Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sangat mendukung pelestarian dan pengembangan budaya Betawi. Bukan hanya mewajibkan PNS DKI setiap hari Kamis menggunakan pakaian khas Betawi, pembangunan Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan pun dilakukan.
“Kalau dibilang nggak peduli, mungkin JJ Rizal kurang baca kali ya. Kami habisin uang gitu banyak buat Situ Babakan, kami mendorong tiap Kamis pakai baju budaya Betawi supaya produksi batik Betawi naik semua,” ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/3).
Basuki menambahkan, berbagai acara yang digelar oleh Pemprov DKI Jakarta juga selalu menampilkan kebudayaan Betawi. Bahkan Basuki sering mengundang budayawan dan sejarahwan Betawi.
“Semua acara kami dari luar mana pun budaya Betawi selalu ditonjolkan. Siapa yang nggak pernah ngundang (budayawan Betawi)? Mungkin dia pribadi yang nggak pernah diundang,” tandasnya. [Beritajakarta]
Ga usah diladeni, pengamat-pengamat cuma nyari yg negatip” aja…yg penting buktinya
JJ Rizal sakit hati dikesampingkan oleh pihak PemProv DKI. Terlebih setelah dia kalah bicara soal tanah resapan. Orang yang disebut-sebut “pengamat budaya” ini tidak gentleman sehingga selalu memikirkan berbagai muslihat untuk menyudutkan pemprov DKI. Seharusnya kelak, pengamat itu harus ada sertifikat kelayakannya, sehingga tidak sembarang orang sok pintar yang cuma bermodal mulut.
Pengamat atau peneliti harus sertifikasi dulu biar tau kode etik…kalo pemerintah peneliti jelas semua diasertifikasi LIPI