, keliatan dari wajahnya saat ditanya nyalon lagi mau independen ato minta dukungan si banteng,
secara kandidat terberat pak ahok adalah kang emil, selain dia ga bakal ngalahin mau itu yusril feat uno, ato botak feat lulung, daud feat nahrowi, sekalipun si wowo feat yusril dan serangan 1jt/kepala pun ga bakal bisa ngalahin incumben.
kekhawatiran pak ahok jika banteng ga dukung ya nambah musuh di anggota dewan makanya pak ahok milih pak jarot buat dampingi lagi meski xxxx ……….. buat nambah nambah suara
namun jika sampe banteng mengusungnya, pak ahok open, kemungkinan juga ada transaksional pada akhirnya.
independen saja saya tegaskan, biar sebagai percontohan di indonesia, ga punya partai sekalipun tapi punya jiwa pemimpin yg tulus rakyat pasti milih kembali, daripada menang dgn dukungan banteng, lebih baik kalah dgn jalur independen, dan itu lebih terhormat,
tapi saya yakin-seyakin yakinnya kalo dgnn jalur independen pak ahok pasti menang lagi, namun jika diusung banteng, justru saya ga yakin teman ahok akan memilih lagi, mesti ktp sudah terkumpul 1jt belum tentu milih lagi.
renungkan sejenak, dan pakailah logika, anda cerdas pasti tau tentang yg seperti ini.
ke khawatiran kalah cuma jika kang emil nyalon, selain itu saya yakin anda terpilih kembali, buktikan pernyataan saya.
Pak Gubernur…. tolong denger masukan-2 diatas. Yg mendukung anda adalah masyarakat bukan Partai (PDIP?)… yakinlah itu. Jng sampai kecewakan teman Ahok pak Gubernur.